A. Pendahul uan
Kop erasi dikenal di Indonesia seba ga i salah satu pelaku ekonomi di samp ing BUMN dan swasta. Sebagal pelaku ekonomi, koperasi dihar apkan memb eri kontribusi yang cukup besar bagi pembangunan nasional. Pada kenyataannya peran kop erasi masih jauh dari apa yang diharapkan. Namun kenyataan itu hendaknya tidak menjadi halangan untuk men genal lebih mend alam mengenai kop erasi. Khusus bagi pemerhati atau mereka yang ingin t erl ibat leb ih jauh tentang koperasi, perlu mencermati ciri-ciri yang membedakannya dari dua pelaku ekonomi lain.
Ini akan menj adi suat u p embela jaran y an g ef ektif akan p entingny a hidup bekerjasa ma, t erut ama m ela lul koperasi.
B. Nal uri Ke rja l ama
Set iap manusia p ads dasamy a ingin beker jasam a. Sebaga i mahk luk sosial,
manusia d idoron g ol eh naluriny a unt uk berhubun gan den gan mahk luk sesamany a. Dan karena set iap manusia memilik i akal dan budi, maka ia se gera sadar akan ket erbat asanny a di dalam ruan g dan wakt u, sehingga ia m embut uhkan p ert olongan sesama unt uk bisa memp erit ahankan h idup . Seba gai mahkluk sosial, manusia ju ga memp uny ai kecenderun gan unt uk bergantung p ada masyarakat di sekitamy a, terlebih
dalam bidang ekonomi. Maka m enjad i suat u kewa jaran jik a hany a den gan jal an ker ja sama p ula manusia akan mamp u men gemb an gkan int elekt ualit as dan pot ensi
sp irit ualny a.
Dengan de mikian kerja sam a sudah dikenal sej ak dari p ermulaan sej arah hidup manusia. Kerj a sama merup akan koordinasi dar i day a-day a individua l me lalui usaha kelomp ok gun a mem enuhi k ebut uhan sosial maup un ekonom inya. Perusahaan dagan g, klub ol ahra ga, organisasi p rofesional, p art ai-part ai polit ik dan sejenisny a merup akan p erkump ulan-p erkump ulan socio cult ural at au reli gius diman a oran g dap at mengeksp resikan naluri kerjasam any a. Singkat ny a kerjasama dengan seman gat saling m embant u meman g d ap at dit emukan baik dal am pemikiran m aupun kehidup an manusia di manap un ju ga.
C. Corak-corak Ke rja S ama Tradi si onal
Sej arah t elah berhasi l merek am berbagai bent uk kerjasam a y ang tumbuh dalam banyak negara d an wakt u y ang berbed a-beda da lam ka it annya dengan kebut uhan orang-or an g dal am t ahap p erkembangan sosial ekonom i merek a masin g- masin g. Kerjasama dan p artisip asi masy arakat dalam p erist iwa-perist iwa sosial reli gius sep ert i
di dalam kel ahiran, p erkawinan, penderit a p eny akit , kemat ian dan p emakaman masih namp ak dengan je las dal am ad at ist iadat masy arakat p edesaan.
Pada masy arakat y ang masih p rimit if, p engump ulan makanan, berburu, menan gkap ikan masih merup akan k e giatan y ang komuna l. Di dala m masy arakat t ani
subsist em di p edesaan, maka kegi at an ekonomi berup a pembangunan rumah,
p embuat an jalan, p emet ikan hasil t anam ka la p anen, p engemba laan t ernak dan sebagainy a masih di lakukan se cara got on g roy ong oleh sek elompok rukun t et angga.
Malahan dalam k e giatan di masy arakat umum diken al beb erap a ist ilah unt uk bentuk kerja sam a got ong roy ong sep ert i map alus di Sulawesi Ut ara, subak di Ba li.
Pada abad p ert engah an Erop a, p ekerjaan membu at saluran air (dr aina ge) dan
membuat sist em irigasi d ilakuk an secar a koop erat if den gan na ma fruit iers di Per ancis,
z agudras di Serbia dan M ont enegro, ay llus di Peru, ejidos di Meksiko, fads di India, kesemuany a merupakan bent uk kerjasa ma p ert anian y ang di lakukan se cara t radision al
p ada abad-abad y ang lampau.
D. Ke rja sama menjadi Kope rasi
Sebe lum t umbuhny a ikl im ekono mi pasar (market econo mi), orang masih hidup dalam suasana ekonomi yang swasembada di masy arakat p edesaan. Keluarga t ani
y ang subsist em memp roduksi hasil t aninya sendiri melalui ker jasam a got ong roy ong.
Sel ama p anen t idak ga gal, m asyarakat akan t erus swasembada (di bidang pangan mereka). St andar kehidupan masy arakat masih rendah dan m ereka ber gant ung sep enuhny a kep ada kemurahan al am. T ap i dengan munculny a ekonom i p asar, orient asi y ang t adiny a sekedar memenuh i kebut uhan masy arakat setemp at diubah menjad i orient asi produksi y ang
diarahkan kep ada pasar di t ingkat nasional maup un int ernasional.
Ironisnya, sarana p roduksi dan dist ribusi hany a dikuasai oleh segelint ir oran g kay a saja. Melalui sist em ekonom i p emasaran in i bany ak masy arakat t ani didoron g ke arah sp esialisasi dan p embagian-pemba gian kerja. Sumber-sumber ala m dan manusia dimanfa at kan secara r asional y ang ke mudian d iimb an gi d en gan p emaka ian teknik-
t eknik efisien unt uk mencap ai p roduksi massal. Peningkat an p roduksi berart i ju ga menin gkat ny a kekay aan masy arakat dan negara. Hal ini kemud ian menjad i sebuah ironi ba gi p erkemban gan masy arakat . Seba ga i ba gian dar i perkembangan sist em kep it alis, maka sudah men jadi kewajar an dan hukum a lam diman a y ang mamp u bert ahan ada lah mer eka yan g m amp u men gu asai t eknolo gi, sedan gkan y an g t idak mamp u menj adi bagi an y ang t ersisih. L ahirl ah si kay a dan si m iskin y an g sem akin lama menj adi jur ang p emisah dal am m asyarakat .
Menjelang p ertengahan ab ad ke-19 mun cullah berba gai organ isasi buruh unt uk
menent an g ket idakad ilan y ang dilah irkan oleh sist em kap it alis ini. Serik at -serikat
buruh memberi corak kerj a sama dan n ilai t ersendiri. Namun sekelo mpok konsumen
di Inggris merasa bahwa mer eka b isa m enin gkat kan kerj a sama t radision al menj adi
kerja sama t erarah, sehin gga unt uk p ert ama kaliny a muncul sebuah kop erasi dalam bentuk y ang masih klasikal di kot a Rochdale. Sekelo mp ok konsumer, y ang merasa dirugikan ke mudian merint is t erbent ukny a koperasi konsumsi p ada t ahun 1844.
M ereka mendirikan p erkump ulan kop erasi ini unt uk dap at membel i baran g-b aran g kebut uhan merek a dan kemud ian menju alny a kep ada para an ggot a se cara langsun g, sehingga har ga d iharap kan jauh lebih murah.
E. Pol a Dasar Kope rasi se bagai Suatu Usaha
Sep ert i telah dike mukakan di at as, p ara konsumen y ang in gin m emperoleh b aran g dengan harga r elat if murah bersam a-sama me mbent uk kop erasi. Ada dua f akt or
ut ama y ang mendoron g konsumen miskin di kot a Ro chdale me mbent uk usaha kop erasi t ersebut , yait u:
a. Mut u barang y ang amat j elek di wakt u it u (misalnya gul a d an garam d ica mp uri
pasir, makanan kal en g bany ak y ang busuk dan seba gainy a)
b. Harga baran g y an g a mat t inggi y an g meny ebabkan si miskin h arus berhut ang t erus
menerus
Kebobrokan situasi y ang ada wakt u it u t elah memaksa mer eka unt uk bert indak lalu menc et uskan sebuah revolusi y ang sam a seka li t idak t erdu ga sebelumny a.
M ereka kemudian men emukan p rinsip -prinsip (Rochdal e Pri nci pl es) y ang menj adi
dasar p ergerak an kop erasi y ang sekaran g berkemban g ke seluruh dun ia.
Adap un p rinsip -p rinsip (p ola dasar) y ang mereka t emuk an it u adal ah seba ga i berikut :
a. Kep ada anggot a yang b erjasa d ibay arkan uan g j asa b. Bunga d ibat asi
c. Jual den gan h ar ga p asaran dan sel alu den gan pembay aran kont an
d. Perkemban gan t erus menerus
e. Peny elenggaraan sec ara de mokrat is, sat u anggot a, sat u suara t anpa p erwakilan suara
f. Keanggotaan t erbuka
g. Net ral dalam a gam a dan p olit ik
h. Pendidikan t erus menerus
Showing posts with label Economy. Show all posts
Showing posts with label Economy. Show all posts
Monday, March 29, 2010
Friday, July 10, 2009
Kisi-kisi OSN Ekonomi 2009
banyak cara ataupun jalan untuk menuju kesuksesan dalam berkompetisi, tetapi akan dipermudah jika kita mendaatkan kisi kisi dalam suatu ujian...berikut ini adalh kisi-kisi OSN ekonomi 2009 anda bisa ambil aja Kisi-kisi ekonomi OSN Ekonomi 2009
selamat mencoba
selamat mencoba
Wednesday, April 15, 2009
Economic development and economic growth
Economic development is a process of increasing income and total income perkapita to take into account the growing population and accompanied by fundamental changes in the structure of the economy of a country.
Economic development can not be separated from economic growth (economic growth); economic development to encourage economic growth, and vice versa, facilitate the economic growth process of economic development.
Is the process of economic growth is an increase in production capacity of an economy that is realized in the form of increase in national income has said a state of economic growth occurs when the real increase in GNP in the country. There is economic growth is an indication of the success of economic development.
The difference between success of economic growth is more quantitative, namely the increase in the standard income level and the resulting production output, while economic development is qualitative, not only increase production, but there are also changes in the structure of production and allocation in the different input economic sectors such as in institutions, knowledge, and techniques.
Factor
Natural resources of the influence of economic development.
There are several factors that affect economic growth and development, but in fact these factors can be grouped into two factors and economic factors nonekonomi.
Economic factors that affect economic growth and development are natural resources, human resources, capital resources, and expertise or entrepreneurship.
Natural resources, including land and natural wealth such as soil fertility, the climate / weather, forest products, mines, and the sea, influence the growth industry of a country, especially in terms of providing the raw material production. Meanwhile, the expertise and entrepreneurship needed to process raw materials from nature, something that has become a higher value (also referred to as the production process).
Human resources also determine the success of national development through the number and quality of the population. Number of population that is a big potential market for the results of production, while the quality of the population determines how large the productivity.
Meanwhile, the capital resources needed to cultivate the human raw material is. The formation of capital and investment is intended to excavate and manage wealth. Resources such as capital goods, capital goods is essential for growth and smooth economic development because of capital goods can also improve productivity.
Nonekonomi factors include socio-cultural conditions in the community, state, political system and a growing force and effect.
Economic development can not be separated from economic growth (economic growth); economic development to encourage economic growth, and vice versa, facilitate the economic growth process of economic development.
Is the process of economic growth is an increase in production capacity of an economy that is realized in the form of increase in national income has said a state of economic growth occurs when the real increase in GNP in the country. There is economic growth is an indication of the success of economic development.
The difference between success of economic growth is more quantitative, namely the increase in the standard income level and the resulting production output, while economic development is qualitative, not only increase production, but there are also changes in the structure of production and allocation in the different input economic sectors such as in institutions, knowledge, and techniques.
Factor
Natural resources of the influence of economic development.
There are several factors that affect economic growth and development, but in fact these factors can be grouped into two factors and economic factors nonekonomi.
Economic factors that affect economic growth and development are natural resources, human resources, capital resources, and expertise or entrepreneurship.
Natural resources, including land and natural wealth such as soil fertility, the climate / weather, forest products, mines, and the sea, influence the growth industry of a country, especially in terms of providing the raw material production. Meanwhile, the expertise and entrepreneurship needed to process raw materials from nature, something that has become a higher value (also referred to as the production process).
Human resources also determine the success of national development through the number and quality of the population. Number of population that is a big potential market for the results of production, while the quality of the population determines how large the productivity.
Meanwhile, the capital resources needed to cultivate the human raw material is. The formation of capital and investment is intended to excavate and manage wealth. Resources such as capital goods, capital goods is essential for growth and smooth economic development because of capital goods can also improve productivity.
Nonekonomi factors include socio-cultural conditions in the community, state, political system and a growing force and effect.
Pembangunan ekonomi dan petumbuhan ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.
Faktor
Sumber daya alam yang dimiliki mempengaruhi pembangunan ekonomi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, dan sistem yang berkembang dan berlaku.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi (economic growth); pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan, sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan, dan teknik.
Faktor
Sumber daya alam yang dimiliki mempengaruhi pembangunan ekonomi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, namun pada hakikatnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.
Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi (disebut juga sebagai proses produksi).
Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
Sementara itu, sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Faktor nonekonomi mencakup kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat, keadaan politik, dan sistem yang berkembang dan berlaku.
Thursday, May 15, 2008
MANAJEMEN
A. Pengertian manajemen
1. Manajemen sebebagai suatu proses
a. Dalam Encyclopedia of the social scinece : manajemen mempakan suatu proses
pelaksanaan tujuan yang diselenggarakan dan diawasi.
b. Haimaim : manajemen merupakan fungsi untuk mencapa tujuan melalui orang
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan.
c. George R. Terry manajemen menipakan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
lebih dahulu dengan mempeergunakan orang lain
d. James A.F. Stoner : manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian angota organisasi dan proses penggunaan sumber
daya untuk tercapanya tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu .
2. Manajemen adalah kolektifitas orang-orang yang melakukan aktifitas manajemen
-Aktifitas manajemen : keiatan-kegiatan atau fungsi-fimgsi yang dilakukan oleh
manajer
- Manajer = pemimpin / pejabat yang bertangggungjawab terhadap pencapaian tujuan
- Kegiatan manajer meiputi Planning, Organising, Staffing, Directing, Controlling
3. Manajemen sebagi ilmu dan seni
- Mary Parker Follet: manajemen merupakan seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaan melalui orang- orang
a. manjemen sebagai ilmu : merupakan kumpulan pengetahuan tertentu yang
berfungsi untuk meneerangkan fenomena, kejadian dan keadaan.
b. manjemen sebagai seni: merupakan pemakaian kumpulan pengetahuan tentu yang
berfungsi untuk mencapai tujuan nyata yang mendatangkan hasil dan manfaat.
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penagasan sumebr daya manusia untuk mecapa tujuan yang sudah ditetapkan lebih dulu.
Tiga hal pokok yang terdapat dalam manajemen:
1. Tujuan yang ingin dicapai
2. Tujuan dicapa dengan mempergunakan orang lain.
3. Kegiatan orang lain harus dibimboing da diawasi.
C. Fungsi Manajemen
1. George R. Terry
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (penggorganisasian)
c. Actuating (menggerakkan - motivasi - pengarahan)
d. Controlling (pengawasan)
2. Henry Fayol
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (penggorganisasian)
c. Commanding ( pengarahan — motivasi)
d. Coordinating (pengkoordinasian)
e. Controlling (pengawasan)
3. Harol Koontz dan Cyril O'Donnell
a. Planning (perencanaa)
b. Organizing (penggorganisasian)
c. Staffing (pembentukan staff)
d. Directing (pengarahan)
e. Controlling (pengawasan)
4. Luther Gulick
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (pengorganisasian)
c. Staffing (pembentukan staff)
d. Directing (pengarahan)
e. Coominating (pengarahan —motivasiO
f. Reporting (pelaporan)
g. Bugeting (penganggaran)
5. Lindall F. Urwick
a. Foecasting (peramalan)
b. Planning (perencanaan)
c. Organizing (pengorganisasian)
d. Commanding (pengarahn -motivasi)
e. Coordinating (pengkoordinasian)
f. Controlling (pengawasan)
Konbinasi pendapat
a. Foecasting (peramalan )
b. Planning (perencanaan)
c. Organizing (penggomagisasian)
d. Directing/ Conunanding ( pengarahan — intruksi)
e. Leading (kepemimpinan)
f. Coordinating (pengkoordinasian)
g. Motivasing (motivasi)
h. Staffing (pembentukana staff)
f. Controlling & reporting (pengawasan dan laporan)
D. Tipe Manager
1. Top Manager : Dewan direksi (Board ofmanajer) & presiden direktur
2. Midle manajer (manjer menengah) : Kepala bagian, kepal sekdi, kepala devisi
3. Supervisory manajer (First Ine manager) : kepala mandor dan mandor
E. Prinsip-pmsip manajemen menurut Henry Fayol
1. Pembagian kerja (Division of work)
2. Keuasaan/wewenang dan tanggungjawab ( Authority and responsibility)
3. Dsiplin (dicliplin)
4. Kesatuan perintah ( Unit of Command)
5. Kesatuan arah 9Unity of Direction)
6. Kepentingan individu haus nerbeda dibawah kepentingan umum (subominate of individual interest to general interest)
7. Pembayaran upah yang adil (Remuneration ofpersoniel)
8. Pemusatan (Centralization)
9. Rantai skala (Ine of Authority)
10.Tatatertib (order)
11.Keadilan( Equity)
12. Stabilitas pegawai ( Stability of Tenure ofPersonel)
13. Inisiatif (Initiative)
14. Jiwa kesatuan (Esprit de corps)
E. Fungsi-fungsi manajemen.
1. Perencanaan (Planning)
Fungsi manajemen
I. Planning (perencanaan)
Aspek pertama dalam manajemen adalah peencanaan. Perencanaan memegang kunci penting dalam pengaturan yang baik. Hasil dan perencanaan merupakan sebuah rencana keria Rencana kena yang dibuat harus merupakan altematif yang paling baik untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan perencanaan yang baik maka tujuan akan dicapai dengan seefektif dan seefisien mungkin. Keperluan perencanaan terletak pada kenyataan bahwa manusa dapat mengubah masa depan dengan kehendaknya. Manusia tidak boleh menyerah dengan keadaan dam masa depan yang tidak menentu tetapi menciptakan masa depan . Masa depan adalah akbat masa lampau, sekarang dan usaha-usaha untuk merubahnya. Dalam perencanaan berarti mengandung pengertian:
1. Penentuan tujuan tentang keadaan masa depan yang dinginkan
2. Pemilihan dan penentuan cara yang akan ditempuh
3. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Kegunaan suatu perencanaan:
1. Dapat membedakan arah bagi setiap produksi (menambah nilai sutu barang/jasa) yangjelas.
2. Memberikan formulasi tujuan yang hendak dicapai, koreksi-koreksi penyimpangan dari tujuan diketahui seawal mungkin.
3. Memudahkan melaksanakan kegiatan untuk mengindentisfikasi hambatan-hambatan yang mungkin timbul dalam mencapai tujuan.
4. Menghindakan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak terkendali.
TIPE PERENCANAAN
1. Maksud/ misi
Maksud (purpose) adalah tujuan luas yang berlaku bagi semua organisasi. Misi (mission) suatu organsasi adalah tujuan khusus yang membedakan suatu organsasi dari organisasi lain yang sejenis.
2. Sasaran
Sasaran adalah target yang harus dicapai oleh suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan. Sasaran lebih spesifik dari pada misi
3. Stategi
Strategi adalah penentuan terhadap tujaun utama berjangka panjang, sasaran-sasaran, cara bertindak dan panganalisasian sumber-sumber yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut.
4. Kebjaksanaan
Kebijaksanaan adalah pernyataan-pernyataan umum yang merupakan pedoman dalam berpikir dan bertindak dalam mengambil keputusan.
5. Prosedur
Prosedur adalah rencana dalam arti merupakan metode yang bisa dipakai dalam menangani kegiatan- kegiatan yang dilakukan
6. Peraturan
Peraturan adalah tindakan-tindakan yang dituntut untuk dilakukan dan dipilih dari beberapa alternative yang ada.
7. Program
Program adalah gabungan dari tujuan, kebijaksanaan, prosedur, peraturan, pemberian tugas, langka- langkah yang akan diambil, sumber-umber yang digunakan, dan unsur tain yang mendukung untuk melaksanakan arah tindakan tertentu. Program biasanya didukung dengan anggaran.
8. Anggaran
Angaran adalah suatu rencana yang menggambarkan hasil yang diharapkan dan dinyatakan dalam bentuk angka.
Tipe rencana tersebut diatas bersifat hirarkis (unrtan)
Gambar Hierarki perencanaan
PROSES PERENCANAAN
Proses perencanaan secara keselumhan dapat dilakukan dengan 3 macam pendekatan:
1. Pendekatan Perkembangan yang menguntungkan (Proitable Growth Approach)
Proses perencanaan dapat dilakukan dengan menganalisis sarana produksi yang kita miliki dan kemudian kita hubungkan dengan kebutuhan yang muncul dan lingkungan masyarakat sehingga kita mengetahui kemungkinan untuk memanfaatkan sarana atau resources yang kita miliki dengan kebutuhan tersebut. Dalam hal ini kita harus mengusahakan terjadinya keseimbangan antara sarana yang dimiliki dengan kebutuhan lingkungan masyarakat. Keseimbangan (BEP = Break Event Point) antara sarana dan
kebutuhan akan terjadi perkembangan yang menguntungkan bagi organisasi.
Proses perencanaan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar2 Proses perencanaan
dengan Pendekatan Perkembangan yang menguntungkan
2. Pendekatan SWOT
Untuk menyusun suatu rencana perlu untuk mengidentifikasi faktor - faktor lingkungan dari organisasi. Lingkungan luar suatu oranisasi tidak dapat dikendalikan yang disebut lingkungan makro seperti keadaan poKtik, keadaan ekonomi, lingkungan sosial, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Adapaun lingkungan luar yang dapat dikendalilkan atau yang berinteraksi dengan organisasi disebut lingkungan Tugas seperti Pesaing, kreditor, langganan, saluran distribusi, pasar tenaga kerja dan supplier
Untuk menyususun rencana kita harus memperhatikan dan menganaKsa beberapa faktor yang mempengaruhi suatu organisasi seperti teriihat dalam gambar diatas , baik yang berasal dari dalam organisasi seperti adanya kekuatan (Stength) dan mengetahui kelemahan (weaknesses) serta faktor dari luar organisasi seperti kesempatan (opportunity) dan ancaman atau tekanan (treath). Analisa untuk mengetahui Stength, Weaknesesses, Opportunity dan Treath sering disebut analisa SWOT
Setelah kita mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tekanan yang akan atau sedang dialanu maka kita membuat suatu rencana strategis untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Rencana strategis tersebut harus diterjemahkan dalam rencana operasional yang mencantumkan target-target yang harus dicapai. Rencana oerasional berkutnya diterjemahkan dalam satuan-satuan uang yang menjadi anggaran operasional.
1. Rencana Strategis (Strategi Plan)
Dalam rangka mewujudkan misi atau tujuan global harus disusun suatu kerangka kerja yang meniiliki urutan kegiatan yang sambung-menyambung dari kegiatan yang bersifat fundamental (dasar) sampai pada tahap penyelesaian (finishing). Sebagai contoh: Dasar Negara kemudian dijabarkan dalam GBHN, GBHN diwujudkan dalam Repelha-Repdita. Masing-masing pelita mempunyai tujuan yang mengarah pada GBHN dan Dasar Negara.
2. Organising (pengorganisasian)
Yang dimaksudkan adalah mengelompokkan kegiatan sesuai dengan keperluan ..
Kegiatan meliputi :
- menentapkan susunan organisasi, tugas, wewenang dan fungsi masing-masing unit yang ada dalam organisasi
- menetapkan kedudukan dan sifat dinatara masing-masing unit tersebut.
- Staffing
Fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi. Staffing erat hubugannya dengan organizing
3. Actuating (penggerakkan)
Peminipin bertindak memberikan pengarahan, motivasi dan mempengaruhi bawahannya suapaya bekerja dengan sebaik-baiknya. Fungsi ini disebut fungsi pemimpin (leading), pengarahan (directing) dan pemotivasian (motivasing)
4. Coordinating
Fungsi manajemen untuk melakukan kegiatan supaya tidak kacau, terjadi percekcokan, kekosongan kegiatan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan, arah dan tujuan. Kegiatan dari koordinataing meliputi: pemberian intruksi, perintahmendakan pertemuan, memberi penjelasan, bimbingan, nasehat, pengawasan dan teguran
1. Manajemen sebebagai suatu proses
a. Dalam Encyclopedia of the social scinece : manajemen mempakan suatu proses
pelaksanaan tujuan yang diselenggarakan dan diawasi.
b. Haimaim : manajemen merupakan fungsi untuk mencapa tujuan melalui orang
kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan.
c. George R. Terry manajemen menipakan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
lebih dahulu dengan mempeergunakan orang lain
d. James A.F. Stoner : manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian angota organisasi dan proses penggunaan sumber
daya untuk tercapanya tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu .
2. Manajemen adalah kolektifitas orang-orang yang melakukan aktifitas manajemen
-Aktifitas manajemen : keiatan-kegiatan atau fungsi-fimgsi yang dilakukan oleh
manajer
- Manajer = pemimpin / pejabat yang bertangggungjawab terhadap pencapaian tujuan
- Kegiatan manajer meiputi Planning, Organising, Staffing, Directing, Controlling
3. Manajemen sebagi ilmu dan seni
- Mary Parker Follet: manajemen merupakan seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaan melalui orang- orang
a. manjemen sebagai ilmu : merupakan kumpulan pengetahuan tertentu yang
berfungsi untuk meneerangkan fenomena, kejadian dan keadaan.
b. manjemen sebagai seni: merupakan pemakaian kumpulan pengetahuan tentu yang
berfungsi untuk mencapai tujuan nyata yang mendatangkan hasil dan manfaat.
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penagasan sumebr daya manusia untuk mecapa tujuan yang sudah ditetapkan lebih dulu.
Tiga hal pokok yang terdapat dalam manajemen:
1. Tujuan yang ingin dicapai
2. Tujuan dicapa dengan mempergunakan orang lain.
3. Kegiatan orang lain harus dibimboing da diawasi.
C. Fungsi Manajemen
1. George R. Terry
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (penggorganisasian)
c. Actuating (menggerakkan - motivasi - pengarahan)
d. Controlling (pengawasan)
2. Henry Fayol
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (penggorganisasian)
c. Commanding ( pengarahan — motivasi)
d. Coordinating (pengkoordinasian)
e. Controlling (pengawasan)
3. Harol Koontz dan Cyril O'Donnell
a. Planning (perencanaa)
b. Organizing (penggorganisasian)
c. Staffing (pembentukan staff)
d. Directing (pengarahan)
e. Controlling (pengawasan)
4. Luther Gulick
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (pengorganisasian)
c. Staffing (pembentukan staff)
d. Directing (pengarahan)
e. Coominating (pengarahan —motivasiO
f. Reporting (pelaporan)
g. Bugeting (penganggaran)
5. Lindall F. Urwick
a. Foecasting (peramalan)
b. Planning (perencanaan)
c. Organizing (pengorganisasian)
d. Commanding (pengarahn -motivasi)
e. Coordinating (pengkoordinasian)
f. Controlling (pengawasan)
Konbinasi pendapat
a. Foecasting (peramalan )
b. Planning (perencanaan)
c. Organizing (penggomagisasian)
d. Directing/ Conunanding ( pengarahan — intruksi)
e. Leading (kepemimpinan)
f. Coordinating (pengkoordinasian)
g. Motivasing (motivasi)
h. Staffing (pembentukana staff)
f. Controlling & reporting (pengawasan dan laporan)
D. Tipe Manager
1. Top Manager : Dewan direksi (Board ofmanajer) & presiden direktur
2. Midle manajer (manjer menengah) : Kepala bagian, kepal sekdi, kepala devisi
3. Supervisory manajer (First Ine manager) : kepala mandor dan mandor
E. Prinsip-pmsip manajemen menurut Henry Fayol
1. Pembagian kerja (Division of work)
2. Keuasaan/wewenang dan tanggungjawab ( Authority and responsibility)
3. Dsiplin (dicliplin)
4. Kesatuan perintah ( Unit of Command)
5. Kesatuan arah 9Unity of Direction)
6. Kepentingan individu haus nerbeda dibawah kepentingan umum (subominate of individual interest to general interest)
7. Pembayaran upah yang adil (Remuneration ofpersoniel)
8. Pemusatan (Centralization)
9. Rantai skala (Ine of Authority)
10.Tatatertib (order)
11.Keadilan( Equity)
12. Stabilitas pegawai ( Stability of Tenure ofPersonel)
13. Inisiatif (Initiative)
14. Jiwa kesatuan (Esprit de corps)
E. Fungsi-fungsi manajemen.
1. Perencanaan (Planning)
Fungsi manajemen
I. Planning (perencanaan)
Aspek pertama dalam manajemen adalah peencanaan. Perencanaan memegang kunci penting dalam pengaturan yang baik. Hasil dan perencanaan merupakan sebuah rencana keria Rencana kena yang dibuat harus merupakan altematif yang paling baik untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan perencanaan yang baik maka tujuan akan dicapai dengan seefektif dan seefisien mungkin. Keperluan perencanaan terletak pada kenyataan bahwa manusa dapat mengubah masa depan dengan kehendaknya. Manusia tidak boleh menyerah dengan keadaan dam masa depan yang tidak menentu tetapi menciptakan masa depan . Masa depan adalah akbat masa lampau, sekarang dan usaha-usaha untuk merubahnya. Dalam perencanaan berarti mengandung pengertian:
1. Penentuan tujuan tentang keadaan masa depan yang dinginkan
2. Pemilihan dan penentuan cara yang akan ditempuh
3. Usaha untuk mencapai tujuan tersebut.
Kegunaan suatu perencanaan:
1. Dapat membedakan arah bagi setiap produksi (menambah nilai sutu barang/jasa) yangjelas.
2. Memberikan formulasi tujuan yang hendak dicapai, koreksi-koreksi penyimpangan dari tujuan diketahui seawal mungkin.
3. Memudahkan melaksanakan kegiatan untuk mengindentisfikasi hambatan-hambatan yang mungkin timbul dalam mencapai tujuan.
4. Menghindakan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak terkendali.
TIPE PERENCANAAN
1. Maksud/ misi
Maksud (purpose) adalah tujuan luas yang berlaku bagi semua organisasi. Misi (mission) suatu organsasi adalah tujuan khusus yang membedakan suatu organsasi dari organisasi lain yang sejenis.
2. Sasaran
Sasaran adalah target yang harus dicapai oleh suatu organisasi dalam mencapai suatu tujuan. Sasaran lebih spesifik dari pada misi
3. Stategi
Strategi adalah penentuan terhadap tujaun utama berjangka panjang, sasaran-sasaran, cara bertindak dan panganalisasian sumber-sumber yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut.
4. Kebjaksanaan
Kebijaksanaan adalah pernyataan-pernyataan umum yang merupakan pedoman dalam berpikir dan bertindak dalam mengambil keputusan.
5. Prosedur
Prosedur adalah rencana dalam arti merupakan metode yang bisa dipakai dalam menangani kegiatan- kegiatan yang dilakukan
6. Peraturan
Peraturan adalah tindakan-tindakan yang dituntut untuk dilakukan dan dipilih dari beberapa alternative yang ada.
7. Program
Program adalah gabungan dari tujuan, kebijaksanaan, prosedur, peraturan, pemberian tugas, langka- langkah yang akan diambil, sumber-umber yang digunakan, dan unsur tain yang mendukung untuk melaksanakan arah tindakan tertentu. Program biasanya didukung dengan anggaran.
8. Anggaran
Angaran adalah suatu rencana yang menggambarkan hasil yang diharapkan dan dinyatakan dalam bentuk angka.
Tipe rencana tersebut diatas bersifat hirarkis (unrtan)
Gambar Hierarki perencanaan
PROSES PERENCANAAN
Proses perencanaan secara keselumhan dapat dilakukan dengan 3 macam pendekatan:
1. Pendekatan Perkembangan yang menguntungkan (Proitable Growth Approach)
Proses perencanaan dapat dilakukan dengan menganalisis sarana produksi yang kita miliki dan kemudian kita hubungkan dengan kebutuhan yang muncul dan lingkungan masyarakat sehingga kita mengetahui kemungkinan untuk memanfaatkan sarana atau resources yang kita miliki dengan kebutuhan tersebut. Dalam hal ini kita harus mengusahakan terjadinya keseimbangan antara sarana yang dimiliki dengan kebutuhan lingkungan masyarakat. Keseimbangan (BEP = Break Event Point) antara sarana dan
kebutuhan akan terjadi perkembangan yang menguntungkan bagi organisasi.
Proses perencanaan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar2 Proses perencanaan
dengan Pendekatan Perkembangan yang menguntungkan
2. Pendekatan SWOT
Untuk menyusun suatu rencana perlu untuk mengidentifikasi faktor - faktor lingkungan dari organisasi. Lingkungan luar suatu oranisasi tidak dapat dikendalikan yang disebut lingkungan makro seperti keadaan poKtik, keadaan ekonomi, lingkungan sosial, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Adapaun lingkungan luar yang dapat dikendalilkan atau yang berinteraksi dengan organisasi disebut lingkungan Tugas seperti Pesaing, kreditor, langganan, saluran distribusi, pasar tenaga kerja dan supplier
Untuk menyususun rencana kita harus memperhatikan dan menganaKsa beberapa faktor yang mempengaruhi suatu organisasi seperti teriihat dalam gambar diatas , baik yang berasal dari dalam organisasi seperti adanya kekuatan (Stength) dan mengetahui kelemahan (weaknesses) serta faktor dari luar organisasi seperti kesempatan (opportunity) dan ancaman atau tekanan (treath). Analisa untuk mengetahui Stength, Weaknesesses, Opportunity dan Treath sering disebut analisa SWOT
Setelah kita mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tekanan yang akan atau sedang dialanu maka kita membuat suatu rencana strategis untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Rencana strategis tersebut harus diterjemahkan dalam rencana operasional yang mencantumkan target-target yang harus dicapai. Rencana oerasional berkutnya diterjemahkan dalam satuan-satuan uang yang menjadi anggaran operasional.
1. Rencana Strategis (Strategi Plan)
Dalam rangka mewujudkan misi atau tujuan global harus disusun suatu kerangka kerja yang meniiliki urutan kegiatan yang sambung-menyambung dari kegiatan yang bersifat fundamental (dasar) sampai pada tahap penyelesaian (finishing). Sebagai contoh: Dasar Negara kemudian dijabarkan dalam GBHN, GBHN diwujudkan dalam Repelha-Repdita. Masing-masing pelita mempunyai tujuan yang mengarah pada GBHN dan Dasar Negara.
2. Organising (pengorganisasian)
Yang dimaksudkan adalah mengelompokkan kegiatan sesuai dengan keperluan ..
Kegiatan meliputi :
- menentapkan susunan organisasi, tugas, wewenang dan fungsi masing-masing unit yang ada dalam organisasi
- menetapkan kedudukan dan sifat dinatara masing-masing unit tersebut.
- Staffing
Fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi. Staffing erat hubugannya dengan organizing
3. Actuating (penggerakkan)
Peminipin bertindak memberikan pengarahan, motivasi dan mempengaruhi bawahannya suapaya bekerja dengan sebaik-baiknya. Fungsi ini disebut fungsi pemimpin (leading), pengarahan (directing) dan pemotivasian (motivasing)
4. Coordinating
Fungsi manajemen untuk melakukan kegiatan supaya tidak kacau, terjadi percekcokan, kekosongan kegiatan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan, arah dan tujuan. Kegiatan dari koordinataing meliputi: pemberian intruksi, perintahmendakan pertemuan, memberi penjelasan, bimbingan, nasehat, pengawasan dan teguran
Tuesday, May 13, 2008
Miskin
Kemiskinan merupakan suatu fenomena yang terjadi hampir di semua Negara berkembang. Kemiskinan muncul, karena ketidakmampuan suatu masyarakat untuk menyelenggarakan hidupnya lebih manusiwi. Kondisi ini menyebabkan menurunnya kulaitas sumber daya manusia, sehingga produktivitas dan pendapatan yang diperolehnya rendah. Lingkaran kemiskinan terus terjadi, karena dengan penghasilan yang rendah, masyarakat tidak mampu memanfaatkan sarana pendidikan, kesehatan dan nutrisi secara baik sehingga menyebabkan kulaitas sumber daya manusia dari aspek intelektual dan fisik rendah, berakibat produktivitas rendah. Rendahnya kualitas sumber daya manusia juga menyebabkan si miskin tersisih dari ekonomi, politik, maupun sosial budaya, sehingga tidak mampu mendapatkan kesempatan yang baik dalam sistem sosial ekonomi masyarakat. Orang miskin tentunya tidak dapat menikmati pendidikan. Hal ini diungkapkan oleh Eko Prasetyo, "Orang Miskin Dilarang Sekolah". Sekolah sebagai lembaga pendidikan hanya diperuntukkan orang-orang kaya
Bagaimana agama sebagai way of life (sistem hidup) dapat menyelesaikan persoalan tersebut Dari sudut pandang etika Kristen, khususnya berkaitan dengan ekonomi, perjuangan untuk mengatasi kemiskinan tertulis dalam 2 Korintus 8:15, “yang mendapatkan banyak tidak berkelebihan dan yang mendapatkan sedikit tidak berkekurangan.” Hal ini merupakan mandat teologis dan kulturalis, yang harus dilaksanakan dengan bertanggung jawab, berdasarkan nilai-nilai kekudusan dan tanggung jawab, juga mengasihi Allah, sesama dan diri sendiri secara seimbang. Tetapi dimana peran gereja sekarang ini?
Doktrin kristiani cenderung skeptisme, mengapa? Gereja mengalami kemerosotan , tidak menarik atau tidak relevan dengan isu-isu politis. Kedua, lebih teoritis, maka teologis bukanlah alat yang layak digunakan untuk pengambilan kebijakan. Ketiga, tidak ada ketrampilan praktis teologis dan etika sosial kristiani untuk menciptakan hasil yang baik.Keempat, gereja memiliki pandangan yang bervariasi dan sulit dikoordinasikan. Kelima, kristianitas tidak mampu mengatasi masalah teknis dalam mengatasi kemiskinan. Keenam, ajaran kristiani menjadi ajaran yan relatif tidak penting karena kurang tegas. Doktrin kristiani juga belum mampu memberikan kontribusinya terhadap pembuatan kebijakan sosial.(hal 150-159). Partisipasi radika,
Kepada siapakah gereja akan memihak? Gereja cenderung menampakkan wajahnya sebagai hakim yang mengadili dan bukan sebagai advokad yang membela manusia-manusia miskin yang tidak bersalah dan telah dipinggirkan oleh ideologi pembangunan. Gereja mungkin berhasil merapatkan barisan “persekutuan” secara internal, tetapi belum mampu menjadi “sekutu” bagi mayoritas rakyat jelata miskin tertindas. Apakah gereja dan orang-orang Kristen akan mencuci tangan seperti Pilatus, pura-pura tidak mengerti apa yang sedang terjadi di sekitarnya? Masih puaskah masyarakat gereja menjadi penonton, sambil mengangguk-angguk dan menggeleng-nggelengkan kepala melihat tanda-tanda kehancuran ini? Ataukah kita akan berjuang dengan teologi fungsionalisme dan berusaha merekonsiliasikan kedua sistem ekonomi (kapitalis dan sosialis) untuk membangun kembali sistem ekonomi kerakyatan yang sudah hancur lebur oleh karena kerakusan para penguasa dan pengusaha. Menghadapi tantangan dan ancaman ini gereja tidak boleh tinggal diam dan menjadi nabi bisu, namun harus berpartisipasi secara aktif dan terencana dalam menyelesaikan dan memulihkan ekonomi,
Bagaimana agama sebagai way of life (sistem hidup) dapat menyelesaikan persoalan tersebut Dari sudut pandang etika Kristen, khususnya berkaitan dengan ekonomi, perjuangan untuk mengatasi kemiskinan tertulis dalam 2 Korintus 8:15, “yang mendapatkan banyak tidak berkelebihan dan yang mendapatkan sedikit tidak berkekurangan.” Hal ini merupakan mandat teologis dan kulturalis, yang harus dilaksanakan dengan bertanggung jawab, berdasarkan nilai-nilai kekudusan dan tanggung jawab, juga mengasihi Allah, sesama dan diri sendiri secara seimbang. Tetapi dimana peran gereja sekarang ini?
Doktrin kristiani cenderung skeptisme, mengapa? Gereja mengalami kemerosotan , tidak menarik atau tidak relevan dengan isu-isu politis. Kedua, lebih teoritis, maka teologis bukanlah alat yang layak digunakan untuk pengambilan kebijakan. Ketiga, tidak ada ketrampilan praktis teologis dan etika sosial kristiani untuk menciptakan hasil yang baik.Keempat, gereja memiliki pandangan yang bervariasi dan sulit dikoordinasikan. Kelima, kristianitas tidak mampu mengatasi masalah teknis dalam mengatasi kemiskinan. Keenam, ajaran kristiani menjadi ajaran yan relatif tidak penting karena kurang tegas. Doktrin kristiani juga belum mampu memberikan kontribusinya terhadap pembuatan kebijakan sosial.(hal 150-159). Partisipasi radika,
Kepada siapakah gereja akan memihak? Gereja cenderung menampakkan wajahnya sebagai hakim yang mengadili dan bukan sebagai advokad yang membela manusia-manusia miskin yang tidak bersalah dan telah dipinggirkan oleh ideologi pembangunan. Gereja mungkin berhasil merapatkan barisan “persekutuan” secara internal, tetapi belum mampu menjadi “sekutu” bagi mayoritas rakyat jelata miskin tertindas. Apakah gereja dan orang-orang Kristen akan mencuci tangan seperti Pilatus, pura-pura tidak mengerti apa yang sedang terjadi di sekitarnya? Masih puaskah masyarakat gereja menjadi penonton, sambil mengangguk-angguk dan menggeleng-nggelengkan kepala melihat tanda-tanda kehancuran ini? Ataukah kita akan berjuang dengan teologi fungsionalisme dan berusaha merekonsiliasikan kedua sistem ekonomi (kapitalis dan sosialis) untuk membangun kembali sistem ekonomi kerakyatan yang sudah hancur lebur oleh karena kerakusan para penguasa dan pengusaha. Menghadapi tantangan dan ancaman ini gereja tidak boleh tinggal diam dan menjadi nabi bisu, namun harus berpartisipasi secara aktif dan terencana dalam menyelesaikan dan memulihkan ekonomi,
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh bank sentral (di Indonesia Bank Indonesia), untuk mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga dengan maksud mempengaruhi pengeluaran agregat.
Komponen penting pengeluaran agregat antara lain penanaman modal yang dilakukan perusahaan. Penanaman modal ini sangat mempengaruhi tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga kredit tinggi, perusahaan tidak melakukan penanaman modal sehingga pemerintah perlu menurunkan suku bunga ini dengan menjalankan kebijakan moneter, yaitu menambah penawaran uang.
Kebijakan moneter dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu kebijakan moneter kuantitatif dan kebijakan moneter kualitaif
1. Kebijakan Moneter Kuantitatif
Kebijakan moneter kuantitatif adalah langkah-langkah yang diambil bank sentral yang bertujuan untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan tingkat bunga dalam perekonomian. Kebijakan moneter kuantitatif terdiri dari operas! pasar terbuka, perubahan atas suku bunga, dan perubahan cadangan minimum perbankan.
a. Operasi Pasar Terbuka
Bank Indonesia dapat mempengaruhi jumlah penawaran uang dengan melakukan jual-beli surat-surat berharga. Pada saat terjadi resesi, penawaran uang perlu ditambah dengan melakukan pembelian surat-surat berharga oleh Bank Indonesia. Dengan cara ini, penawaran uang di pasar otomatis bertambah karena Bank Indonesia melakukan pembayaran atas surat-surat berharga yang dibelinya, baik dari masyarakat maupun dari lembaga keuangan seperti bank. Bank yang mendapat pembayaran dari Bank Indonesia tentunya memiliki cadangan yang lebih besar sehingga bisa menyalurkannya melalui kredit. Namun di masa terjadinya inflasi, kebijakan Bank Indonesia adalah supaya jumlah penawaran uang di pasar berkurang. Tujuan ini dicapai dengan menjual surat-surat berharga. Dengan penjualan tersebut tabungan masyarakat dan cadangan perbankan akan berkurang. Untuk dapat terlaksana dengan efektif, kebijakan operasi pasar terbuka
harus didukung oleh beberapa keadaan sebagai berikut :.
1) Bank Umum Tidak Memiliki Kelebihan Cadangan
Apabila kelebihan cadangan yang dimiliki oleh bank umum cukup besar, mereka dapat membeli surat-surat berharga yang dijual Bank Indonesia dengan menggunakan kelebihan cadangan tersebut. Hal ini tentu saja tidak berpengaruh banyak bagi pengurangan jumlah uang yang beredar karena bank umum tidak memakai tabungan giral tetapi kelebihan cadangan yang dimilikinya sehingga tingkat inflasi tetap saja tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan operasi pasar terbuka hanya dapat terlaksana dengan efektif jika bank umum tidak memiliki kelebihan cadangan lagi.
2) Tersedia Cukup Banyak Surat Berharga yang Dapat Diperjualbelikan
Operasi pasar terbuka hanya dapat mencapai tujuannya jika terdapat surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Artinya, operasi pasar terbuka menuntut kondisi pasar uang dan pasar modal yang telah berkembang dengan baik sehingga jumlah surat-surat barharga yang dapat diperjualbelikan mencukupi.
b. Mengnbah Suku Bunga dan Tingkat Diskonto
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas kegiatan bank umum, bank Indonesia harus memastikan kepercayaan masyarakat terhadap system perbankan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memastikan agar bank-bank umum bisa membayar semua cek yang dikeluarkan nasabahnya. Agar hal ini terlaksana Bank Indonesia dapat membuat aturan yang jelas mengenai investasi yang dapat atau tidak dapat dilakukan oleh bank-bank umum. Cara lainnya adalah dengan memberikan pinjaman kepada bank-bank umum yang menghadapi masalah dalam cadangannya.
Dalam membanru bank umum yang menghadapi masalah dengan cadangannya. Bank Indonesia dapat melakukan dua hal, yaitu memberikan pinjaman dan membeli surat-surat berharga tertentu yang dimiliki oleh bank umum. Dalam melaksanakan pembelian tersebut Bank Indonesia hanya menerima surat-surat berharga yang mudah cair seperti Sertifikat Bank Indonesia. Apabila bank umum menjual surat-surat berharga itu ke bank Indoesia, langkah ini disebut mendiskontokan surat-surat berharga. Dalam memberikan pinjaman, Bank Indonesia akan menetapkan suku bnga yang harus dibayar oleh bank umum atas pinjaman yang diterimanya. Bank Indonesia juga akan menetapkan suku bunga diskonto dari Sertifikat Bank Indonesia atau surat berharga lainnya. Peranan bank sentral sebagai sumber pinjaman atau tempat untuk mendiskontokan surat-surat berharga tersebut dapat digunakan oleh bank sentral sebagai suatu alat untuk mengendalikan jumlah penawaran uang dan tingkat kegiatan ekonomi. Dalam situasi di mana tidak terjadi full employment atau tingkat penyerapan tenaga kerja yang rendah, bank sentral dapat mempertinggi kegiatan ekonomi sehingga mendorong peningkatan
penyerapan tenaga kerja dengan cara menurunkan tingkat diskonto. Dengan penurunan ini, biaya yang ditanggung bank umum menjadi lebih rendah dan mendorong mereka untuk memberikan pinjaman yang lebih banyak. Namun, apabila yang terjadi sebaliknya, yaitu kegiatan ekonomi mencapai tingkat yang terlalu tinggi, tingkat diskonto perlu dinaikkan untuk mengerem laju kegiatan ekonomi. Peningkatan tingkat diskonto ini akan mendorong bank umum menaikkan suku bunga atas pinjaman yang diberikannya sehingga kuantitas pinjaman yang diberikan menurun karena pengusaha enggan membuat pinjaman baru kerena tingkat bunga yang tinggi dan pada akhirnya kegiatan ekonomi dapat diperlambat.
c. Mengubah Tingkat Cadangan Minimum
Dalam mempengaruhi penawaran uang langkah yang paling efektif adalah dengan mengubah tingkat cadangan minimum yang ada di bank- bank umum. Dengan langkah ini, kelebihan cadangan yang ada di bank umum dapat dihapuskan yaitu dengan cara menaikkan tingkat cadangan minimum. Misalnya, saat ini Bank Indonesia mensyaratkan cadangan minimum sebesar 20%. Akan tetapi, bank-bank umum memiliki cadangan sebanyak 30%. Dalam mempengaruhi penawaran uang, Bank Indonesia harus menaikkan cadangan minimum, misalnya menjadi 30 person. Dengan langkah ini, bank umum tidak lagi memiliki kelebihan cadangan dan tidak bisa meminjamkan uangnya sehingga penawaran uang berkurang.
2.Kebijakan Moneter Kualitatif
Kebijakan moneter kualitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank umum. Tujuan utama kebijakan ini bukanlah mengawasi perkembangan penawaran uang, tetapi untuk mempengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan oleh institusi keuangan. Kebijakan moneter kualitatif terdiri :
a. Pengawasan Pinjaman secara Selektif
Tujuan utama dari pengawasan kredit secara selektif adalah untuk memastikan bahwa bank-bank umum memberikan pinjaman investasi sesuai dengan keinginan pemerintah. Pengawasan ini tidak bertujuan mengendalikan jumlah uang yang dikeluarkan oleh bank umum melalui kegiatan peminjaman dan penginvestasian di pasar uang dan di pasar modal, melamkan mengawasi bentuk peminjaman dan investasi keuangan yang dilakukan oleh bank-bank umum. Beberapa contoh langkah bank sentral dalam mengendalikan pinjaman bank-bank umum adalah sebagai berikut.
1) Mengarahkan supaya bank-bank umum memberikan pinjaman kepada konsumen untuk membeli rumah sedarhana dengan tingkat bunga yang rendah.
2) Menggalakkan pinjaman bagi pedagang kecil.
3) Memberikan syarat yang lebih ringan untuk pinjaman kepada pedagang kecil dan industri rumah tangga.
b. Pembujukan Moral (moral hazard)
Kebijakan ini dijalankan oleh bank sentral dengan mengadakan penemuan langsung dengan bank-bank umum. Dalam pertemuan ini bank sentral menjelaskan langkah-langkah yang sedang dijalankan pemerintah dan bantuan apa saja yang diharapkan pemerintah dari bank umum untuk menyukseskan langkah-langkah tersebut. Dari pertemuan ini, bank umum akan mengetahui langkah-langkah yang harus mereka lakukan dalam menyukseskan langkah-langkah pemerintah.
Komponen penting pengeluaran agregat antara lain penanaman modal yang dilakukan perusahaan. Penanaman modal ini sangat mempengaruhi tingkat suku bunga yang berlaku. Jika suku bunga kredit tinggi, perusahaan tidak melakukan penanaman modal sehingga pemerintah perlu menurunkan suku bunga ini dengan menjalankan kebijakan moneter, yaitu menambah penawaran uang.
Kebijakan moneter dapat dibedakan dalam dua kategori, yaitu kebijakan moneter kuantitatif dan kebijakan moneter kualitaif
1. Kebijakan Moneter Kuantitatif
Kebijakan moneter kuantitatif adalah langkah-langkah yang diambil bank sentral yang bertujuan untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan tingkat bunga dalam perekonomian. Kebijakan moneter kuantitatif terdiri dari operas! pasar terbuka, perubahan atas suku bunga, dan perubahan cadangan minimum perbankan.
a. Operasi Pasar Terbuka
Bank Indonesia dapat mempengaruhi jumlah penawaran uang dengan melakukan jual-beli surat-surat berharga. Pada saat terjadi resesi, penawaran uang perlu ditambah dengan melakukan pembelian surat-surat berharga oleh Bank Indonesia. Dengan cara ini, penawaran uang di pasar otomatis bertambah karena Bank Indonesia melakukan pembayaran atas surat-surat berharga yang dibelinya, baik dari masyarakat maupun dari lembaga keuangan seperti bank. Bank yang mendapat pembayaran dari Bank Indonesia tentunya memiliki cadangan yang lebih besar sehingga bisa menyalurkannya melalui kredit. Namun di masa terjadinya inflasi, kebijakan Bank Indonesia adalah supaya jumlah penawaran uang di pasar berkurang. Tujuan ini dicapai dengan menjual surat-surat berharga. Dengan penjualan tersebut tabungan masyarakat dan cadangan perbankan akan berkurang. Untuk dapat terlaksana dengan efektif, kebijakan operasi pasar terbuka
harus didukung oleh beberapa keadaan sebagai berikut :.
1) Bank Umum Tidak Memiliki Kelebihan Cadangan
Apabila kelebihan cadangan yang dimiliki oleh bank umum cukup besar, mereka dapat membeli surat-surat berharga yang dijual Bank Indonesia dengan menggunakan kelebihan cadangan tersebut. Hal ini tentu saja tidak berpengaruh banyak bagi pengurangan jumlah uang yang beredar karena bank umum tidak memakai tabungan giral tetapi kelebihan cadangan yang dimilikinya sehingga tingkat inflasi tetap saja tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan operasi pasar terbuka hanya dapat terlaksana dengan efektif jika bank umum tidak memiliki kelebihan cadangan lagi.
2) Tersedia Cukup Banyak Surat Berharga yang Dapat Diperjualbelikan
Operasi pasar terbuka hanya dapat mencapai tujuannya jika terdapat surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Artinya, operasi pasar terbuka menuntut kondisi pasar uang dan pasar modal yang telah berkembang dengan baik sehingga jumlah surat-surat barharga yang dapat diperjualbelikan mencukupi.
b. Mengnbah Suku Bunga dan Tingkat Diskonto
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas kegiatan bank umum, bank Indonesia harus memastikan kepercayaan masyarakat terhadap system perbankan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memastikan agar bank-bank umum bisa membayar semua cek yang dikeluarkan nasabahnya. Agar hal ini terlaksana Bank Indonesia dapat membuat aturan yang jelas mengenai investasi yang dapat atau tidak dapat dilakukan oleh bank-bank umum. Cara lainnya adalah dengan memberikan pinjaman kepada bank-bank umum yang menghadapi masalah dalam cadangannya.
Dalam membanru bank umum yang menghadapi masalah dengan cadangannya. Bank Indonesia dapat melakukan dua hal, yaitu memberikan pinjaman dan membeli surat-surat berharga tertentu yang dimiliki oleh bank umum. Dalam melaksanakan pembelian tersebut Bank Indonesia hanya menerima surat-surat berharga yang mudah cair seperti Sertifikat Bank Indonesia. Apabila bank umum menjual surat-surat berharga itu ke bank Indoesia, langkah ini disebut mendiskontokan surat-surat berharga. Dalam memberikan pinjaman, Bank Indonesia akan menetapkan suku bnga yang harus dibayar oleh bank umum atas pinjaman yang diterimanya. Bank Indonesia juga akan menetapkan suku bunga diskonto dari Sertifikat Bank Indonesia atau surat berharga lainnya. Peranan bank sentral sebagai sumber pinjaman atau tempat untuk mendiskontokan surat-surat berharga tersebut dapat digunakan oleh bank sentral sebagai suatu alat untuk mengendalikan jumlah penawaran uang dan tingkat kegiatan ekonomi. Dalam situasi di mana tidak terjadi full employment atau tingkat penyerapan tenaga kerja yang rendah, bank sentral dapat mempertinggi kegiatan ekonomi sehingga mendorong peningkatan
penyerapan tenaga kerja dengan cara menurunkan tingkat diskonto. Dengan penurunan ini, biaya yang ditanggung bank umum menjadi lebih rendah dan mendorong mereka untuk memberikan pinjaman yang lebih banyak. Namun, apabila yang terjadi sebaliknya, yaitu kegiatan ekonomi mencapai tingkat yang terlalu tinggi, tingkat diskonto perlu dinaikkan untuk mengerem laju kegiatan ekonomi. Peningkatan tingkat diskonto ini akan mendorong bank umum menaikkan suku bunga atas pinjaman yang diberikannya sehingga kuantitas pinjaman yang diberikan menurun karena pengusaha enggan membuat pinjaman baru kerena tingkat bunga yang tinggi dan pada akhirnya kegiatan ekonomi dapat diperlambat.
c. Mengubah Tingkat Cadangan Minimum
Dalam mempengaruhi penawaran uang langkah yang paling efektif adalah dengan mengubah tingkat cadangan minimum yang ada di bank- bank umum. Dengan langkah ini, kelebihan cadangan yang ada di bank umum dapat dihapuskan yaitu dengan cara menaikkan tingkat cadangan minimum. Misalnya, saat ini Bank Indonesia mensyaratkan cadangan minimum sebesar 20%. Akan tetapi, bank-bank umum memiliki cadangan sebanyak 30%. Dalam mempengaruhi penawaran uang, Bank Indonesia harus menaikkan cadangan minimum, misalnya menjadi 30 person. Dengan langkah ini, bank umum tidak lagi memiliki kelebihan cadangan dan tidak bisa meminjamkan uangnya sehingga penawaran uang berkurang.
2.Kebijakan Moneter Kualitatif
Kebijakan moneter kualitatif adalah langkah-langkah bank sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank umum. Tujuan utama kebijakan ini bukanlah mengawasi perkembangan penawaran uang, tetapi untuk mempengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan oleh institusi keuangan. Kebijakan moneter kualitatif terdiri :
a. Pengawasan Pinjaman secara Selektif
Tujuan utama dari pengawasan kredit secara selektif adalah untuk memastikan bahwa bank-bank umum memberikan pinjaman investasi sesuai dengan keinginan pemerintah. Pengawasan ini tidak bertujuan mengendalikan jumlah uang yang dikeluarkan oleh bank umum melalui kegiatan peminjaman dan penginvestasian di pasar uang dan di pasar modal, melamkan mengawasi bentuk peminjaman dan investasi keuangan yang dilakukan oleh bank-bank umum. Beberapa contoh langkah bank sentral dalam mengendalikan pinjaman bank-bank umum adalah sebagai berikut.
1) Mengarahkan supaya bank-bank umum memberikan pinjaman kepada konsumen untuk membeli rumah sedarhana dengan tingkat bunga yang rendah.
2) Menggalakkan pinjaman bagi pedagang kecil.
3) Memberikan syarat yang lebih ringan untuk pinjaman kepada pedagang kecil dan industri rumah tangga.
b. Pembujukan Moral (moral hazard)
Kebijakan ini dijalankan oleh bank sentral dengan mengadakan penemuan langsung dengan bank-bank umum. Dalam pertemuan ini bank sentral menjelaskan langkah-langkah yang sedang dijalankan pemerintah dan bantuan apa saja yang diharapkan pemerintah dari bank umum untuk menyukseskan langkah-langkah tersebut. Dari pertemuan ini, bank umum akan mengetahui langkah-langkah yang harus mereka lakukan dalam menyukseskan langkah-langkah pemerintah.
Wednesday, May 7, 2008
Olimpiade Ekonomi (English Version, For ECONOMIC EXERCISE )
ECONOMIC EXERCISE - 1
1. The crossing point between the total supply line and the total cost line is called ............
2. Supply elasticty is the ratio of the changed quantity of supply to .........
3. If we spend move of our income on gven goods, demand for the goods will be more .........
4. If subtitutional goods are provided , then demand will be .................
5. If the coefficient of suplly - elasticity is zero (=0), suplly itself is ..................
6. What is the coefficient of elasticity for demand for luxuries ?
7. If the prce change is zero (=0) and the supply change is unlimited (= ) , then the demnad will be ..........
8. Demand is said to be untary elastic when .............
9. If the price (P) increase by 1% and the refore the quantity (Q) decreaser by more than 1%, then the demand curve will be ...................
10. If a 1% increase in quantity of products causes a smaller increase by so and so much in the cost per unit then supply will be ............
11. Demand which is sebtitve to prive canges is called .............
12. Maximum profit will be gained by the producers who sell their products in the for market if the marginal cost equals.....................
13. An agent middleman who takes the oath (stater under the outh) to do the buying or selleng of goods/ services on behalf of other is called ..............
14. An intermediary merchant who buys and sells goods by himself on the basis of order and for is called .............
15. Commision is received by a broker in a from of ...............
16. The government protects gives protection to cunsumer by determinmg the price of ..............
17. Iron wages theory is brought forward ..................
18. Time preferent theory is proposed by ..............
19. An (official) place where capital sellers and capital buyers meet under on offical institution is called ..............
20. Market which provider a short run source of ..............
ECONOMIC EXERCISE - 2 Advance
1. The Law of Diminishing Return is brought forward by ..............
2. Production cost, adrances of technology, and new producer are all factors which affect .......
3. Consumer’s income , need intensity and tranditional are all factors which influence ............
4. Land rent and price of land are determined by the degree of the land fertility. This idea this proposed by ...............
5. Goods which are obtained in limited quantity throgh sacrifice are called .................
6. Nature and labour are considered as ........factor of production.
7. A kind of market where price are determined by the sellers is called .............
8. Additional production cost as the resault of the increasing number of production units is called..........
9. The goverment policy which regulatet of circulation of money is called.................
10. Cotton plantation , sanf mining, and chicken breeding are categorized as ....................production
11. The price which has been agreed up on by both the sellers and buyers ias called.........
12. A market where prices remain fixed due to the excessive number of sellers and buyers that both parties cannot influence the price is called....................
13. The smalller the income , the bigger portion of the income to be spent on consumer goods. This is an idea proposed by ..........
14. The higer the income , the bigger portion of the income to spent on consumer goods. This is an idea proposed by ..........
15. Rice is a prime need. The demand elaticity is ..............
16. In the economi law, another thing are considered as .............
17. Which are the hereditay product factor ? ..............................and .......................
18. Price which is an agreement between the buyer and seller is called ......................
19. The demand which include the capability to bay is called..............
20. We recognize the mediator/ agent trader in stock market . What do you call this pearsen ? ................
1. The crossing point between the total supply line and the total cost line is called ............
2. Supply elasticty is the ratio of the changed quantity of supply to .........
3. If we spend move of our income on gven goods, demand for the goods will be more .........
4. If subtitutional goods are provided , then demand will be .................
5. If the coefficient of suplly - elasticity is zero (=0), suplly itself is ..................
6. What is the coefficient of elasticity for demand for luxuries ?
7. If the prce change is zero (=0) and the supply change is unlimited (= ) , then the demnad will be ..........
8. Demand is said to be untary elastic when .............
9. If the price (P) increase by 1% and the refore the quantity (Q) decreaser by more than 1%, then the demand curve will be ...................
10. If a 1% increase in quantity of products causes a smaller increase by so and so much in the cost per unit then supply will be ............
11. Demand which is sebtitve to prive canges is called .............
12. Maximum profit will be gained by the producers who sell their products in the for market if the marginal cost equals.....................
13. An agent middleman who takes the oath (stater under the outh) to do the buying or selleng of goods/ services on behalf of other is called ..............
14. An intermediary merchant who buys and sells goods by himself on the basis of order and for is called .............
15. Commision is received by a broker in a from of ...............
16. The government protects gives protection to cunsumer by determinmg the price of ..............
17. Iron wages theory is brought forward ..................
18. Time preferent theory is proposed by ..............
19. An (official) place where capital sellers and capital buyers meet under on offical institution is called ..............
20. Market which provider a short run source of ..............
ECONOMIC EXERCISE - 2 Advance
1. The Law of Diminishing Return is brought forward by ..............
2. Production cost, adrances of technology, and new producer are all factors which affect .......
3. Consumer’s income , need intensity and tranditional are all factors which influence ............
4. Land rent and price of land are determined by the degree of the land fertility. This idea this proposed by ...............
5. Goods which are obtained in limited quantity throgh sacrifice are called .................
6. Nature and labour are considered as ........factor of production.
7. A kind of market where price are determined by the sellers is called .............
8. Additional production cost as the resault of the increasing number of production units is called..........
9. The goverment policy which regulatet of circulation of money is called.................
10. Cotton plantation , sanf mining, and chicken breeding are categorized as ....................production
11. The price which has been agreed up on by both the sellers and buyers ias called.........
12. A market where prices remain fixed due to the excessive number of sellers and buyers that both parties cannot influence the price is called....................
13. The smalller the income , the bigger portion of the income to be spent on consumer goods. This is an idea proposed by ..........
14. The higer the income , the bigger portion of the income to spent on consumer goods. This is an idea proposed by ..........
15. Rice is a prime need. The demand elaticity is ..............
16. In the economi law, another thing are considered as .............
17. Which are the hereditay product factor ? ..............................and .......................
18. Price which is an agreement between the buyer and seller is called ......................
19. The demand which include the capability to bay is called..............
20. We recognize the mediator/ agent trader in stock market . What do you call this pearsen ? ................
Soal permintaan dan penawaran
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas
1. Menurut hukum penawaran, penawaran akan bertambah jika harga .......
2. Barang-barang yang permintaannya justru berkurang bila penghasilan konsumen naik
disebut ......
3.Jumlah barang atau jasa yang mau dan dapat dibeli oleh konsumen pada berbagai kemungkinan harga dalam jangka waktu tertentu dengan anggapan hal-hal lain dianggap tetap, disebut .......
4.Harga subjektif penjual dipengaruhi oleh .........
5. Taksiran harga yang diinginkan oleh pembeli dan penjual dalam tukar menukar barang jasa disebut ......
6.Permintaan dari pembeli atau konsumen yang disertai kemampuan membayar disebut ........
7. Penjual yang biaya produksinya dibawah harga pasar disebut ........
8.Pembeli yang harga subjektifnya berada dibawah harga pasar, disebut .......
9.Kemampuan membeli konsumen lebih tinggi dari harga pasar barang, disebut .........
10.Harga yang terbentuk ketika produsen dan konsumen sama-sama menyetujui suatu harga untuk barang/jasa disebut ......
11.Apabila jumlah barang yang ditawarkan (penawaran ) lebih banyak dari jumlah barang yang diminta ( permintaan ) maka akan terjadi .......
12.Untuk melindungi kepentingan produsen pemerintah mengambil kebijakan harga dengan menetapkan harga eceran .......
13. Kurva permintaan memiliki kemiringan ...........
B. Diketahui fungsi linier suatu garis :
-3Q - P + 900 = 0
2Q - P + 400 = 0
Ditanyakan :
1). Tentukan Titik Keseimbangan ( E )
2). Tentukan Titik Keseimbangan yang baru ( E ) Jika subsidi ditentukan 25 % dari harga keseimbangan yang lama
3). Buat grafiknya
1. Menurut hukum penawaran, penawaran akan bertambah jika harga .......
2. Barang-barang yang permintaannya justru berkurang bila penghasilan konsumen naik
disebut ......
3.Jumlah barang atau jasa yang mau dan dapat dibeli oleh konsumen pada berbagai kemungkinan harga dalam jangka waktu tertentu dengan anggapan hal-hal lain dianggap tetap, disebut .......
4.Harga subjektif penjual dipengaruhi oleh .........
5. Taksiran harga yang diinginkan oleh pembeli dan penjual dalam tukar menukar barang jasa disebut ......
6.Permintaan dari pembeli atau konsumen yang disertai kemampuan membayar disebut ........
7. Penjual yang biaya produksinya dibawah harga pasar disebut ........
8.Pembeli yang harga subjektifnya berada dibawah harga pasar, disebut .......
9.Kemampuan membeli konsumen lebih tinggi dari harga pasar barang, disebut .........
10.Harga yang terbentuk ketika produsen dan konsumen sama-sama menyetujui suatu harga untuk barang/jasa disebut ......
11.Apabila jumlah barang yang ditawarkan (penawaran ) lebih banyak dari jumlah barang yang diminta ( permintaan ) maka akan terjadi .......
12.Untuk melindungi kepentingan produsen pemerintah mengambil kebijakan harga dengan menetapkan harga eceran .......
13. Kurva permintaan memiliki kemiringan ...........
B. Diketahui fungsi linier suatu garis :
-3Q - P + 900 = 0
2Q - P + 400 = 0
Ditanyakan :
1). Tentukan Titik Keseimbangan ( E )
2). Tentukan Titik Keseimbangan yang baru ( E ) Jika subsidi ditentukan 25 % dari harga keseimbangan yang lama
3). Buat grafiknya
Soal Pendapatan Nasional
1.Jika diketahui (dalam Miliar ) produk domestik bruto Indonesia tahun 2004 Rp 131.101,6, Pendapatan netto terhadap luar negeri Rp 4.995,7 , pajak tidak langsung Rp 8.945,6, penyusutan Rp 6.557,8, Iuran asuransi Rp 1, iuran jaminan sosial Rp 1, laba ditahan Rp 3,4 , pajak perseroan Rp 2, pajak langsung Rp 12 dan Disposable income Rp 110.629,3, maka besarnya transfer payment adalah …
2.Di bawah ini data yang diperlukan dalam perhitungan pendapatan nasional:
Upah Rp 12.000.000,00, Laba Rp 9.000.000,00, Pengeluaran pemerintah Rp 10.000.000,00, Pendapatan bunga Rp 6.000.000,00, Pendapatan sewa Rp 8.000.000,00, Peng. Rumah tangga Swasta Rp 36.000.000,00, Impor Rp 5.000.000,00, Konsumsi Rp 25.000.000,00, Ekspor Rp 7.000.000,00. Berdasarkan data di atas, besarnya pendapatan nasional berdasarkan metode pengeluaran adalah...
3. Negara X dalam tahun 1995 mempunyai data (dalam milyar rupiah) sebagai berikut:
Pendapatan nasional bruto Rp 360.000,00, Laba yang ditahan Rp 60.000,00, Pajak Rp 4.000,00, Penyusutan modal tetap Rp 20.000,00, Pajak tidak langsung Rp 40.000,00. Berdasarkan data di atas maka NNI sebesar ….
4. Diketahui pendapatan nasional negara X pada tahun 1996 sebagai berikut:
GNP Rp 70.000 milyar, Penyusutan barang modal Rp 7.000 milyar, Pajak tidak langsung Rp 13.000 milyar, Transfer payment Rp 4.000 milyar, Pajak langsung Rp 1.000 milyar. Berdasarkan data di atas pendapatan perseoragan (personal Income) adalah ….
5. Bila diketahui besarnya :
Sewa tanah Rp 1.000.000,00,Upah tenaga kerja Rp 500.000,00, Bunga modal Rp 200.000,00, Laba pengusaha Rp 10.000,00, Pengeluaran konsumsi Rp 1.000.000,00, Pengeluaran investasi Rp 750.000,00, Ekspor Rp 1.000.000,00, Impor Rp 250.000,00, Pengeluaran pemerintah Rp 500.000,00 Besarnya pendapatan nasional dihitung dengan pendekatan pendapatan adalah ….
2.Di bawah ini data yang diperlukan dalam perhitungan pendapatan nasional:
Upah Rp 12.000.000,00, Laba Rp 9.000.000,00, Pengeluaran pemerintah Rp 10.000.000,00, Pendapatan bunga Rp 6.000.000,00, Pendapatan sewa Rp 8.000.000,00, Peng. Rumah tangga Swasta Rp 36.000.000,00, Impor Rp 5.000.000,00, Konsumsi Rp 25.000.000,00, Ekspor Rp 7.000.000,00. Berdasarkan data di atas, besarnya pendapatan nasional berdasarkan metode pengeluaran adalah...
3. Negara X dalam tahun 1995 mempunyai data (dalam milyar rupiah) sebagai berikut:
Pendapatan nasional bruto Rp 360.000,00, Laba yang ditahan Rp 60.000,00, Pajak Rp 4.000,00, Penyusutan modal tetap Rp 20.000,00, Pajak tidak langsung Rp 40.000,00. Berdasarkan data di atas maka NNI sebesar ….
4. Diketahui pendapatan nasional negara X pada tahun 1996 sebagai berikut:
GNP Rp 70.000 milyar, Penyusutan barang modal Rp 7.000 milyar, Pajak tidak langsung Rp 13.000 milyar, Transfer payment Rp 4.000 milyar, Pajak langsung Rp 1.000 milyar. Berdasarkan data di atas pendapatan perseoragan (personal Income) adalah ….
5. Bila diketahui besarnya :
Sewa tanah Rp 1.000.000,00,Upah tenaga kerja Rp 500.000,00, Bunga modal Rp 200.000,00, Laba pengusaha Rp 10.000,00, Pengeluaran konsumsi Rp 1.000.000,00, Pengeluaran investasi Rp 750.000,00, Ekspor Rp 1.000.000,00, Impor Rp 250.000,00, Pengeluaran pemerintah Rp 500.000,00 Besarnya pendapatan nasional dihitung dengan pendekatan pendapatan adalah ….
Pajak
1.Ardi bekerja pada PT Artanto dengan penghasilan Rp 2.400.000,00 sebulan. PT Artanto setiap bulan membayar premi asuransi kecelakaan kerja Rp 25.000,00 dan Premi asuransi kematian Rp 75.000,00 tuan Ardi.Ardi harus membayar iuran pensiun per bulan. Jika pajak yang harus dibayar Ardi Rp 81.500,00 per bulan, maka hitunglah berapa iuran pensiun yang dibayar, jika Istrinya tidak bekerja dan anaknya 5 orang.
2.Penghasilan Netto Mulyono Rp 3.000.000,00 per bulan. Jika Mulyono sudah beristri dan mempunyai 4 orang anak, maka hitunglah pajak Penghasilan Mulyono per bulan.
3.Hitunglah pajak penghasilan PT Indoriswan, jika penghasilan kena pajaknya Rp 150.000.000,00.
4.Andre seorang wajib pajak mempunyai ;
a.Tanah seluas 800 M2 dengan harga jual Rp 350.000,00/M2
b.Bangunan 500 M2 dengan nilai jual Rp 500.000/M2
c.Taman 100 M2 dengan nilai jual Rp 200.000/M2
Jika diketahui nilai jual objek tidak kena pajak Rp 8.000.000,00., dan Pajak Bumi dan Bangunan Andre bayar Rp 683.750,maka hitunglah berapa persen Nilai jual kena pajaknya ?
2.Penghasilan Netto Mulyono Rp 3.000.000,00 per bulan. Jika Mulyono sudah beristri dan mempunyai 4 orang anak, maka hitunglah pajak Penghasilan Mulyono per bulan.
3.Hitunglah pajak penghasilan PT Indoriswan, jika penghasilan kena pajaknya Rp 150.000.000,00.
4.Andre seorang wajib pajak mempunyai ;
a.Tanah seluas 800 M2 dengan harga jual Rp 350.000,00/M2
b.Bangunan 500 M2 dengan nilai jual Rp 500.000/M2
c.Taman 100 M2 dengan nilai jual Rp 200.000/M2
Jika diketahui nilai jual objek tidak kena pajak Rp 8.000.000,00., dan Pajak Bumi dan Bangunan Andre bayar Rp 683.750,maka hitunglah berapa persen Nilai jual kena pajaknya ?
Permintaan dan penawaran
1. Diketahui fungsi linier suatu garis :
-3Q - P + 900 = 0
2Q - P + 400 = 0
Ditanyakan :
a). Tentukan Titik Keseimbangan ( E )
b). Tentukan Titik Keseimbangan yang baru ( E ) Jika subsidi ditentukan 25 %dari harga keseimbangan yang lama
c). Buat grafiknya
2.Jika harganya Rp 550 pedagang di pasar akan menjual barang sebanyak 50 unit, tetapi pembeli hanya mau membeli sebanyak 175 unit.Jika harga naik menjadi Rp 850, pedagang mau menjual sebanyak 150, sedangkan pembeli hanya mau membeli 25 unit barang saja.
Keterangan : Barang = Q
Harga = P
Pertanyaan :
a. Tentukan fungsi penawaran
b. Tentukan fungsi permintaan
c. Tentukan harga dan jumlah dalam keseimbangan
d. Gambarkan
-3Q - P + 900 = 0
2Q - P + 400 = 0
Ditanyakan :
a). Tentukan Titik Keseimbangan ( E )
b). Tentukan Titik Keseimbangan yang baru ( E ) Jika subsidi ditentukan 25 %dari harga keseimbangan yang lama
c). Buat grafiknya
2.Jika harganya Rp 550 pedagang di pasar akan menjual barang sebanyak 50 unit, tetapi pembeli hanya mau membeli sebanyak 175 unit.Jika harga naik menjadi Rp 850, pedagang mau menjual sebanyak 150, sedangkan pembeli hanya mau membeli 25 unit barang saja.
Keterangan : Barang = Q
Harga = P
Pertanyaan :
a. Tentukan fungsi penawaran
b. Tentukan fungsi permintaan
c. Tentukan harga dan jumlah dalam keseimbangan
d. Gambarkan
Monday, May 5, 2008
Globalisasi
Pengertian
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
Ciri globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia di seluruh duniaPerubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO). Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
Teori globalisasi
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu:
Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
Sejarah globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang.
Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasiFase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.
Gerakan pro-globalisasi
Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.
Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.
Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
Gerakan antiglobalisasi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: antiglobalisasi
Gerakan antiglobalisasiAntiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya.
Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerjaGlobalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
Kebaikan globalisasi ekonomi
Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Keburukan globalisasi ekonomi
Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
1. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
2. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu
3. individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
4. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
5. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
6. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
7. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
Ciri globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antarnegara menunjukkan keterkaitan antarmanusia di seluruh duniaPerubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO). Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.
Teori globalisasi
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu:
Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
Sejarah globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi dalam hubungan antarbangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri, benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan laut untuk berdagang.
Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasiFase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok, Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya, negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.
Gerakan pro-globalisasi
Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.
Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan kebijakan proteksi dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang impor sehingga sulit menembus pasar negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.
Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik Bank Dunia dan IMF, mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para diktator yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat konsumsinya; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
Gerakan antiglobalisasi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: antiglobalisasi
Gerakan antiglobalisasiAntiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Antiglobalisasi" dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya.
Namun, orang-orang yang dicap "antiglobalisasi" sering menolak istilah itu, dan mereka lebih suka menyebut diri mereka sebagai Gerakan Keadilan Global, Gerakan dari Semua Gerakan atau sejumlah istilah lainnya.
Globalisasi Perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik.
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:
Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.
Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerjaGlobalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.
Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.
Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.
Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair.
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
Kebaikan globalisasi ekonomi
Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Keburukan globalisasi ekonomi
Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.
Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.
Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.
Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
1. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
2. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu
3. individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
4. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
5. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
6. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
7. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
Sunday, April 27, 2008
sistem ekonomi
Tiga Sumber dan Tiga Komponen MarxismeDI segenap penjuru dunia yang beradab, ajaran-ajaran Marx ditentang dan diperangi oleh semua ilmu pengetahuan borjuis (baik yang resmimaupun yang liberal), yang memandang Marxisme semacam sekte yang jahat. Tidak bisa diharapkan adanya sikap lain, karena tidak ada ilmu sosial yang netral dalam suatu masyarakat yang berbasiskan perjuangan kelas. Lewat satu dan lain cara, semua ilmu pengetahuan borjuis, yang resmi dan liberal, membela perbudakan upahan (wage slavery). Sedangkan Marxisme telah jauh-jauh hari menyatakan perang tanpa henti terhadap perbudakan itu. Mengharapkan sikap netral dari ilmu pengetahuan dalam masyarakat perbudakan upahan adalah bodoh, sama naifnya dengan mengharapkan sikap netral dari para pemilik pabrik dalam menghadapi pertanyaan apakah upah buruh dapat dinaikkan tanpa mengurangi keuntungan modal.
Vladimir Lenin
Maret 1913
Tapi bukan hanya itu. Sejarah filosofi dan sejarah ilmu-ilmu sosial memperlihatkan dengan jelas bahwa dalam Marxisme tidak terdapat adanya sektarianisme. Tidak terdapat adanya doktrin-doktrin yang sempit dan picik , doktrin yang dibangun jauh dari jalan raya perkembangan peradaban dunia. Sebaliknya, si jenius Marx dengan tepat menempatkan jawaban-jawaban terhadap berbagai pertanyaan yang diajukan oleh pikiran-pikiran termaju dari umat manusia. Doktrin-doktrinnya bangkit sebagai kelanjutan langsung dari ajaran-ajaran besar dalambidang filosofi, ekonomi-politik, dan sosialisme.
Doktrin-doktrin Marxist bersifat serba guna karena tingkat kebenarannya yang tinggi. Juga komplit dan harmonis, serta melengkapi kita dengan suatu pandangan dunia yang integral, yang tidak bisa dipersatukan dengan berbagai macam tahyul, reaksi, atau tekanan dari pihak borjuis. Marxisme merupakan penerus yang sah dari beberapa pemikiran besar umatmanusia dalam abad ke-19, yang direpresentasikan oleh filsafat klasik Jerman, ekonomi-politik Inggris dan sosialisme Prancis.
Inilah tiga sumber dari Marxisme, yang akan kita bahas secara ringkas beserta komponen-komponennya.
I
Filsafat yang dipakai Marxisme adalah materialisme. Sepanjang sejarah Eropa modern, dan khususnya pada akhir abad ke-18 di Prancis, di mana terdapat perjuangan yang gigih terhadap berbagai sampah dari abad pertengahan, terhadap perhambaan dalam berbagai lembaga dan gagasan, materialisme terbukti merupakan satu-satunya filosofi yang konsisten, benar terhadap setiap cabang ilmu alam dan dengan gigih memerangi berbagai bentuk tahyul, penyimpangan dan seterusnya. Musuh-musuh demokrasi selalu berusaha untuk menyangkal, mencemari dan memfitnah materialisme, membela berbagai bentuk filosofi idealisme, yang selalu,dengan satu dan lain cara, menggunakan agama untuk memerangi materialisme.
Marx dan Engels membela filosofi materialisme dengan tekun dan berulangkali menjelaskan bagaimana kekeliruan terdahulu merupakan penyimpangan dari basis ini. Pandangan-pandangan mereka dijelaskansecara panjang lebar dalam karya Engels, Ludwig Feuerbach dan Anti-Duehring, [2] yang seperti halnya Communist Manifesto, merupakan buku-buku peganganbagi setiap pekerja yang memiliki kesadaran kelas.
Tetapi Marx tidak berhenti pada materialisme abad 18, ia mengembangkannya lebih jauh, ke tingkat yang lebih tinggi. Marx memperkaya materialisme dengan penemuan-penemuan dari filosofi klasik Jerman, khususnya sistem Hegel, yang kemudian mengarah kepada pemikiran Feuerbach. Penemuan yang paling penting adalah dialektika, yaitu doktrin tentang perkembangan dalam bentuknya yang paling padat, paling dalam dan amat komprehensif. Doktrin tentang relativitas pengetahuan manusia yang melengkapi kita dengan suatu refleksi terhadap materi-materi yang terus berkembang. Penemuan-penemuan terbaru dalam bidang ilmu alam: radium, elektron, transmutasi elemen,merupakan bukti nyata dari materialisme dialektis yang diajarkan Marx, berbeda dengan dengan ajaran-ajaran para filosof borjuis dengan idealisme mereka yang telah usang dan dekaden.
Marx memperdalam dan mengembangkan filosofi materialisme sepenuhnya, serta memperluas pengenalan terhadap alam dengan memasukkan pengenalan terhadap masyarakat manusia. Materialisme Historisnya yang dialektis merupakan pencapaian besar dalam pemikiran ilmiah. Kekacauan yang merajalela dalam berbagai pandangan sejarah dan politik digantikan dengan suatu teori ilmiah yang amat integral dan harmonis, yang memperlihatkan bagaimana, dalam konsekwensinya dengan pertumbuhan kekuatan-kekuatan produktif, suatu sistem kehidupan sosial muncul darisistem kehidupan sosial yang ada sebelumnya dan berkembang melalui berbagai tahapan. Contoh kongkretnya: kapitalisme yang muncul dari feodalisme.
Seperti halnya pengetahuan manusia merefleksikan alam (yang merupakan materi yang berkembang), yang keberadaannya tidak tergantung dari manusia, begitu pula pengetahuan sosial (berbagai pandangan dandoktrin yang dihasilkan manusia: filosofi, agama, politik, dan seterusnya) merefleksikan sistem ekonomi dari masyarakat. Berbagai lembaga politik merupakan superstruktur di atas fondasi ekonomi. Kita melihat, sebagai contoh, bahwa berbagai bentuk politis dari negara-negara Eropa modern memperkuat dominasi pihak borjuasi terhadap pihak proletariat.
Filosofinya Marx merupakan filosofi materialisme terapan, yang mana membekali umat manusia, khususnya kelas pekerja, dengan alat-alat pengetahuan yang ampuh.
II
Setelah menyadari bahwa sistem ekonomi merupakan fondasi, yang di atasnya superstruktur politik didirikan, Marx mencurahkan sebagianbesar perhatiannya untuk mempelajari sistem ekonomi ini. Karya Marx yang prinsipal, Das Kapital, merupakan hasil studinya yang mendalam terhadap sistem ekonomi modern: kapitalisme.
Ekonomi politik yang klasik, sebelum Marx, berkembang di Inggris, negeri kapitalis yang paling maju saat itu. Adam Smith dan David Ricardo, dengan investigasi mereka terhadap sistem ekonomi, meletakkan dasar-dasar dari teori nilai kerja. Marx melanjutkan karya mereka, ia menguji teori itu dan mengembangkannya secara konsisten. Ia melihat bahwa nilai dari setiap komoditi ditentukan oleh kuantitas waktu kerja yang diharuskan secara sosial, yang digunakan untuk memproduksi komoditi itu.
Jika para ahli ekonomi borjuis melihat hubungan antar-benda (pertukaran antar-komoditi), Marx memperhatikan hubungan antar-manusia. Pertukaran komoditi mencerminkan hubungan-hubungan di antara para produser individual yang terjalin melalui pasar. Uang memperlihatkan bahwa hubungan itu menjadi semakin erat, yang tanpa terpisahkan menyatukan seluruh kehidupan ekonomi dari para produser. Modal (kapital) memperlihatkan suatu perkembangan lanjutan dari hubungan ini: tenaga kerja manusia menjadi suatu komoditi. Para pekerja upahan menjual tenaga kerjanya kepada para pemilik tanah, pemilik pabrik dan alat-alat kerja. Seorang pekerja menggunakan sebagian waktu kerjanya untuk menutup biaya hidupnya dan keluarganya (mendapat upah), sebagian lain waktu kerjanya digunakan tanpa mendapat upah, semata-mata hanya mendatangkannilai lebih untuk para pemilik modal. Nilai lebih merupakan sumber keuntungan, sumber kemakmuran bagi kelas pemilik modal.
Doktrin tentang nilai lebih merupakan batu-penjuru dari teori ekonomi yang dikemukakan oleh Marx.
Modal, yang sebenarnya terbentuk dari hasil kerja para pekerja, justru menghantam para pekerja, memporakporandakan para pemilik modalkecil dan menciptakan barisan pengangguran. Dalam bidang industri, kemenangan produksi berskala besar segera tampak, tetapi gejala yang sama juga dapat dilihat pada bidang pertanian, di mana keunggulan pertanian bermodal besar semakin dikembangkan. Penggunaan mesin-mesin pertanian ditingkatkan, mengakibatkan ekonomi para petani kecil terjebak oleh modal-uang, kemudian jatuh dan hancur berantakan disebabkanteknik produksi yang kalah bersaing. Penurunan produksi berskala kecil mengambil bentuk-bentuk yang berbeda dalam bidang pertanian, akan tetapiproses penurunan itu sendiri merupakan suatu hal yang tidak terbantahkan.
Dengan menghancurkan produksi berskala kecil, modal mendorong peningkatan produktivitas kerja dan menciptakan posisi monopoli bagi asosiasi kapitalis besar. Produksi itu sendiri menjadi semakin sosial – ratusan ribu, bahkan jutaan pekerja di-ikat dalam suatu organisme ekonomi reguler – tapi hasil dari kerja kolektif ini dinikmatioleh sekelompok pemilik modal. Anarki produksi, krisis, kekacauan harga pasaran, serta ancaman terhadap sebagian terbesar anggota masyarakat, semakin memburuk.
Dengan mengembangkan ketergantungan para pekerja pada modal, sistem ekonomi kapitalis menciptakan kekuatan besar dari persatuan parapekerja.
Marx menyelidiki perkembangan kapitalisme dari ekonomi komoditi tahap awal, dari pertukaran yang sederhana, hingga bentuk-bentuknyayang tertinggi, produksi berskala besar.
Dan dari pengalaman negeri-negeri kapitalis, yang lama dan baru, dari tahun ke tahun, terlihat dengan jelas kebenaran dari doktrin-doktrin Marxian ini.
Kapitalisme telah menang di seluruh dunia, tetapi kemenangan inihanyalah merupakan awal dari kemenangan para pekerja terhadap modal yang membelenggu mereka.
III
Ketika feodalisme tersingkir, dan masyarakat merdeka kapitalis muncul di dunia, maka muncullah suatu sistem untuk penindasan dan eksploitasi terhadap golongan pekerja. Berbagai doktrin sosialis segera muncul sebagai refleksi dari dan protes terhadap penindasan ini. Sosialisme pada awalnya, bagaimanapun, merupakan sosialisme utopis. Ia mengkritik masyarakat kapitalis, mengutuknya, memimpikan keruntuhan kapitalisme. Ia mempunyai gagasan akan adanya pemerintahan yang lebih baik. Ia berusaha membuktikan kepada orang-orang kaya bahwa eksploitasi itu tak bermoral.
Namun sosialisme utopis tidak memberikan solusi nyata. Ia tak dapatmenjelaskan sifat sebenarnya dari perbudakan upahan di bawah sistem kapitalisme. Ia tak mampu mengungkapkan hukum-hukum perkembangan kapitalis atau memperlihatkan kekuatan sosial apa yang mampu membentuk suatu masyarakat yang baru.
Sementara itu, berbagai revolusi terjadi di Eropa, khususnya di Prancis, mengiringi kejatuhan feodalisme, perhambaan, yang semakin lama semakin jelas mengungkapkan perjuangan kelas-kelas sebagai basisdan kekuatan pendorong dari semua perkembangan.
Setiap kemenangan politis atas feodalisme merupakan hasil dari perlawanan serentak dan tiba-tiba. Setiap negeri kapitalis berkembangdi atas basis yang kurang-lebih demokratis, diakibatkan adanya perjuangan hidup-mati di antara kelas-kelas yang ada dalam masyarakat kapitalistik.
Kejeniusan Marx adalah karena ia yang pertama kalinya menyimpulkan pelajaran sejarah dunia dengan tepat dan menerapkan pelajaran itu secara konsisten. Kesimpulan yang dibuatnya menjadi doktrin dari perjuangan kelas.
Rakyat selalu menjadi korban dari penipuan dan kemunafikan dunia politik, mereka akan selalu begitu sampai mereka mencoba mencari tahu apa kepentingan dari kelas-kelas yang ada dalam masyarakat, apa yangada di balik segala macam ajaran moral, agama dan janji-janji politik. Para pemenang dari proses reformasi dan pembangunan akan selalu terkecoh oleh para pendukung pemerintahan lama, sampai mereka menyadari bahwa setiap lembaga yang lama, sekeji apapun tampaknya, akan tetap dijalankan oleh kekuatan-kekuatan dari kelas-kelas tertentuyang berkuasa. Hanya ada satu kelompok yang mampu menghantam usaha perlawanan dari kelas-kelas itu, dan itu bisa ditemukan dalam masyarakat kita, kelompok yang mampu dan harus menggalang kekuatanuntuk perjuangan menyingkirkan yang lama dan mendirikan yang baru.
Filosofi materialisme yang dipaparkan Marx menunjukkan jalan bagi proletariat untuk bebas dari perbudakan spiritual yang membelenggu setiap kelas yang tertindas hingga kini. Teori ekonomi yang dijabarkan Marx menjelaskan posisi sebenarnya dari proletariat didalam sistem kapitalisme.
Organisasi-organisasi independen milik proletariat semakin bertambah banyak jumlahnya, dari Amerika hingga Jepang, dari Swedia hingga Afrika Selatan. Proletariat menjadi semakin tercerahkan dan terdidik dengan membiayai perjuangannya sendiri. Mereka membuktikan kesalahan tuduhan-tuduhan masyarakat borjuis; mereka terus memperbaiki strategi perjuangan, menggalang kekuatan dan tumbuh tanpa bisa ditahan.
Catatan
1. Artikel ini ditulis oleh Lenin untuk memperingati 30 tahun kematian Marx dan dipublikasikan dalam Prosveshcheniye No. 3 tahun 1913. Prosveshcheniye (Pencerahan)—adalah terbitan teoritik bulanan kaum Bolshevik yagn diterbitkan secara legal di St.Petersburg mulai bulan Desember 1911 sampai Juni 1914. Oplahnya mencapai 5000 eksemplar. Lenin memimpin penerbitan ini dari luar negeri, awalnya di Paris, kemudian Cracow dan Poronin; dia mengedit artikel-artikelnya melalui korespondensi yang intense dengan para editor.
Pada masa PD I majalah ini dibredel oleh rejim tsar. Kemudian terbit lagi pada musim gugur tahun 1917 tapi hanya sekali terbit.
2. Referensinya adalah tulisan Engels Anti-Duhring: Herr Eugen Duhring’s Revolution in Science.
Friday, April 18, 2008
Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
[1] Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
[2] Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efesien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efesiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.
Pada awalnya di Indonesia, uang —dalam hal ini uang kartal— diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi.
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem barter', yaitu barang yang ditukar dengan barang.
Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted), benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam.
Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah dijadikan sebagai alat tukar sebelum manusia menemukan uang logam.Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.
Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.
Fungsi
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghidarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan.
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain uang sebagai alat pembayaran, sebagai alat pembayaran utang, sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan (modal), dan alat untuk meningkatkan status sosial.
Syarat-syarat
Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau —setidaknya— dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity).
Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).
Jenis
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Jenis-jenis uang
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek.
Menurut bahan pembuatannya
Dinar dan Dirham, dua contoh mata uang logam.Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas.
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai.
Uang logam memiliki tiga macam nilai:
Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00).
Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso).
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.
Sementara itu, yang dimaksud dengan "uang kertas" adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
Menurut nilainya
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang tanda (token money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.
Teori nilai uang
Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli.
Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.
Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Yang termasuk teori uang statis adalah:
Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.
Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.
Teori uang dinamis
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:
Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.
Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.
Uang dalam ekonomi
Uang adalah salah satu topik utama dalam pembelajaran ekonomi dan finansial. Monetarisme adalah sebuah teori ekonomi yang kebanyakan membahas tentang permintaan dan penawaran uang. Sebelum tahun 80-an, masalah stabilitas permintaan uang menjadi bahasan utama karya-karya Milton Friedman, Anna Schwartz, David Laidler, dan lainnya.
Kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur persediaan uang, inflasi, dan bunga yang kemudian akan mempengaruhi output dan ketenagakerjaan. Inflasi adalah turunnya nilai sebuah mata uang dalam jangka waktu tertentu dan dapat menyebabkan bertambahnya persediaan uang secara berlebihan. Interest rate, biaya yang timbul ketika meminjam uang, adalah salah satu alat penting untuk mengontrol inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Bank sentral seringkali diberi tanggung jawab untuk mengawasi dan mengontrol persediaan uang, interest rate, dan perbankan.
Krisis moneter dapat menyebabkan efek yang besar terhadap perekonomian, terutama jika krisis tersebut menyebabkan kegagalan moneter dan turunnya nilai mata uang secara berlebihan yang menyebabkan orang lebih memilih barter sebagai cara bertransaksi. Ini pernah terjadi di Rusia, sebagai contoh, pada masa keruntuhan Uni Soviet.
[1] Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
[2] Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efesien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efesiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.
Pada awalnya di Indonesia, uang —dalam hal ini uang kartal— diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia. Namun sejak dikeluarkannya UU No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, hak pemerintah untuk mencetak uang dicabut. Pemerintah kemudian menetapkan Bank Sentral, Bank Indonesia, sebagai satu-satunya lembaga yang berhak menciptakan uang kartal. Hak untuk menciptakan uang itu disebut dengan hak oktroi.
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem barter', yaitu barang yang ditukar dengan barang.
Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (generally accepted), benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari; misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang; orang Inggris menyebut upah sebagai salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam.
Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah dijadikan sebagai alat tukar sebelum manusia menemukan uang logam.Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.
Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang, melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas dalam menyimpan uang logam.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak) sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas
Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100% dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas (secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.
Fungsi
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghidarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan.
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain uang sebagai alat pembayaran, sebagai alat pembayaran utang, sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan (modal), dan alat untuk meningkatkan status sosial.
Syarat-syarat
Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau —setidaknya— dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (scarcity).
Uang juga harus mudah dibawa, portable, dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).
Jenis
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Jenis-jenis uang
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dibedakan dalam dua jenis, yaitu uang kartal (sering pula disebut sebagai common money) dan uang giral. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. Sedangkan yang dimaksud dengan uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek.
Menurut bahan pembuatannya
Dinar dan Dirham, dua contoh mata uang logam.Uang menurut bahan pembuatannya terbagi menjadi dua, yaitu uang logam dan uang kertas.
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai.
Uang logam memiliki tiga macam nilai:
Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan untuk membuat mata uang, misalnya berapa nilai emas dan perak yang digunakan untuk mata uang.
Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00).
Nilai tukar, nilai tukar adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan suatu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00 hanya dapat ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 10.000,00 dapat ditukarkan dengan semangkuk bakso).
Ketika pertama kali digunakan, uang emas dan uang perak dinilai berdasarkan nilai intrinsiknya, yaitu kadar dan berat logam yang terkandung di dalamnya; semakin besar kandungan emas atau perak di dalamnya, semakin tinggi nilainya. Tapi saat ini, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum atau tertulis di mata uang tersebut.
Sementara itu, yang dimaksud dengan "uang kertas" adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas).
Menurut nilainya
Menurut nilainya, uang dibedakan menjadi uang penuh (full bodied money) dan uang tanda (token money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00.
Teori nilai uang
Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli.
Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.
Teori uang statis
Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.
Yang termasuk teori uang statis adalah:
Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu, contoh: uang emas dan uang perak.
Teori Konvensi (Perjanjian) oleh Devanzati dan Montanari
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.
Teori uang dinamis
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:
Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang mempengaruhi nilai uang.
Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.
Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.
Uang dalam ekonomi
Uang adalah salah satu topik utama dalam pembelajaran ekonomi dan finansial. Monetarisme adalah sebuah teori ekonomi yang kebanyakan membahas tentang permintaan dan penawaran uang. Sebelum tahun 80-an, masalah stabilitas permintaan uang menjadi bahasan utama karya-karya Milton Friedman, Anna Schwartz, David Laidler, dan lainnya.
Kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur persediaan uang, inflasi, dan bunga yang kemudian akan mempengaruhi output dan ketenagakerjaan. Inflasi adalah turunnya nilai sebuah mata uang dalam jangka waktu tertentu dan dapat menyebabkan bertambahnya persediaan uang secara berlebihan. Interest rate, biaya yang timbul ketika meminjam uang, adalah salah satu alat penting untuk mengontrol inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Bank sentral seringkali diberi tanggung jawab untuk mengawasi dan mengontrol persediaan uang, interest rate, dan perbankan.
Krisis moneter dapat menyebabkan efek yang besar terhadap perekonomian, terutama jika krisis tersebut menyebabkan kegagalan moneter dan turunnya nilai mata uang secara berlebihan yang menyebabkan orang lebih memilih barter sebagai cara bertransaksi. Ini pernah terjadi di Rusia, sebagai contoh, pada masa keruntuhan Uni Soviet.
Base Money
Monetary base atau Base Money base adalah jumlah uang beredar yang biasanya diwakili dengan simbol M1. Monetary base ini adalah jumlah uang yang telah dikeluarkan Bank Sentral atau Otoritas Moneter dikurangi dengan uang kas yang ada dalam tempat penyimpanan bank-bank komersial. Jumlah uang yang beredar ini selalu dikendalikan jumlahnya oleh Bank Sentral atau Otoritas Moneter agar tidak melebihi kebutuhan perekonomian.
Devaluasi
Devaluasi mata uang adalah suatu tindakan penyesuaian nilai tukar mata uang terhadap mata uang asing lainnya yang dilakukan oleh Bank Sentral atau Otoritas Moneter yang mengadopsi sistim nilai tukar tetap. Devaluasi tersebut biasanya dilakukan apabila rezim yang mengadopsi sistim nilai tukar tetap tersebut menilai bahwa harga mata uangnya dinilai terlalu tinggi dibandingkan nilai mata uang negara lain dimana nilai mata uang tersebut tidak didukung oleh kekuatan ekonomi negera yang bersangkutan. Mata uang suatu negara dikatakan mengalami kelebihan nilai dapat dilihat dari perbedaan inflasi kedua negara. Negara yang inflasinya tinggi seharusnya akan segera mengalami penurunan nilai namun dalam sistim nilai tukar tetap proses penyesuaian tersebut tidak berlaku secara otomatis karena penyesuaian nilai tukar tersebut harus melalui penetapan pemerintah. Tanda-tanda suatu mata uang yang mengalami kenaikan nilai antara lain ekspor yang terus menurun dan industri manufaktur mulai mengalami penurunan kinerja.
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas
Subscribe to:
Posts (Atom)