Thursday, July 16, 2009

Analisa LAporan Keuangan

Akuntansi dilaksanaskan baik dalam perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun dalam organisasi-organisasi yang tidak mencari laba. Salah satu penyebabnya adalah karena hal ini diharuskan oleh undang-undang. Namun demikina alas an utam mengapa akuntansi dilaksanakan dalam berbagai organisasi karena semakin rumitnya variable-variabel yang dihadapi para manajer walau didalam perusahaan kecil sekalipun. Keadaan ini mangakibatkan para manajer semakin tergantung pada proses akuntansi dimana transaksi-transaksi perusahaan diubah menjadi data statistik dan diringkas serta dilaporkan dalam laporan keuangan. Dengan demikian akuntansi merupakan suatu system informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan modern dewasa ini.
Dalam masyarakat terdapat pula orang-orang atau pihak-pihak diluar pengelola perusahan yang juga membutuhkan informasi keuangan untuk menilai prestasi kerja manajemen dan menilai penyertaannya dalam perusahaan. Calon investor memerlukan informasi keuangan untuk membandingkan berbagai kemungkinan penanaman modal. Kreditur (pemberi pinjaman) harus mepertimbangkan kemampuan keuangan permohon kredit.
Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang disebut siklus akuntansi. Laporan keuangan menunjukan posisi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan selama satu periode. Selain itu laporan keuangan menunjukan posisi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan selama satu periode. Selain itu, laporan keuangan juga menunjukan kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dengan sumber daya yang dimilik oleh perusahaan.
Analisis laporan keuangan seringkali juga memasukan aktivitas untuk membuat berbagai macam transformasi atas laporan keuangan. Jika analis hanya menganalisa item atau akun yang ada dalam laporan keuangan, maka analis kesulitan untuk menilai seberapa baik perusahaan beroperasi. Teknik analisi yang digunakan adalah analisis rasio dan analisis persentase yang memungkinkan untuk mengidentifikasikan, mengkaji dan merangkum hubungan-hubungan yang signifikan dari data keuangan perusahaan. Untuk mengevaluasi kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, analis keuangan dan pemakai laporan keuangan harus melakukan analisis terhadap kesehatan perusahaan. Alat yang biasa digunakan adalah rasio keuangan. Dalam analisis rasio, ada dua jenis perbandingan yang digunakan yaitu perbandingan internal dan perbandingan eksternal. Perbandingan internal yanitu membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dann rasio yang akan datang dari perusahaan yang sama. Jika rasio ini diurutkan dalam jangka waktu beberapa tahun atau periode, pemakai dapat melihat kecendrungan rasio keuangan, apakah mengalami penurunan atau peningkatan, yang menunjukan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Sedangkan perbandingan eksternal adalah membandingkan rasio keuangan perusahaan dangan rasio perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada titik yang sama. Perbandingan ini merupakan pemahaman yang mendalam tentang kondisi dan kinerja perusahaan relatif dan membantu mengidentifikasi penyimpangan dari rata-rata atau standar industri.
ambil analisa laporan keuangan

Friday, July 10, 2009

Kisi-kisi OSN Ekonomi 2009

banyak cara ataupun jalan untuk menuju kesuksesan dalam berkompetisi, tetapi akan dipermudah jika kita mendaatkan kisi kisi dalam suatu ujian...berikut ini adalh kisi-kisi OSN ekonomi 2009 anda bisa ambil aja Kisi-kisi ekonomi OSN Ekonomi 2009
selamat mencoba

Tujangan Sertifikasi

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru sebagai pendidik merupakan tenaga profesional. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat profesi pendidik yang diperoleh melalui sertifikasi dan bagi guru yang telah mendapat sertifikat pendidik akan diberikan tunjangan profesi yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok.

Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 35 ayat (2) dinyatakan bahwa beban kerja guru mengajar sekurang-kurangnya 24 jam dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka per minggu. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan mengamanatkan bahwa guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik, nomor registrasi, dan telah memenuhi beban kerja mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu memperoleh tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok. Tidak semua guru berada pada kondisi ideal dengan beban mengajar minimal 24 jam tatap muka per minggu . Oleh karena itu diperlukan suatu panduan penghitungan beban kerja bagi guru dalam pemenuhan wajib mengajar minimal 24 jam per minggu agar guru yang telah memiliki sertifikat pendidik memperoleh haknya, yaitu tunjangan profesi.

Terus bagaimana saya sudah dinyatakan lulus sertifikasi tetapi jam tatap muka saya dalam satu minggu kurang dari 24 ? keluhan seperti ini sering kita dengar bukan?

Jangan panik dulu mungkin sekolah Bapak/Ibu belum menggunakan pedoman penghitungan beban kerja guru yang dikeluarkan oleh PMPTK tahun 2008, sehingga pengertian tatap muka dianggap sama dengan jumlah jam kita mengajar dalam satu minggu, sehingga sulit dipenuhi apalagi sekolah Bapak/Ibu jenjang SMP atau SMA.

Di dalam pedoman penghitungan beban kerja guru diatur antara lain:

Uraian Tugas Guru

1. Merencanakan Pembelajaran

Kegiatan penyusunan RPP ini diperkirakan berlangsung selama 2 (dua) minggu atau 12 hari kerja. Kegiatan ini dapat diperhitungkan sebagai kegiatan tatap muka setara dengan ekuivalensi 2 jam per minggu

2. Melaksanakan Pembelajaran.

a. Kegiatan awal tatap muka dihitung ekuivalensi 2 jam per minggu

b. Kegiatan Tatap muka, yang sesuai jadwal pelajaran, tatap mukanya dikalikan dengan jumlah kelas yang diajar

c. Membuat resume dihitung ekuivalensi 2 jam per minggu

3. Menilai hasil pembelajaran

a. Penilaian dengan tes, tidak dianggap sebagai tatap muka

b. Penilaian non tes, berupa pengamatan dan pengukuran sikap dihitung ekuivalensi 2 jam per minggu (semua guru)

c. Penilaian tes berupa penilaian karya dihitung ekuivalensi 2 jam per minggu (Mata Pelajaran tertentu)

4. Membimbing dan melatih peserta didik pada kegiatan ekstrakurikuler dihitung ekuivalensi 2 jam per minggu

5. Tugas Tambahan guru:

a. Kepala sekolah dihitung ekuivalensi 18 jam per minggu

b. Wakasek, Kepala perpus, Kepala lab, Ketua jurusan program keahlian, kepala bengkel, pemimpin praktek kerja industri, kepala unit produksi dihitung ekuivalensi 12 jam per minggu.

Kalau masih kurang bisa menggunakan alternatif pemenuhan:

1. Mengajar pada sekolah lain

2. Melaksanakan team teaching yaitu satu kelompok belajar untuk satu mata pelajaran diampu oleh lebih satu orang guru

3. Melaksanakan pengayaan dan remidi khusus

Semoga tidak jadi semakin bingung, bila itu terjadi silahkan baca sendiri file aslinya