Thursday, August 28, 2008

Pemikiran teori ekonomi

A.Ekonomi Praklasik
Pandangan yang dikemukakan oleh para perintis atau filsuf yunani, kaum gereja, merkantilisme dan fisiokrat
Tokohnya :
1.Plato ( 427 – 347 SM )
Pokok Pemikirannya
a.Penggunaan uang dalam tukar menukar
b.Spesialisasi
c.Mengingatkan kewajiban manusia untuk mengendalikan keinginan secara bertanggung jawab

download aja jika malas mbaca

Seputar manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuna ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Efektif artinya tujuan dapat dicapai dalam waktu yang singkat sedangkan efisien dapat diartikan pencapaian tujuan dengan biaya yang rendah. Jadi efektif mengacu pada lamanya waktu untuk mencapai tujuan dan efisien mengacu pada biaya yang dikeluarkan lebih sedikit.

Pengertian Manajer
Manajer adalah seorang yang karena pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi untuk memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan.

Tugas-tugas seorang manajer adalah :

1.Memimpin organisasi
2.Mengatur organisasi
3.Mengendalikan organisasi
4.Mengembangkan organisasi
5.Mengatasi berbagai masalah yang terjadi di dalam organisasi
6.Menciptakan kerja sama di dalam organisasi.
7.Menjalin kerja sama dengan pihak-pihak di luar organisasi
8.Menumbuhkan kepercayaan
9.Meningkatkan rasa tanggung jawab
10. Mengawasi/mengendalikan kegiatan organisasi
11. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
12. Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya

Manajemen sebagai ilmu, seni, dan profesi
Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen. Metode ilmiah pada hakikatnya meliputi urutan kegiatan sebagai berikut.

1. Mengetahui adanya persoalan.
2. Mendefinisikan persoalan.
3. Mengumpulkan fakta, data dan informasi.
4. Menyusun alternatif penyelesaian.
5. Mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif penyelesaian.
6. Melaksanakan keputusan serta tindak lanjut.
Selain manajemen sebagai ilmu, manajemen juga dianggap sebagai seni. Hal ini disebabkan oleh kepemiminan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan tidak dapat dipelajari.

Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Beberapa orang melihatnya (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern yang terlambat (dalam hal modernitas yang terlambat). dalam istilah tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern akhir. beberapa penulis melacak perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedangan Sumeria dan pembangun piramid Mesir. Para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri, dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong ungtuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke15) dan kodifikasi kesekretariatan entri-ganda (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen.

Beberapa penulis melacak pengembangan manajemen sejauh perdagangan di Sumeria dan pembangunan piramid di Mesir.


Bidang pelajaran manajemen berkembang dari ekonomi dalam abad 19. Pelaku Ekonomi klasik seperti Adam Smith dan John Stuart Mill memberikan teori teori pengaturan sumber daya| pengaturan sumber daya, produksi dan penetapan harga. Pada saat yang hampir bersamaan, penemu seperti Eli Whitney, James Watt, dan Matthew Boulton mengembangkan teknik produksi seperti Penetapan standar, prosedur kontrol kualitas, akuntansi biaya, penukaran bahan, dan perencanaan kerja.

Pada pertengahan abad 19, Robert Owen, Henry Poor, dan M. Laughlin dan lain-lain memperkenalkan elemen manusia dengan teori pelatihan, motivasi, struktur organisasi dan kontrol pengembangan pekerja.

Pada akhir abad 19, Pelaku ekonomi marginal Alfred Marshall dan Leon Walras dan lainnya memperkenalkan lapisan baru yang kompleks ke teori manajemen. Pada 1900an manajer mencoba mengganti teori mereka secara keseleruhan berdasarkan sains.

Teori pertama tentang manajemen yang lengkap muncul sekitar tahun 1920. Orang seperti Henry Fayol dan Alexander Church menjelaskan beberapa cabang dalam manajemen dan hubungan satu sama lain.

Peter Drucker menulis salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: "Konsep Korporasi" (Concept of the Corporation), diterbitkan tahun 1946. Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.

H. Dodge, Ronald Fisher, dan Thorton C Fry memperkenalkan teknik statistika ke dalam manajemen. Pada tahun 1940an, Patrick Blackett mengkombinasikan teori statistika dengan teori mikroekonomi dan lahirlah ilmu riset operasi. Riset operasi, sering dikenal dengan "Sains Manajemen", mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi.

Mendekati akhir abad 20, manajemen terdiri dari beberapa bidang terpisah, termasuk:

1.Manajemen Sumber daya manusia
2.Manajemen operasi atau produksi
3.Manajemen strategi
4.Manajemen pemasaran
5.Manajemen keuangan
6.Manajemen informasi teknologi

Tingkat dan keterampilan manajer
Top management atau manajemen tingkat atas yang sering disebut dengan executive officer atau top manager.
Middle management atau manajemen tingkat mengenah sering disebut kepala bagian.
Lower management atau manejemen tingkat bawah yang dikenal pula dengan istilah manajemen opeerasional (supervisor, kepala seksi, dan mandor).
Masing-masing tingkat manajemen memiliki keterampilan yang berbeda-beda. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono, manajer harus memiliki tiga macam keterampilan, yaitu keterampilan konsepsional, keterampilan kemanusiaan, dan keterampilan teknis.


Keterampilan konseptual
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Keterampilan ini sering disebut sebagai keterampilan kosepsional (conceptional skill). Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk menciptakan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.


Keterampilan komunikasi atau kemanusiaan
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang laion yang disebut juga keterampilan kemanusiaan (human skill).

Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang [persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbutka kepada atasan. Keterampilan kberkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, mengengah maupun bawah.


Keterampilan teknis
Keterampilan terakhir yang merupakan bekal bagi seorang manajer adalah keterampilan teknis (technical skill). Keterampilan ini apda umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya memperbaiki mesin, membuat kursi, merangkai bbunga dan keterampilan teknis yang lain.


Prinsip dan fungsi manajemen

Prinsip manajemen
Prinsip dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang merupakan sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Prinsip merupakan dasar, namun tidak bersifat mutlak karena prinsip bukanlah umum. Dalam hubungannya dengan manajemen prinsip-prinsip bersifat fleksibel dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-sitauasi yang berubah.

Prinsip-prinsip umum manajemen (general principle of management) teridir dari:

Pembagian kerja (Division of work)
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.

Dengan adanya prinsip the right man in the right place akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.

Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.

Tanggung jawab terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada padanya merupakan bumerang.

'Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap disrinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerajaan sesuai dengan weweanng yang ada padanya.

Kesatuan perintah (Unity of command)
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesui dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.

Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembaguan kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.

Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
Setiap karyawan harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan organisasi. Hal semacam itu merupakan suatu syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan loancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik

Setian karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan orgabisasi dapat terwujud, apanila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.

Penggajian pegawai
Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian haris dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian harus diperhitungkan agar menimbuulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for more prestige (upaya lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.

Pemusatan (Centralization)
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiurang wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority)

Hirarki (tingkatan)
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.

Ketertiban (Order)
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.

Keadilan dan kejujuran
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.

Stabilitas kondisi karyawan
Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.

Manusia sebagai makhluk sosial yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja.

Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.

Semangat kesatuan, semangat korp
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggyungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana.


Fungsi manajemen
Artikel utama: Fungsi manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.

Manajer --------> Mengelola fungsi-fungsi --------> Tujuan
|
|
|
*Perencanaan
*Organisasi
*Pelaksanaan
*Pengawasan
Perencanaan (Planning)
Kegiatan seorang manajer adalah menyusun rencana. Menyusun rencana berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya.

Pengorganisian (Organizing)
Pengorganisasian atau organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antarbagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.

Pengorganisasian bertujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.

Menggerakkan (Actuating)
Menggerakkan atau Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).

Pengawasan (Controling)
Pengawasan merupakan tindakan seorang manajer untuk menilai dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.


Sarana Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana (tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.

Man (SDM)
Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk mencapai tujuan.

Money (uang)
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu organisasi.

Materials (bahan)
Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang dikehendaki.

Machines (mesin)
Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.

Methods (metode)
Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

Market (pasar)
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli (kemampuan) konsumen.


Bidang manajemen
1. Manajemen pergantian
2. Manajemen komunikasi
3. Manajemen constraint
4. Manajemen biaya
5. Manajemen hubungan pelanggan
6. Manajemen harga pendapatan
7. Manajemen enterprise
8. Manajemen fasilitas
9. Manajemen integrasi
10. Manajemen pengetahuan
11. Manajemen pemasaran
12. Manajemen mikro
13. Manajemen sakit
14. Manajemen pandangan
15. Manajemen procurement
16. Manajemen program
17. Manajemen projek
18. Manajemen proses
19. Manajemen produksi
20. Manajemen kualitas
21. Manajemen sumber daya
22. Manajemen resiko
23. Manajemen keahlian
24. Manajemen pengeluaran
25. Manajemen rantai suplai
26. Manajemen sistem
27. Manajemen waktu
28. Manajemen stress
29. Manajemen strategi

Latihan Jurnal khusus

Catatlah transaksi-transaksi berikut ini ke dalam jurnal khusus yang diperlukan.
Maret
1 Disetor uang ke bank untuk investasi awal sebesar Rp14.000.000,00.
3 Dibayar sewa toko bulan ini sebesar Rp600.000,00 (cek no. 1).
5 Membeli peralatan dengan kredit dari Toko Citra Rp600.000,00.
8 Membeli barang dagang dengan syarat 2/10, n/30 dari PT'Rizki sebesar Rp800.000,00.
10 Dijual barang dagang secara tunai sebesar Rp500.000,00.(cek no 2)
12 Dijual barang dagang dengan syarat 2/10,n/30, kepada toko Murah sebesar Rp 1.000.000,00
13 Membeli perlengkapan seharga Rp 200.000,00 dengan syarat 2/10. n/30 dari toko serba prima
15 Dibayar gaji karyawan untuk minggu pertama Rp 200.000,00 (cek no 3)
18 Dikembalikan barang dagang yang dibeli tanggal 8 Maret yang lalu dari PT Rizki sebesar Rp70.000,00 karena rusak
20 Diterima tagihan dari TOKO murah atas penjualan tanggal 12 Maret yang lalu
22 Dibayar dengan cek no 4 atas pembelian perlengkapan tanggal 13 Maret yang lalu
25 Dijual tunai barang dagang seharga Rp 400.000,00
26 Dijual barang dagang kepada Toko Melati dengan syarat 2/10, n/30 seharga Rp 700.000,00
28 Dibeli tambahan perlengkapan seharga Rp 150.000,00 dengan kredit
29 Diterima kembali barang dagang yang dijual kepada toko Melati sebesar Rp 100.000,00 karena mutu tidak sesuai dengan pesanan
30 Dibayar gaji pegawai 2 minggu kedua sebesar Rp 200.000,00 (cek no 5)
31 Dibeli barang dagang dengan syarat 2/10,n/30 dari PD kuncoro seharga Rp 35.000,00
31 Dibayar rekening listrik sebesar Rp 300.000,00
31 Diterima tagihan dari toko Melati atas penjualan tanggal 26 Maret yang lalu

Wednesday, August 27, 2008

PERDAGANGAN BEBAS

A. Pengertian

Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu kepada penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya.

Perdagangan bebas dapat juga didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda.
Perdagangan internasional sering dibatasi oleh berbagai pajak negara, biaya tambahan yang diterapkan pada barang ekspor impor, dan juga regulasi non tarif pada barang impor. Secara teori, semuha hambatan-hambatan inilah yang ditolak oleh perdagangan bebas. Namun dalam kenyataannya, perjanjian-perjanjian perdagangan yang didukung oleh penganut perdagangan bebas ini justru sebenarnya menciptakan hambatan baru kepada terciptanya pasar bebas. Perjanjian-perjanjian tersebut sering dikritik karena melindungi kepentingan perusahaan-perusahaan besar.

B. Sejarah Pasar Bebas
Sejarah dari perdagangan bebas internasional adalah sejarah perdagangan internasional memfokuskan dalam pengembangan dari pasar terbuka. Diketahui bahwa bermacam kebudayaan yang makmur sepanjang sejarah yang bertransaksi dalam perdagangan. Berdasarkan hal ini, secara teoritis rasionalisasi sebagai kebijakan dari perdagangan bebas akan menjadi menguntungkan ke negara berkembang sepanjang waktu. Teori ini berkembang dalam rasa moderennya dari kebudayaan komersil di Inggris, dan lebih luas lagi Eropa, sepanjang lima abad yang lalu. Sebelum kemunculan perdagangan bebas, dan keberlanjutan hal tersebut hari ini, kebijakan dari merkantilisme telah berkembang di Eropa di tahun 1500. Ekonom awal yang menolak merkantilisme adalah David Ricardo dan Adam Smith.

Ekonom yang menganjurkan perdagangan bebas percaya kalau itu merupakan alasan kenapa beberapa kebudayaan secara ekonomis makmur. Adam Smith, contohnya, menunjukkan kepada peningkatan perdagangan sebagai alasan berkembangnya kultur tidak hanya di Mediterania seperti Mesir, Yunani, dan Roma, tapi juga Bengal dan Tiongkok. Kemakmuran besar dari Belanda setelah menjatuhkan kekaisaran Spanyol, dan mendeklarasikan perdagangan bebas dan kebebasan berpikir, membuat pertentangan merkantilis/perdagangan bebas menjadi pertanyaan paling penting dalam ekonomi untuk beberapa abad. Kebijakan perdagangan bebas telah berjibaku dengan merkantilisme, proteksionisme, isolasionisme, komunisme dan kebijakan lainnya sepanjang abad.

C. Pro-kontra perdagangan bebas
Banyak ekonom yang berpendapat bahwa perdagangan bebas meningkatkan standar hidup melalui teori keuntungan komparatif dan ekonomi skala besar. Sebagian lain berpendapat bahwa perdagangan bebas memungkinkan negara maju untuk mengeksploitasi negara berkembang dan merusak industri lokal, dan juga membatasi standar kerja dan standar sosial. Sebaliknya pula, perdagangan bebas juga dianggap merugikan negara maju karena ia menyebabkan pekerjaan dari negara maju berpindah ke negara lain dan juga menimbulkan perlombaan serendah mungkin yang menyebabkan standar hidup dan keamanan yang lebih rendah. Perdagangan bebas dianggap mendorong negara-negara untuk bergantung satu sama lain, yang berarti memperkecil kemungkinan perang.

D. Menggugat Mitos-mitos Neoliberalisme tentang Pasar Bebas
Neoliberalisme sebagai perwujudan baru paham liberalisme saat ini dapat dikatakan telah menguasai sistem perekonomian dunia. Paham liberalisme dipelopori oleh ekonom asal Inggris Adam Smith dalam karyanya The Wealth of Nations (1776). Sistem ini sempat menjadi dasar bagi ekonomi negara-negara maju seperti Amerika Serikat dari periode 1800-an hingga masa kejatuhannya pada periode krisis besar (Great Depression) di tahun 1930. Sistem ekonomi yang menekankan pada penghapusan intervensi pemerintah ini mengalami kegagalan untuk mengatasi krisis ekonomi besar-besaran yang terjadi saat itu.

Selanjutnya sistem liberal digantikan oleh gagasan-gagasan dari John Maynard Keynes yang digunakan oleh Presiden Roosevelt dalam kebijakan New Deal. Kebijakan itu ternyata terbukti sukses karena mampu membawa negara selamat dari bencana krisis ekonomi. Inti dari gagasannya menyebutkan tentang penggunaan full employment yang dijabarkan sebagai besarnya peranan buruh dalam pengembangan kapitalisme dan pentingnya peran serta pemerintah dan bank sentral dalam menciptakan lapangan kerja. Kebijakan ini mampu menggeser paham liberalisme untuk beberapa saat sampai munculnya kembali krisis kapitalisme yang berakibat semakin berkurangnya tingkat profit dan menguatnya perusahaan-perusahaan transnasional atau Trans Nasional Corporation/Multi Nasional Corporation (TNC/MNC).

Menguatnya kekuatan modal dan politik perusahaan-perusahaan transnasional (TNC/MNC) yang banyak muncul di negara-negara maju makin meningkatkan tekanan untuk mengurangi berbagai bentuk intervensi pemerintah dalam perekonomian karena hal itu akan berpengaruh pada berkurangnya keuntungan yang mereka terima. Melalui kebijakan politik negara-negara maju dan institusi moneter seperti IMF, Bank Dunia dan WTO, mereka mampu memaksakan penggunaan kembali paham liberalisme gaya baru atau yang lebih dikenal dengan sebutan paham neo-liberalisme.

E. Paham Neoloberalisme
Secara garis besar Mansour Fakih (2003) menjelaskan pendirian paham neoliberalisme:
biarkan pasar bekerja tanpa distorsi (unregulated market is the best way to increase economic growth), keyakinan ini berakibat bahwa perusahaan swasta harus bebas dari intervensi pemerintah, apapun akibat sosial yang dihasilkan.
kurangi pemborosan dengan memangkas semua anggaran negara yang tidak perlu seperti subsidi untuk pelayanan sosial seperti anggaran pendidikan, kesehatan dan jaminan sosial lainnya.
perlu diterapkan deregulasi ekonomi, mereka percaya bahwa regulasi selalu mengurangi keuntungan, termasuk regulasi mengenai AMDAL, keselamatan kerja dan sebagainya.
privatisasikan semua badan usaha negara. Privatisasi ini termasuk juga perusahaan-perusahaan strategis yang melayaani kepentignan rakyat banyak seperti PLN, Sekolah dan Rumah Sakit. Hal ini akan mengakibatkan konsentrasi kapital di tangan sedikit orang dan memaksa rakyat kecil membayar lebih mahal atas kebutuhan dasar mereka.
masukkan gagasan seperti “barang-barang publik”, “gotong-royong” serta berbagai keyakinan solidaritas sosial yang hidup di masyarakat ke dalam peti es dan selanjutnya digantikan dengan gagasan “tanggung jawab individual”. Masing-masing orang akan bertanggung jawab terhadap kebutuhan mereka sendiri-sendiri. Golongan paling miskin di masyarakat akan menjadi korban gagasan ini karena merekalah yang paling kesulitan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

F. Mitos
Dalam rangka memantapkan kebijakan neo-liberalisme, para pendukungnya secara gencar mengampanyekan mitos-mitos berkaitan dengan neo-liberalisme dan lebih lanjut tentang pasar bebas. Lebih lanjut dijelaskan oleh Mansour Fakih (2003) bahwa mitos-mitos itu diantaranya adalah :

perdagangan bebas akan menjamin pangan murah dan kelaparan tidak akan terjadi. Kenyataan yang terjadi bahwa perdagangan bebas justru meningkatkan harga pangan.
WTO dan TNC akan memproduksi pangan yang aman. Kenyataannya dengan penggunaan pestisida secara berlebih dan pangan hasil rekayasa genetik justru membahayakan kesehatan manusia dan juga keseimbangan ekologis.
kaum permpuan akan diuntungkan dengan pasar bebas pangan. Kenyataannya, perempuan petani semakin tersingkir baik sebagai produsen maupun konsumen.
bahwa paten dan hak kekayaan intelektual akan melindungi inovasi dan pengetahuan. Kenyataannya, paten justru memperlambat alih teknologi dan membuat teknologi menjadi mahal.
perdagangan bebas di bidang pangan akan menguntungkan konsumen karena harga murah dan banyak pilihan. Kenyataannya justru hal itu mengancam ketahanan pangan di negara-negara dunia ketiga.
Akibat dari gagasan-gagasan yang selanjutnya diterapkan menjadi kebijakan ini dapat kita perhatikan pada kehidupan di negeri ini. Bagaimana rakyat menjerit akibat kenaikan harga-harga seiring dengan ketetapan pemerintah mencabut subsidi BBM. PHK massal mewabah karena efisiensi perusahaan akibat meningkatnya beban biaya produksi. Mahalnya harga obat karena paten dan hak cipta yang membuat rakyat makin sulit mendapatkannya. Mahalnya biaya perawatan rumah sakit karena swastanisasi. Makin tercekiknya kesejahteraan petani akibat kebijakan impor beras dan diperburuk dengan mahalnya harga pupuk dan obat-obatan pembasmi hama. Masih banyak contoh yang dapat kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita.

Akibat dalam skala lebih luas menurut Yanuar Nugroho (2005) ternyata perekonomian dunia saat ini hanya mampu memenuhi kebutuhan hidup 800 juta dari 6.5 miliar manusia. Itupun ia sudah mengonsumsi 80 persen dari semua sumber daya bumi yang tersedia. Jika cara ini diteruskan, sumber daya bumi ini akan segera terkuras habis.

Globalisasi dan pasar bebas memang membawa kesejahteraan dan pertumbuhan, namun hanya bagi segelintir orang karena sebagian besar dunia ini tetap menderita. Ketika budaya lokal makin hilang akibat gaya hidup global, tiga perempat penghuni bumi ini harus hidup dengan kurang dari dua dollar sehari. Satu miliar orang harus tidur sembari kelaparan setiap malam. Satu setengah miliar penduduk bola dunia ini tidak bisa mendapatkan segelas air bersih setiap hari. Satu ibu mati saat melahirkan setiap menit.

G. Antiglobalisasi
Perlawanan di seluruh dunia sudah mulai berlangsung. Ketiga institusi keuangan dunia yang dianggap sebagai alat kaum neo-liberal terus menerus ditekan. Ketiganya yaitu WTO, IMF dan Bank Dunia selalu mendapat demonstrasai besar-besaran di setiap pertemuan yang dilakukan.
Perlawanan dalam skala besar pertama berlangsung pada pertemua WTO di Seattle, AS. Berbagai gerakan sosial dari penjuru dunia berbondong-bondong memadati kota Seattle. Mereka melakukan demo besar-besaran untuk menghentikan pertemuan tersebut. Mereka berasal dari berbagai kalangan seperti kelompok lingkungan, kelompok perempuan, aktivis buruh, petani dan berbagai kelompok sosialis. Maraknya aksi yang mereka lakukan membuat pertemuan itu gagal menyelesaikan agenda yang seharusnya dibahas.
Perlawanan selanjutnya terus menerus berlangsung mengiringi setiap pertemuan WTO. Demo juga kerap kali berlangsung di depan kantor Bank Dunia dan IMF. Bahkan yang paling fenomenal adalah tewasnya seorang petani asal Korea Selatan yang menghunjamkan tubuhnya pada barikade pasukan anti huru-hara pada pertemuan WTO di Cancun, Meksiko (Jhamtani,2005). Pertemuan WTO di Hongkong baru-baru ini juga mengundang aksi demonstrasi yang tak kalah besarnya.
Pada akhirnya karena situasi ekonomi global yang dikuasai paham neo-liberalisme saat ini ternyata penuh dengan mitos-mitos palsu, kita harus lebih bisa bersikap kritis terhadapnya. Dengan penguasaan teknologi informasi dan jaringan media global oleh perusahaan perusahaan raksasa internasional, akan mudah sekali bagi mereka untuk menyusupkan kembali mitos-mitos tersebut di benak kita. Untuk itu diperlukan kewaspadaan lebih dan sikap kritis yang didukung dengan informasi yang kaya.

Sunday, August 24, 2008

NERACA PEMBAYARAN DAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI

A. PENDAHULUAN

Kebijaksanaan neraca pembayaran merupakan bagian inte- gral dari kebijaksanaan pembangunan dan mempunyai peranan penting dalam pemantapan stabilitas di bidang ekonomi yang diarahkan guna mendorong pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja. Di samping itu juga diusahakan tercapainya perubahan fundamental dalam struktur produksi dan perdagangan luar negeri sehingga dapat meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia terhadap tantangan-tantangan di dalam negeri dan keguncangan-keguncangan ekonomi dunia, seperti yang digariskan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara.
Di bidang perdagangan, kebijaksanaan ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri dalam negeri, menunjang pengembangan ekspor nonmigas, memelihara kestabilan harga dan penyediaan barang-barang yang dibutuhkan di dalam negeri serta menunjang iklim usaha yang makin menarik bagi penanaman modal. Kebijaksanaan di bidang pinjaman luar negeri melengkapi kebutuhan pembiayaan pembangunan di dalam negeri, dan diarahkan untuk menjaga kestabilan perkembangan neraca pembayaran secara keseluruhan. Kebijaksanaan kurs devisa diarahkan untuk mendorong ekspor nonmigas dan mendukung kebijaksanaan moneter dalam negeri.

B. PERKEMBANGAN INTERNASIONAL

Kebijaksanaan neraca pembayaran dan perdagangan luar negeri dalam tahun 1990/91 banyak dipengaruhi oleh tantangan yang timbul dari perkembangan situasi politik, ekonomi dan moneter dunia. Dalam tahun 1990 ekonomi dunia dilanda kelesu-an. Produksi dunia hanya mengalami pertumbuhan sebesar 2,1% dibandingkan dengan 3,3% pada tahun 1989. Dalam tahun 1990 pertumbuhan ekonomi negara-negara industri mencapai 2,5% se- dangkan pertumbuhan negara-negara berkembang adalah sebesar 0,6%. Ini merupakan penurunan dari tahun 1989 sewaktu kelompok negara ini mencapai masing-masing 3,3% dan 3,1%. Beberapa negara berkembang di Eropa Timur, Timur Tengah dan Amerika Latin bahkan mengalami penurunan dalam produksi nasionalnya. Sebaliknya, negara-negara berkembang di Asia dapat mempertahankan laju pertumbuhan ekonominya pada tingkat 5,3%.

Seiring dengan perkembangan produksi dunia, laju pertumbuhan perdagangan internasional juga mengalami penurunan dari 7,1% dalam tahun 1989 menjadi 3,9% dalam tahun 1990. Volume ekspor dan impor negara-negara industri dalam tahun 1990 meningkat dengan cukup pesat, yaitu sebesar masing-masing 5,4% dan 5,1%. Sebaliknya, volume ekspor dan impor negara-negara berkembang hanya mengalami kenaikan sebesar masing-masing 3,7% dan 3,0%. Sementara itu, krisis di wilayah Teluk Persia telah menyebabkan kenaikan dalam harga minyak bumi sebesar rata-rata 28,3% dalam tahun 1990. Berlawanan dengan perkembangan di pasaran minyak bumi internasional,harga komoditi primer seperti kopi, karet, dan hasil-hasil tambang justru merosot dengan rata-rata 7,2% selama tahun tersebut. Sebaliknya harga barang-barang manufaktur meningkat dengan 9,6%. Perkembangan tersebut menyebabkan turunnya nilai tukar perdagangan untuk negara-negara industri sebesar 0,5% dan untuk negara-negara berkembang bukan pengekspor minyak bumi sebesar 2,9%. Sedangkan untuk negara-negara pengekspor minyak bumi nilai tukar perdagangan mengalami kenaikan sebesar 11,0%.

Dalam tahun 1990 perkembangan kurs antar valuta asing utama di dunia relatif lebih stabil. Defisit transaksi ber-jalan pada neraca pembayaran Amerika Serikat menurun. Ber-samaan dengan itu surplus transaksi berjalan Jepang dan Jerman makin menurun, sedangkan defisit negara-negara industri lain membesar. Secara keseluruhan dalam tahun 1990 negara-negara industri mengalami kenaikan dalam defisit transaksi berjalan menjadi US$ 60,7 miliar. Karena harga minyak bumi
V/4

meningkat, defisit transaksi berjalan negara-negara berkembang pengekspor minyak bumi sebesar US$ 6,3 miliar pada tahun 1989 berbalik menjadi surplus sebesar US$ 11,7 miliar pada tahun 1990. Sebaliknya bagi negara-negara berkembang bukan pengekspor minyak bumi defisit transaksi berjalan meningkat dari US$ 24,8 miliar dalam tahun 1989 menjadi US$ 40,8 miliar dalam tahun 1990.
Di bidang perdagangan internasional usaha-usaha untuk meningkatkan sistem perdagangan dunia yang lebih bebas dan terbuka dalam kerangka Putaran Uruguay dari Negosiasi Perdagangan Multilateral Persetujuan Umum Tentang Bea Masuk dan Perdagangan (GATT) mengalami berbagai hambatan. Dengan tidak tercapainya kesepakatan, khususnya yang menyangkut liberalisasi sektor pertanian, maka Sidang Tingkat Menteri yang diadakan di Brussel dalam bulan Desember 1990 telah menunda negosiasi untuk dilanjutkan pada bulan Pebruari 1991. Sebagai akibatnya baik usaha perluasan perdagangan maupun penyelesaian perselisihan dalam perdagangan barang dan jasa tetap dilakukan atas dasar bilateral. Selama tahun 1990/91 juga dicatat semakin menonjolnya usaha peningkatan kerja sama regional ke arah pembentukan blok-blok perdagangan.
Sementara itu, berkembangnya sistem politik dan ekonomi yang lebih terbuka di Uni Soviet, penyatuan kembali Jerman, perkembangan selama dan sesudah krisis Teluk Persia serta reformasi politik dan ekonomi di Eropa Timur telah meng- akibatkan berbagai gejolak dan pergeseran dalam imbangan hubungan ekonomi antar negara.
Perubahan dalam iklim politik dan ekonomi global tersebut telah mendorong sejumlah negara berkembang yang dikenal sebagai Kelompok 15 berupaya untuk makin meningkatkan kerja sama dan kemandirian negara-negara berkembang secara keseluruhan. Konperensi Tingkat Tinggi pertama yang diadakan di Kuala Lumpur dalam bulan Juni 1990 merumuskan proyek-proyek kerja sama di bidang pangan, kependudukan, keuangan dan perdagangan.
Di dalam kelompok ASEAN terus dilanjutkan kerja sama antara negara-negara anggota. Di bidang perdagangan disepakati untuk memperbesar tingkat preferensi dan memperluas cakupan barang dalam Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA). Bersamaan dengan itu tercapai kesepakatan untuk mengurangi jenis barang dalam Daftar Pengecualian Preferensi
V/5

hingga 5% dari jumlah jenis barang yang diperdagangkan antara negara-negara anggota ASEAN. Selanjutnya terus ditingkatkan pula kerja sama di bidang perdagangan, pariwisata, investasi, pertanian dan energi antara ASEAN dengan negara-negara industri seperti Jepang, Amerika Serikat, Australia dan Masyarakat Ekonomi Eropa.

C. PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN DAN PERDAGANGAN LUAR NEGERI

1. Kebijaksanaan Perdagangan dan Keuangan Luar Negeri

Pada tahun 1990, sebelum krisis di kawasan Teluk timbul, situasi perekonomian dunia sudah menunjukkan gejala melemah. Timbulnya berbagai masalah ekonomi dan politik yang terjadi selama tahun 1990 di Eropa Timur, Uni Soviet dan sekitar Teluk Persia, telah mengakibatkan situasi perekonomian dunia semakin tidak menentu. Situasi ini mengakibatkan kelesuan dalam kegiatan perekonomian dunia yang pada gilirannya mempengaruhi ekspor Indonesia.
Sementara itu pasaran minyak bumi internasional yang mempunyai peranan sangat besar terhadap perkembangan ekonomi dunia, selama tahun 1990/91 mengalami berbagai goncangan yang menyebabkan perkembangan harga tidak stabil.
Dalam rangka memantapkan harga minyak di pasar dunia, pada bulan Juli 1990 negara-negara anggota OPEC sepakat untuk meningkatkan batas produksinya dari 22,1 juta barel/hari menjadi 22,5 juta barel/hari dalam semester II 1990, serta menaikkan harga patokan dari US$ 18 per barel menjadi US$ 21 per barel. Perkembangan krisis di kawasan Teluk yang dimulai
bulan Agustus 1990, telah mendorong harga minyak bumi di atas US$ 30 per barel pada bulan Oktober 1990.
Di tengah-tengah kemelut di kawasan Teluk, dalam usaha mengendalikan harga minyak bumi dan sekaligus mengatasi kekurangan minyak bumi di pasar internasional, negara-negara anggota OPEC memutuskan untuk meningkatkan produksinya. Sementara itu, negara-negara industri juga melepaskan cadangan minyaknya. Berakhirnya perang di kawasan Teluk pada bulan Februari 1991 segera diikuti oleh harga minyak bumi yang me- rosot cukup tajam menjadi sekitar US$ 17 per barel pada bulan Maret 1991. Walaupun kenaikan harga minyak bumi hanya bersifat sementara, namun perkembangan itu telah meningkatkan harga rata-rata minyak bumi dan telah meningkatkan penerimaan ekspor minyak bumi Indonesia selama tahun 1990/91.

Sementara itu, selama dua tahun pelaksanaan Repelita V kebijaksanaan deregulasi dilanjutkan. Selama masa itu berbagai kebijaksanaan di bidang perdagangan dan keuangan luar negeri telah diambil dengan tujuan untuk mempertahankan momentum pembangunan.
Sebagai kelanjutan dari kebijaksanaan-kebijaksanaan sebelumnya, pada tanggal 28 Mei 1990 telah dikeluarkan paket kebijaksanaan yang mencakup sektor industri, kesehatan, per- tanian, dan perdagangan, yang berisikan perubahan cukup men dasar dalam rangka pengembangan industri nasional. Dalam paket kebijaksanaan ini, perlindungan berupa nontarif barang-barang produksi dalam negeri semakin dikurangi dan dialihkan ke bentuk perlindungan melalui tarif bea masuk dan bea masuk tambahan. Jumlah pos tarif makin disederhanakan dan
tingkat bea masuk rata-rata diupayakan untuk terus menurun. Di samping itu, telah diambil pula kebijaksanaan untuk meng-hapus tata niaga komoditi ekspor tertentu.
Untuk memberikan landasan yang lebih kokoh dalam meng hadapi berbagai gejolak di perekonomian dunia serta untuk meningkatkan penerimaan devisa dari ekspor di luar minyak dan gas bumi, dalam dua tahun pelaksanaan Repelita V kebijaksana an di bidang ekspor terus disempurnakan.
Paket Mei 1990 mencakup langkah-langkah kebijaksanaan di bidang ekspor, yang antara lain berisikan penghapusan tata niaga komoditi ekspor seperti: pala dan bunga pala, tengkawang, cassia vera (kayu manis), dan sayur-mayur khususnya dari Sumatera Utara. Dengan adanya pembebasan tata niaga ini maka barang-barang tersebut dapat langsung diekspor oleh eksportir umum yang telah mempunyai Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau izin usaha dari departemen teknis atau lembaga pemerintah nondepartemen yang berwenang. Di samping itu, tata niaga ekspor untuk kopi dan beberapa macam hasil kayu disempurnakan.
Untuk komoditi kopi, ketentuan-ketentuan tata niaganya juga disempurnakan. Pada tahun 1989/90 telah dikeluarkan kebijaksanaan mengizinkan eksportir kopi menggunakan Surat Persetujuan Ekspor Kopi untuk mengapalkan ekspor kopi dari seluruh propinsi di Indonesia. Dengan adanya pembekuan kuota ekspor kopi oleh Organisasi Kopi Internasional (ICO), maka

dalam paket Mei 1990 ditentukan bahwa eksportir kopi terdaftar dapat mengekspor kopi, baik ke negara kuota maupun nonkuota, tanpa melalui Kelompok Pemasaran Bersama (KPB).

Dalam rangka melestarikan dan memanfaatkan hutan serta untuk memperluas kesempatan kerja, telah dicabut kebijaksanaan yang selama ini melarang ekspor barang dari segala bentuk yang terbuat dari kayu cendana, laka dan gaharu. Dengan demikian sejak bulan Mei 1990 segala bentuk kayu cendana, kayu laka gergajian dan kayu laka olahan dapat diekspor, walaupun masih dikenakan ketentuan tata niaga, yaitu hanya dapat diekspor oleh eksportir terdaftar sesuai dengan masing-masing jenis kayunya. Sedangkan kayu laka dalam bentuk selain yang disebut di atas dan segala bentuk kayu gaharu dapat diekspor oleh semua eksportir yang memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang berlaku umum di bidang ekspor.

Selanjutnya, dalam bulan September 1990 ketentuan tata niaga ekspor serta kuota tekstil dan produk tekstil disempurnakan. Untuk menghindari kelebihan pasokan (overshipment) ke negara-negara kuota sebagai akibat meningkatnya tingkat produksi dan kemampuan ekspor tekstil dan produk tekstil, telah ditunjuk PT Sucofindo untuk melaksanakan pemantauan realisasi ekspor sesuai dengan kuota yang disepakati dalam perjanjian bilateral. Di samping itu ditentukan pula bahwa ekspor tekstil dan produk tekstil ke negara kuota hanya dapat dilaksanakan oleh Eksportir Terdaftar Tekstil dan Produk Tekstil, sedangkan ke negara nonkuota dapat dilaksanakan oleh eksportir yang mempunyai Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau izin usaha dari departemen teknis atau lembaga pemerintah nondepartemen yang berwenang.

Di bidang perkreditan, sejak dikeluarkannya paket kebijaksanaan Januari 1990 subsidi bunga Kredit Ekspor dihapuskan. Dengan demikian tingkat suku bunga Kredit Ekspor disama-kan dengan tingkat suku bunga kredit yang berlaku umum di dalam negeri.

Upaya-upaya untuk lebih memperluas pasaran ekspor terus digalakkan. Dalam tahun 1990/91 dilaksanakan pengiriman berbagai misi dagang, pameran-pameran dagang di luar negeri serta kegiatan promosi untuk menarik importir luar negeri berkunjung di Indonesia. Selain itu untuk menjaga kesinam bungan dan memperluas akses pasar bagi produk-produk ekspor di masa mendatang, peran serta Indonesia di forum interna-sional dalam kerangka hubungan ekonomi dan perdagangan dengan


negara-negara lain, baik hubungan bilateral, regional dan multilateral, terus ditingkatkan. Indonesia aktif berpartisipasi dalam negosiasi Putaran Uruguay (GATT) dan berbagai forum kerja sama internasional seperti Asosiasi Negara-negara Penghasil Karet Alam (ANRPC), Organisasi Karet Alam Internasional (INRO), Organisasi Kopi Internasional (ICO), dan Asosiasi Negara Produsen Timah (ATPC). Khusus mengenai timah, dalam kaitannya dengan kemerosotan harga timah dewasa ini, negara-negara anggota ATPC dalam sidangnya di Bolivia pada hulan September 1990 telah sepakat untuk membatasi ekspor timah dalam tahun 1991 menjadi 6% lebih rendah dibandingkan tahun 1990.

Sementara itu di bidang impor dan jasa-jasa, tata niaga impor, tarif bea masuk dan bea masuk tambahan semakin disempurnakan.

Di bidang impor, paket Mei 1990 menyempurnakan mekanisme bea masuk dan bea masuk tambahan serta tata niaga impor atas sejumlah bahan baku/penolong yang sudah dapat diproduksi di dalam negeri. Tata niaga impor untuk 1.013 jenis produk industri dihapuskan sedang untuk 371 jenis produk industri disederhanakan. Sementara itu jumlah pos tarif bea masuk disederhanakan dari 3.006 pos menjadi 2.827 pos dan berbagai tingkat tarif diserasikan.

Untuk mewujudkan pengadaan obat dalam negeri yang terjangkau oleh daya beli masyarakat telah dibebaskan bea masuk tambahan terhadap impor 55 jenis obat jadi, termasuk obat- obat untuk injeksi dan infus. Deregulasi di sektor kesehatan ini juga mencakup perubahan tingkat bea masuk menjadi nol atau 5 persen atas impor bahan baku obat jenis tertentu. Sedangkan untuk produk farmasi seperti vaksin partusis, vaksin campak dan vaksin polio ditetapkan bea masuk dan bea masuk
tambahannya sebesar nol persen.

Dalam rangka lebih memacu perkembangan industri elektronika di dalam negeri, tarif bea masuk terhadap komponen, bahan baku dan barang jadi diserasikan dan tata niaganya dibebaskan. Di samping itu, industri jam dan kerajinan perhias-an emas yang merupakan industri padat karya, memperoleh dorongan khusus berupa penurunan bea masuk atas komponen-komponen dari kedua komoditi tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan sarana pengangkutan, impor truk ringan dan sedang serta traktor jalan untuk semi trailer
V/9

dalam keadaan terpasang (CBU) telah dibuka kembali dengan bea masuk yang lebih rendah dan dengan kuota sebanyak 37.415 unit, sampai akhir tahun 1991. Selanjutnya dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga listrik bagi kegiatan produksi di sektor industri, pada bulan Januari 1991 bea masuk atas impor mesin diesel dengan output melebihi 375 KVA yang dipergunakan sebagai pembangkit tenaga listrik kawasan industri dibebaskan.

Di bidang jasa-jasa, terus dilanjutkan usaha-usaha yang ditujukan untuk meningkatkan penerimaan devisa dan sekaligus melakukan penghematan dalam penggunaannya. Dalam rangka mendorong pertumbuhan dan perkembangan sektor pariwisata, telah dilakukan berbagai kegiatan promosi antara lain penetapan tahun 1991 sebagai Tahun Kunjungan. Wisata Indonesia dan kampanye Sadar Wisata secara nasional.

Dalam pada itu, dana yang berasal dari luar negeri masih tetap diperlukan guna memenuhi kebutuhan pembiayaan pembangunan yang belum sepenuhnya dapat dibiayai oleh dana yang berasal dari dalam negeri. Dana pinjaman yang berasal dari luar negeri tersebut meliputi pinjaman pemerintah, pinjaman sektor swasta dan penanaman modal asing.

Kebijaksanaan di bidang pinjaman luar negeri, tetap dilaksanakan secara berhati-hati dan senantiasa mengutamakan pinjaman bersyarat lunak dan tanpa ikatan politik, memperhatikan kemampuan untuk membayar kembali, serta menggunakan pinjaman untuk proyek-proyek yang dipandang produktif dan sesuai dengan rencana pembangunan yang telah digariskan. Dalam kaitan ini, tetap diupayakan untuk mendapatkan pinjaman khusus yang bersyarat lunak dan dapat dirupiahkan serta dapat segera ditarik yang ditujukan untuk membantu mengatasi keterbatasan dana rupiah untuk membiayai proyek-proyek pembangunan dan sekaligus mendukung neraca pembayaran.

Dalam rangka mengamankan beban pembayaran pinjaman di masa mendatang, terus dilanjutkan usaha untuk mengendalikan penggunaan fasilitas Kredit Ekspor. Fasilitas ini merupakan pinjaman bersyarat setengah lunak dan seringkali disertai suatu keharusan untuk membeli barang-barang dari negara pemberi pinjaman. Dalam rangka memelihara kredibilitas dan martabat bangsa Indonesia di dunia internasional, kebijaksanaan pembayaran kembali hutang Pemerintah tetap menganut kebijaksanaan untuk membayar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Untuk mendorong gairah investasi, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), beberapa kebijaksanaan penting telah diambil. Pada tahun 1989/90 dikeluarkan daftar yang jauh lebih sederhana yang
mengatur bidang-bidang usaha yang tertutup bagi penanam modal (Daftar Negatif Investasi) sebagai pengganti dari Daftar Skala Prioritas. Selanjutnya untuk mendukung diversifikasi ekspor nonmigas, mulai bulan Mei 1990 PMA diijinkan melakukan budi daya ayam ras dengan syarat bekerja sama dengan peter-nakan rakyat dan mengekspor sekurang-kurangnya 65 persen dari hasil produksinya.

2. Perkembangan Neraca Pembayaran

Perkembangan neraca pembayaran dalam tahun 1990/91 sangat dipengaruhi oleh perkembangan politik militer sekitar Teluk Persia serta timbulnya gejala resesi di negara-negara industri. Harga komoditi primer secara umum cenderung menurun sedangkan harga minyak bumi yang semula lesu, melonjak mulai awal semester ke dua tahun 1990 dan kemudian disusul dengan kemerosotan dalam triwulan pertama tahun 1991. Di dalam negeri, investasi yang meningkat sangat pesat mengakibatkan pertumbuhan impor yang amat pesat pula, terutama impor barang-barang modal. Peningkatan kegiatan investasi juga sangat meningkatkan penggunaan berbagai bahan baku dan penolong tertentu seperti bahan bakar minyak, semen, besi dan baja. Meningkatnya investasi juga menimbulkan tekanan-tekanan pada kapasitas beberapa prasarana dasar seperti listrik, pelabuhan
dan telekomunikasi.

Dalam tahun 1990/91 nilai ekspor secara keseluruhan meningkat sebesar 18,1% dari US$ 23,8 miliar pada tahun 1989/90 menjadi US$ 28,1 miliar. Laju pertumbuhan tersebut menurun dibandingkan dengan kenaikan sebesar 20,2% dalam tahun 1989/90. Melambatnya pertumhuhan ekspor dalam tahun 1990/91 ini terutama karena laju pertumbuhan ekspor di luar minyak dan gas bumi menurun dari 19,0% menjadi 6,1%. Laju pertumbuhan nilai ekspor minyak bumi dan gas alam cair (LNG) termasuk gas minyak bumi cair (LPG) masing-masing meningkat dari 25,6% menjadi 28,1% dan dari 15,8% menjadi 54,5% (lihat Tabel V-1, Tabel V-2 dan Grafik V-1). Peranan ekspor di luar minyak dan gas bumi dalam nilai ekspor keseluruhan menurun dari 60,8% dalam tahun 1989/90 menjadi 54,6% dalam tahun
1990/91.

Sementara itu, nilai impor (f.o.b.) keseluruhan dalam tahun 1990/91 meningkat pesat yaitu dengan 32,5%, sedangkan dalam tahun 1989/90 impor meningkat dengan 21,4%. Seperti yang disebutkan di atas, peningkatan impor selama dua tahun terakhir ini terutama disebabkan oleh peningkatan impor di luar migas sebagai akibat dari peningkatan kegiatan investasi.

Pengeluaran devisa netto untuk jasa-jasa dalam tahun 1990/91 mengalami peningkatan sebesar 9,9% dibanding dengan tahun 1989/90. Untuk jasa-jasa di luar sektor minyak dan gas bumi dan jasa-jasa di sektor minyak bumi, pengeluaran devisa netto mengalami kenaikan sebesar masing-masing 10,2% dan 9,1%. Demikian pula pengeluaran devisa netto untuk jasa-jasa di sektor LNG dan LPG meningkat dengan 10,1%. Sementara itu, penerimaan devisa dari jasa-jasa di luar jasa-jasa sektor minyak dan bumi menunjukkan kenaikan sebesar 16,0% dari US$ 2.373 juta menjadi US$ 2.752 juta. Salah satu pos terpenting dalam penerimaan jasa-jasa ini adalah penerimaan dari sektor pariwisata, yang meningkat pesat dari US$ 1.630 juta pada tahun 1989/90 menjadi US$ 2.199 juta pada tahun 1990/91 atau naik sebesar 34,9%.

Dalam tahun 1990/91 kecenderungan umumnya adalah surplus perdagangan yang mengecil dan defisit jasa-jasa yang membesar. Sebagai akibatnya defisit transaksi berjalan meningkat dari US$ 1.599 juta dalam tahun 1989/90 menjadi US$ 3.741 juta dalam tahun 1990/91.

Bersamaan dengan defisit transaksi berjalan yang membe-sar, arus modal yang masuk sangat meningkat terutama modal sektor swasta. Di sektor pemerintah justru terjadi penurunan arus modal sebesar 9,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bantuan program turun dari US$ 1.037 juta menjadi US$ 718 juta karena menurunnya pembiayaan melalui bantuan khusus dari US$ 1.031 juta menjadi US$ 718 juta, sedangkan bantuan program berupa pangan sudah tidak ada lagi. Dalam pada itu, bantuan proyek bersyarat lunak meningkat sebesar 14,3% dari US$ 2.939 juta menjadi US$ 3.358 juta, sesuai dengan kebijaksanaan untuk sebanyak mungkin mengusahakan pinjaman bersyarat lunak. Penggunaan seluruh bantuan khusus menurun dari US$ 1.670 juta pada tahun 1989/90 menjadi US$ 1.310 juta pada tahun 1990/91. Sementara itu, pelunasan pokok hutang luar negeri pemerintah naik dengan 10,7% dari US$ 3.686 juta dalam tahun 1989/90 menjadi US$ 4.082 juta dalam tahun 1990/91.

Saturday, August 23, 2008

Jurnal khusus

Usaha Dagang TAMAN SURGA selama bulan Januari 2001 terjadi transaksi usaha sebagai berikut :
Tgl Keterangan
1 Dijual barang dagangan kepada CV Rongrong seharga Rp 4.000.000,- 6/10,n/60
2 Dijual tunai barang dagangan kepada Fa Sekar seharga Rp 6.000.000,-
8 Dijual barang dagang kepada CV Rongrong seharga Rp. 6.000.000,00 syarat pembayaran 8/10, n/60
10 Dibeli barang dagang dari CV. Bima seharga Rp. 20.000.000,00 syarat pembayaran 15/10, n/90
12 Dijual barang dagangan kepada Fa Kekar seharga Rp.5.000.000,00 syarat pernbayaran 8/10, n/60
20 Dijual barang dagang secara kredit kepada CV. Bima Rp 6.500.000,00
25 Dijual barang dagangan kepada Fa .Sekar seharga Rp 6.500.000,00 fatur No. 33
26 Dijual barang dagang secara kredit kepada CV Bona Rp 4.500.000,00
27 Dibeli barang dagang dari CV Rongrong secara kredit Rp. 8.000.000,00 syarat pembayaran 15/10, n/90
30 Dibeli barang dagang dari Fa Kekar dengan tunai Rp. 5.000.000,00 syarat pembayaran 15/10, n/90

Dirninta. : buatlah jurnal yang diperlukan

Wednesday, August 20, 2008

Piutang Dagang

A. Piutang Dagang

1.Metode pencatatan piutang ada dua macam. Sebutkan!
2.Apa alasan manajemen memilih metode:
a.cadangan
b.penghapusan langsung
3.Dalam cadangan ada 2 cara menentukan %tase besarnya kerugian. Sebutkan!
4.Perusahaan menjual barang dagangan pada tanggal 1 Mei 2006 sebesar Rp 1.000.000 dengan temin 2/10. n/30. Karena ada barang yang cacat barang yang dijual diterima kembali seharga 2000 pada tanggal 4 Mei 2006. Pelunasan piutang dangang diterma tanggal 10 mei 200. Buatlah jurnal yang diperlukan!
5. a. Pada akhir tahun 2000 Perusahaan Kiyoto menjual barang dagangan seharga Rp 5.000.000. Dari jumlah tersebut diperkirakan tak bisa ditagih sebanyak 1%.
b. 1 Maret 2001 dari jumlah yang diperkirakan tidak dapat ditagih, sebesar Rp 20.000 benar-benar tidak tertagih karena Tuan Xjatuh pailit.
c. Piutang yangtelah dihapus ternyata dilunasi pada tanggal 30 april 2001.
Diminta: Buatlah jurnalnya dan laporkanlah di dalam neraca untuk transaksi yang berkaitan dengan piutang dagang dan cadangan kerugian piutang.
6. a. Pada akhir tahun 2000 Perusahaan Kyoto menjual barang dagangan secara sehargaRp 5.000.000 (30% nya merupakan penjualan kredit). Dari jumlah tersebut diperkirakan tak bisa ditagih sebanyak 1% dari saldo piutang dagannya.
b. 1 Maret 2001 dari jumlah yang diperkirakan tidak dapat ditagih, sebesar Rp 20.000 benar-benar tidak tertagih karena Tuan Xjatuh pailit.
c. Piutang yangtelah dihapus ternyata dilunasi pada tanggal 30 april 2001.
Diminta: Buatlah jurnalnya dan laporkanlah di dalam neraca untuk transaksi yang berkaitan dengan piutang dagang dan cadangan kerugian piutang.
7. Berikut ini adalah neraca parsial 31 Desember 2003
Perusahaan Kinaya
Neraca Parsial
31 Desember 2003

Piutang dagang Rp 4.000.000
Cadangan Kerugian Piutang dagang (40.000)
3.960.000
Diketahui saldo penjualan Rp 10.000.000. Buatlah jurnalnya dan laporankan dalam neraca jika:
a. Kerugian piutang ditaksir 1% dari saldo penjualan
b. Kerugian piutang ditaksir 3% dari saldo piutang.
8. Saldo cadangan kerugian piutang di debet Rp 15.000. Pada tanggal 31 Desember 2006 diketahui saldo piutang dagang Rp 5.000.000. Ditaksir piutang yang tak tertagih adalah 1% dari saldo piutang dagang. Buatlah jurnal penyesuaiannya dan sajikan piutang dagang dan cadangan piutangdagang dalam Neraca.


KUIS: PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL
Prodi: Pendidikan Akuntansi - FKIP - USD
Dosen: Cornelio Purwantini

Soal

1. Berikut ini adalah neraca parsial 1 Januari 2003
Perusahaan Surabaya
Neraca Parsial
1 Januari 2003

Piutang dagang Rp 8.000.000
Cadangan Kerugian Piutang dagang (75.000)
3.960.000
Diketahui total penjualan selama tahun 2003 sebesar Rp 10.000.000, dimana 75%nya merupakan penjualan kredit. Diminta buatlah jurnal untuk mencatat taksiran kerugian piutang dan laporkan dalam neraca jika:
a. Kerugian piutang ditaksir 2% dari saldo penjualan
b. Kerugian piutang ditaksir 1% dari saldo piutang.

2. Berikut ini adalah transaksi yang terjadi pada Perusahaan Sembada:
a. Pada akhir tahun 2000 menjual barang dagangan secara kredit seharga Rp 15.000.000. Dari jumlah tersebut diperkirakan tak bisa ditagih sebanyak 1%.
b. 1 Maret 2001 dari jumlah yang diperkirakan tidak dapat ditagih, sebesar Rp 40.000 benar-benar tidak tertagih karena Tuan X jatuh pailit.
c. Piutang yang telah dihapus ternyata sebanyak Rp 30.000 dilunasi pada tanggal 30 april 2001.
Diminta: Buatlah jurnalnya dan laporkanlah di dalam neraca untuk transaksi yang berkaitan dengan piutang dagang dan cadangan kerugian piutang!

3. Saldo cadangan kerugian piutang di debet Rp 25.000. Pada tanggal 31 Desember 2006 diketahui saldo piutang dagang Rp 6.000.000. Ditaksir piutang yang tak tertagih adalah 2% dari saldo piutang dagang. Buatlah jurnal penyesuaiannya dan sajikan piutang dagang dan cadangan piutang dagang dalam Neraca.



KUIS: PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL
Prodi: Pendidikan Akuntansi - FKIP - USD
Dosen: Cornelio Purwantini

Soal

1. Berikut ini adalah neraca parsial 1 Januari 2003
Perusahaan Surabaya
Neraca Parsial
1 Januari 2003

Piutang dagang Rp 8.000.000
Cadangan Kerugian Piutang dagang (75.000)
7.925.000
Diketahui total penjualan selama tahun 2003 sebesar Rp 10.000.000, dimana 75%nya merupakan penjualan kredit. Diminta buatlah jurnal untuk mencatat taksiran kerugian piutang tanggal 31 Desember 2003 dan laporkan dalam neraca jika:
a. Kerugian piutang ditaksir 2% dari saldo penjualan
c. Kerugian piutang ditaksir 1% dari saldo piutang.

Jawab:
Kerugian piutang dagang Rp 200.000
Cadangan Kerugian Piutang dagang Rp 200.000

Saldo awal piutang 8.000.000
Penjualan kredit 7.500.000
Saldo 15.500.000

1% x Rp 15.500.000 = 155.000

Kerugian piutang dagang Rp 80.000
Cadangan kerugian piutang Rp 80.000


Piutang dagang 15.500.000
CKPD (275.000)
15.225.000



Piutang dagang 15.500.000
CKPD (155.000)
15.345.000



2. Berikut ini adalah transaksi yang terjadi pada Perusahaan Sembada:
a. Pada akhir tahun 2000 menjual barang dagangan secara kredit seharga Rp 15.000.000. Dari jumlah tersebut diperkirakan tak bisa ditagih sebanyak 1%.
b. 1 Maret 2001 dari jumlah yang diperkirakan tidak dapat ditagih, sebesar Rp 40.000 benar-benar tidak tertagih karena Tuan X jatuh pailit.
c. Piutang yang telah dihapus ternyata sebanyak Rp 30.000 dilunasi pada tanggal 30 april 2001.
Diminta: Buatlah jurnalnya dan laporkanlah di dalam neraca untuk transaksi yang berkaitan dengan piutang dagang dan cadangan kerugian piutang!

Jawab
Kerugian piutang dagang Rp 150.000
Cadangan kerugian piutang dagang Rp 150.000
Cadangan Kerugian piutang dagang Rp 40.000
Piutang dagang Rp 40.000


Piutang dagang Rp 30.000
Cadangan kerugian piutang dagang Rp 30.000


Kas Rp 30.000
Piutang dagang Rp 30.000



Piutang dagang 14.960.000
CKPD (140.000)
14.820.000




3. Saldo cadangan kerugian piutang di debet Rp 25.000. Pada tanggal 31 Desember 2006 diketahui saldo piutang dagang Rp 6.000.000. Ditaksir piutang yang tak tertagih adalah 2% dari saldo piutang dagang. Buatlah jurnal penyesuaiannya dan sajikan piutang dagang dan cadangan piutang dagang dalam Neraca.

2% X Rp 6.000.000 = 120.000 + 25.000 = Rp 145.000

Kerugia piutang dagang Rp 145.000
Cadangan kerugian piutang dagang Rp 145.000

Piutang dagang Rp 6.000.000
CKPD ( 145.000)
5.855.000

Tuesday, August 19, 2008

MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN

Modal menggambarkan hak pemilik atas perusahaan yang timbul sebagai akibat penanaman (investasi) yang dilakukan oleh pemilik atau para pemilik.

Karakteristik Perseroan

a. Kesatuan usaha terpisah
Suatu perseran yang telah berdiri secara sah akan dipandang sebagai suatu kesatuan usaha yang terpisah dari para pemiliknya (pemegang saham).

b.Tanggung jawab terbatas
Tanggung jawab para pemegang saham atas kewajiban-kewajiban (utang-utang) perseroan biasanya terbatas pada jumlah penyertaannya dalam persero tersebut.

c. Pemindahan pemilikan
Saham-saham yang dikeluarkan suatu perseroan dapat dipindahtangankan (dijual) tanpa mempengaruhi operasi perusahaan.

d. Kelangsungan hidup
Pemindahtanganan saham tidak mempengaruhi operasi perusahaan dengan demikian kelangsungan hidup perseroan lebih terjamin.

e. Kemampuan meningkatkan modal
Tanggung jawab yang terbatas dan saham yang dapat dijual merupakan daya tarik yang menyebabkan perseroan mudah meningkatkan modalnya.

Jenis – jenis Saham

Dua jenis saham yaitu saham biasa dan saham preferen.
Para pemegang saham mempunyai hak untuk memperoleh dividen. Dividen adalah bagian laba yang dibagikan kepada para pemegang saham. Pada bagian ini akan dibahas tentang saham preferen partisipatif dan non partisipatif.

Contoh: Saham perseroan yang beredar berdiri atas 1.000 lembar saham biasa yang mempunyai nilai pari Rp 200.000 dan 500 lembar saham preferen 9% partisipatif yang bernilai Rp 200.000. Seandainya perseroan memutuskan untuk membagikan dividen Rp 54.000.000 . Tentukanlah pembagian dividen untuk saham biasa dan saham preferen.


Contoh: Pada tahun 2003, saham perseroan yang beredar berdiri atas 1.000 lembar saham biasa yang mempunyai nilai pari Rp 200.000 dan 500 lembar saham preferen 9% partisipatif dan kumulatif yang bernilai Rp 200.000. Seandainya perseroan memutuskan untuk membagikan dividen Rp 54.000.000 . Tentukanlah pembagian dividen untuk saham biasa dan saham preferen (tahun 2002 dividen belum dibagi)!
Saham yang telah dicetak dan siap untuk dijual tetapi masih dipegang oleh perseroan disebut modal yang ditempatkan. Saham ditempatkan yang telah dijual dan berada ditangan pemegang saham disebut modal yang disetor atau modal saham beredar.

Saham Bernilai Pari dan Tidak Bernilai Pari
Nilai pari adalah nilai setiap lembar saham yang disebutkan dalam akte pendirian. Dalam penjualan saham akan dikenal istilah agio saham dan disagio saham.

Agio : harga jual > nilai pari
Disagio ; Harga jual < nilai pari.

Contoh:
Sajikanlah traksaksi-ransaski berikut dalam neraca PT Alamanda
a. Menjual 2000 lembar saham, nilai paro @ Rp 25.000, 7% preferen dengan kurs 105 per saham.
b. Menjual 2000 lembar saham, nilai pari @ 25.000 6 % preferen dengan kurs 95 per saham.
c. Menjual 2.500 lembar saham biasa tanpa nilai pari dengan harga Rp 60.000 per saham. Nilai saham tersebut ditetapkan Rp 20.000 per saham.
d. Pada tahun pertama perseroan mendapat laba sebesar Rp 25 juta. Setelah membayar dividen untuk 7% sebesar Rp 3.500.000dan 6% saham preferen Rp 3.000.000 serta Rp 5.000.000 untuk saham biasa, sisa laba yang tidak dibagi diakui sebagai laba yang ditahan.

Pengeluaran saham secara tunai

Contoh:

Transaksi saham berikut ini catatlah dalam jurnal!
a. Menjual 2000 lembar saham, nilai paro @ Rp 25.000, 7% preferen dengan kurs 105 per saham.
b. Menjual 2000 lembar saham, nilai pari @ 25.000 6 % preferen dengan kurs 95 per saham.
c. Menjual 2.500 lembar saham biasa tanpa nilai pari dengan harga Rp 60.000 per saham. Nilai saham tersebut ditetapkan Rp 20.000 per saham.
d. Pada tahun pertama perseroan mendapat laba sebesar Rp 25 juta. Setelah membayar dividen untuk 7% sebesar Rp 3.500.000dan 6% saham preferen Rp 3.000.000 serta Rp 5.000.000 untuk saham biasa, sisa laba yang tidak dibagi diakui sebagai laba yang ditahan.

Pesanan saham
Contoh:
Perseroan menerima pesanan 1000 lembar saham biasa niali pari Rp 200.000 perlembar. Harga jual yangdisepakati untuk saham tersebtu adalah Rp 240.000 per lembar, yang dibayar melalui dua angsuran Rp 80.000 dan Rp 160.000. Diminta:
a. Mencatat pesanan saham.
b. Mencatat penerimaan angsuran pertama
c. Mencatat penerimaan angsuran kedua.

Pengeluaran saham diterima aktiva bukan kas.
Contoh:
Peseroan menerima sebidang tanah yang harganya Rp 1.400.000 dan untuk itu peseroan harus menyerahkan saham yang bernilai pari Rp 200.000 sebanyak 1000 lembar. Buatlah jurnalnya!


Saham yang diperoleh kembali

Saham diperoleh kembali dicatat sebesar cost.
Contoh:
Suatu perseroan memiliki 1000 lembar saham biasa yang beredar dengan nilai pari Rp 50.000 per lembar. Perseroan bermaksud membeli 50 lembar saham dengan harga Rp 60.000 per lembar.
a. Buatlah jurnalnya pembelian kembali saham yang beredar!
b. Seandainya 50 % saham yang diperoleh kembali dijual dengan harga Rp 75.000 per lembar, buatlah jurnalnya!
c. Sajikanlah dalam neraca!

Rekening-rekening Tambahan Modal
Tambahan modal contohnya: agio saham, disagio saham, dll

Contoh:
PT Mandala mempunyai strujtur modal sbb:
Saham preferen, nilai pari Rp 50.000 sebanyak 1000
Ditempatkan dan beredar Rp 50.000.000
Agio saham preferen Rp 2.500.000

Misalkan 60% dari saham preferen dilunasi dengan kurs 102%.
Diminta: buatlah jurnal pelunasan saham ini!

Nilai buku per lembar saham
Nilai buku menunjukkan jumlah rupiah kekayaan (aktiva) bersih yang terkandung dalam setiap lembar saham.

Contoh:
PT Merpati mempunyai struktur modal sbb:
Modal saham
Saham preferen 7%, nilai pari Rp 50.000,1000 lembar
Modal dasar, ditempatkan dan beredar Rp 50.000.000
Saham biasa, nilai ditetapkan Rp 20.000, 3000 lembar
modal dasar ditempatkan dan beredar Rp 60.000.000
Tambahan modal
Agio saham preferen 7% Rp 2.500.000
Agio saham biasa Rp 3.000.000
Laba ditahan Rp 36.500.000
Jumlah modal Rp 152.000.000

Seandainya preferensi likuidasi untuk saham preferen Rp 51.500.000 per lembar saham preferen dan tidak ada dividen yang terutang. Diminta tentukanlah nilai buku per lembar saham biasa!

LABA DITAHAN DAN DIDIVEN

Saldo rekening laba ditahan menggambarkan bagian dari modal yang timbul dari penggunaan kekayaan perusahaan dalam operasi yang mendatangkan keuntungan. Bila perusahaan memperoleh laba, laba ditahan dikredit dan rugi laba di debet dan begiru sebaliknya bila perusahaan mengalami kerugian. Bila laba ditahan bersaldo debet berarti perusahaan mengalami defisit.

Dividen adalah merupakan laba yang dibagi kepada para pmegang saham. Pembagian dividen dilakukan berdasarkan kebijakan manajemen.

Pos-pos luar biasa adalah transaksi – transaksi dan kejadian-kejadian yang sifatnya tidak biasa dan tidak sering terjadi.
Misalnya: Kerugian karena gangguan cuaca, bencana alam , dll.
Hal-hal yang berkaitan dengan kejadian yang berkaitan dengan sifat operasi perusahaan atau diperkirakan akan terjadi dimasa datang tidak dapat dimasukkan dalam pos luar biasa.
Contoh: a. Pengurangan dan penghapusan piutang, persediaan dan aktiva tidak berwujud, b) penukaran uang asing, c) penjualan atau penukaran aktiva tetap yang telah digunakan dalam perusahaan, d) akibat pemogokan dan e) penyesuaian atas kontrak jangka panjang.

Penyesuaian untuk Tahun yang lalu
Penyesuaian untuk tahun lalu tidak boleh dilaporkan dalam laporan rugi-laba. Penyesuaian - penyesuaian tersebut adalah berupa penyesuaian yang:
1) Bisa diidentifasikan dan berhubungan langsung dengan aktivitas periode yang lalu.
2) Tidak bisa dikaitkan peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi sesuaian sesudah tanggal laporan keuangan tahun lalu.
3) Sangat tergantung pada keputusan yang diambil oleh orang yang bukan merupakan manajemen perusahaan.
4) Tidak mudah terpengaruh oleh taksiran yang wajar sebelum ditentukan.
Penyesuaian yang demikian dilakukan dilakukan dengan mendebet atau mengkredit langsung ke rekening laba ditahan.

Contoh:
Perusahaan masih harus menambah pajak penghasilan sebesar Rp 400.000. Buatlah urnal penyesuaiannya:

Laba ditahan Rp 400.000
Utang pajak pengahsilan Rp 400.000


Koreksi kesalahan
Kesalahan yang berpengaruh pada laba ditahan adalah kesalahan yang ditemukan pada periode berikutnya dan berpengaruh pada rugi laba tahun lalu maka perlu dibuat penyesuaian terhadap laba di tahan.
Contoh:
Pada tahun 2002 ditemukan adanya kesalahaan perhitungan dalam penentuan persediaan per tanggal 31 Desember 2001, dimana persediaan tersebut telah ditetapkan terlalu rendah Rp 5 juta. Buatlah jurnal penyesuaiannya!

Persediaan Rp 5 juta
Laba ditahan Rp 5 juta.

Perubahan taksiran akuntansi
Perubahan taksiran tersebut dapat terjadi pada: a) taksiran piutang yang tak tertagih, b) taksiran umur ekonomis aktiva tetap, c) taksiran nilai residu aktiva tetap.

Perubahan prinsip – prinsip akuntansi
Perubahan prinsip contohnya adalah perubahan dari FIFO menjadi LIFO, perubahan metode depresiasi, dll.
Contoh:
PT Semar sebelum tahun 2000 menggunakan metode depresiasi angka tahun untuk mesin-mesinnya. Terhitung mulai tahun 2000, perusahaan bermaksud untuk mengganti metode tersebut dengan metode garis lurus. Seandainya metode garis lurus telah digunakan sejak sebelum tahun 2000 akan lebih besar Rp 26.000.000. Buatlah jurnalnya!

Akumulasi depresiasi mesin Rp 26 juta
Pengaruh kumulatif atas laba tahun-tahun lalau Rp 26 juta

Laba Per Lembar Saham
Laba per lembar saham adalah informasi yang menarik bagi para pemegang saham dan calon investor. Pada bagian ini akan disampaikan cara perhitungan sederhana yaitu membagi laa bersih dengan rata – rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun tertentu. Bila dalam perseroan terdapat saham preeren maka dividen tetap untuk pemegang saham preferen harus lebih dahulu dikurangkan dari laba bersih.
Contoh:
PT Mylea dalam tahun 2003 memperoleh laba bersih sebesar Rp 19.500.000. Pada tanggal 1 Januari 2003 perusahaan tersebut memiliki 10.000 lembar saham biasa yang sudah beredar. Pada tanggal 1 Juli jumlah saham yang beredar telah ditambah lagi, sebanyak 6.000 lembar. Perusaan ini tidak memiliki saham preferen . Diminta:
Tentukanlah jumlah rata-rata tertimbang saham beredar dan laba per lembar saham!

DIVIDEN

Bentuk dividen adalah dividen tunai dan dividen saham.
Pada saat dividen diumumkan maka secara yuridis peresoraan telah berhutang kepada pemegang saham sejumlah dividen yang akan dibayar.

Dividen Tunai
Contoh:
Perseroan Andalan memiliki 1000 lembar saham preferen 6% dengan nilai 200.000 dan 30.000 lembar sahambiasa dengan nilai pari Rp 100.000. Perseroan mengumumkan akanmembayar dividen tetap untuk saham preferen sebesar Rp 6.000 per lembar dan dividen sebesar Rp 4000 per lembar.
Buatlah jurnal pengumuman dan pelunasan dividen tersebut!

Dividen saham
Contoh:
Modal PT FIFA dalam neraca sebelum pembagian dividen saham 10% sbb:
Saham biasa, nilai pari Rp 25.000, 2000 lembar
Ditempatkan dan beredar Rp 50.000.000
Agio saham biasa 2.500.000
Laba ditahan 40.000.000
Jumlah modal Rp 92.500.000
Dengan informasi di atas diminta:
a. tentukan tambahan jumlah lembar saham yang bertambah!
b. Bil aharg apasar daham Rp 35.000 per lembar, buatlah jurnal untuk untuk pengumuman pembagian dividen saham!
c. Buatlah jurnal saat dibagikan!
d. Sajikanlah dalam neraca!

Pemecahan saham
Suatu perseroan kadang-kadang menurunkan nilai pari atau nilai yang ditetapkan dari saham biasa dengan mengeluarkan tambahan saham bagi para pemegang sahamnya. Saldo rekening modal tidak bertamnah jadi tidak perlu dijurnal tatpi cukup dengan mencatat adanya perubahan nilai pari atau nilai yang ditetapkan dari saham biasa.

Penyisihan laba ditahan
Penyisihan laba ditahan dilakukan dengan membuat suatu jurnal. Sebagai contoh:
Dewan komisaris memutuskan untuk menyisihkan laba ditahan sebesar Rp 30 juta (laba ditahan yang tidak disisihkan Rp 50 juta) untuk perluasan perusahaan. Buatlah jurnalnya! Sajikanlah dalam neraca!

Laba ditahan Rp 30 juta
Laba ditahan disisihkan untuk perluasan Rp 30 juta

Monday, August 18, 2008

PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS

I. Berdasarkan Standar AKuntansi Keuangan (SAK), jawablah pertanyaan berikut ini:
a.Kas terdiri dari apa saja?
b.Apa yang dimaksud setara kas?
c.Kas dapat diperoleh dari mana saja? Jelaskan!
d.Apa tujuan dari pembentukan kas atau setara kas?
II. Menurut Haryono Yusuf, Ada tujuh prinsip pengendalian kas. Sebutkan!, Mengapa perlu pengendalian interen yang baik terhadap kas?
III. Voucher terdiri dari apa saja? Jelaskan cara kerja sistem voucher!
IV. Apa yang dimaksud dengan rekonsiliasi bank? Jelaskan penyebab-penyebab adanya perbedaan antara saldo menurut pembukuan perusahaan dengan laporan bank! Dan sebutkan tahap-tahap penyusunan rekonsiliasi bank!

Latihan

1.Menurut laporan bank, saldo rekening giro PT GENTA per 31 Januari sebesar Rp 1.077.696 sedangkan saldo menurut pembukuan PT Genta Rp 658.842. Setelah dilakukan pembandingan sesuai dengan prosedur yang telah diuraikan di atas, ditemukan beberapa hal berikut ini:
a.Setoran tanggal 30 Januari sebesar Rp 318.326 tidak tercantum dalam laporan bank.
b.Bank telah melakukan kesalahan pembukuan, yaitu cek yang ditarik oleh PT Sentosa sebesar Rp 20.000 (nomor cek 259) telah dikurangkan pada rekening giro PT Genta.
c.Lima lembar cek yang ditarik pada akhir bulan januari dan telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas oleh PT Genta, belum dicairkan oleh pemegang cek.
No Cek Tanggal jumlah
427 27 Maret Rp 57.200
428 28 Maret Rp 63.894
429 28 Maret Rp 16.600
430 29 Maret Rp 40.628
431 30 Maret Rp 91.706
d.Bank telah menerima pelunasan selembar wesel tagih milik PT Nusantara seebsar Rp 422.800 (termasuk di dalamnyaterdapat pendapatan bunga Rp 22.800). Penerimaan pelunasan wesel ini belum dicatat dalam jurnal penerimaan kas oleh PT Nusantara.
e.Laporan bank menunjukkan bahwa bank telah memberi bunga pada PT Genta sebesar 5.602.
F.Cek Nomor 421 sebesar Rp 150.000 yang dibayarkan kepada PT Merapi telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas oleh PT Genta sejumlah Rp 222.000.
g. Biaya administrasi bank bulan Januari adalah Rp 2.850
h. Laporan bank menunjukkan adanya pengembalian cek yang tidak cukup dananya (cek kosong) sebesar Rp 10.400. Cek tersebut berasal dari PT Andika.
Buatlah Rekonsiliasi bank dan jurnal penyesuaian yang diperlukan!

2.Laporan Bank untuk PT Seruni pada tanggal 30 Juni menunjukkan saldo sebesar Rp 9.143,11. Semua penerimaan kas disetorkan ke bank setiap sore hari setelah bank tutup dengan memasukkannya ke dalam setoran malam. Catatan akuntansi menunjukkan ikhtisar data berikut untuk penerimaan dan pembayaran kas selama bulan Juni.
a. Saldo Kas 1 juni Rp 3.943,50
Total penerimaan kas Juni Rp 28.971,60
Total jumlah cek yang diterbitkan selama bulan Juni Rp 28.388,85
Setelah laporan bank dan cek-cek yang dibatalkan beserta memorandumnya dibandingkan sengan catatan pembukuan, maka ditemukan hal-hal berikut untuk keperluan rekonsiliasi bank:
b.Bank telah melakukan penagihan utnuk kepentingan PT Seruni sebesar Rp 1.030 atas promes dengan nilai nominal Rp 1.000.
c.Setoran sebesar Rp 1.852,21 yang berasal dari penerimaan kas tanggal 30 Juni belum tercantum pada laporan bank.
d.Cek yang beredar berjumlah Rp 5.265,27.
e.Cek yang ditarik sebesar Rp 139 ternyata oleh bank dibayarkan sebesar Rp 157.
f.Cek sebesar Rp 30 yang dilampirkan pada laporan bank ternyata oelh perusahaan dibukukan sebesar Rp 240. Cek tersebut adalah untuk pembayaran PT Andira atas pembelian perlengkapan kantor secara kredit.
g.Beban administrasi bank untuk bulan Juni berjumlah Rp 18,20.
Diminta buatlah rekonsiliasi bank dan jurnal penyesuaian yang diperlukan.

3.Data berikut ini dikumpulkan dalam menyiapkan rekonsiliasi bank untuk Perusahaan Milano pada bulan Oktober:
a.Saldo kas menurut pembukuan deposan ytanggal 31 Oktober Rp 12.530,20.
b.Saldo kas menurut laporan bank tanggal 31 Oktober Rp 11.100,50.
c.Cek yang beredar Rp 3.276,20.
d.Setoran dalam perjalanan yang belum dicatat oelh bank Rp 4.780,40.
e.Cek yang sebesar Rp 340 utnuk pembayaran utang usaha salah dibukukan dalam register cek sebesar Rp 430.
f.Memorandum debit bank utnukbeban administrasi Rp 15,50.
Diminta: buatlah rekonsiliasi bankdan jurnal penyesuaiannya!


Kas Kecil
3.Pada tanggal 1 Maret 1992, Perusahan Garuda Food membentuk dana kas kecil sebesar Rp 300.000. Pada tanggal 31 Maret 1992. dana kas kecil terdiri dari uang tunai dan bukti-bukti pengeluaran kas kecil sebagai berikut:
Uang kertas dan uang logam Rp 8.300
Bukti-bukti pengeluaran untuk
Biaya pengangkutan pembelian Rp 62.300
Pembelian perlengkapan kantor Rp 43.900
Telepon dan telegram Rp 16.700
Biaya oengiriman Rp 27.200
Reparasi dan pemeliharaan Rp 33.600
Perangko Rp 23.000
Piutang Karyawan Rp 85.000
Diminta: catatlah dalam sistem dana kas kecil sistem imprest!

4.Pada tanggal 1 Maret 1992, Perusahan Garuda Food membentuk dana kas kecil sebesar Rp 300.000. Pada tanggal 31 Maret 1992. dana kas kecil terdiri dari uang tunai dan bukti-bukti pengeluaran kas kecil sebagai berikut:
Uang kertas dan uang logam Rp 8.300
Bukti-bukti pengeluaran untuk
Biaya pengangkutan pembelian Rp 62.300
Pembelian perlengkapan kantor Rp 43.900
Telepon dan telegram Rp 16.700
Biaya oengiriman Rp 27.200
Reparasi dan pemeliharaan Rp 33.600
Perangko Rp 50.000
Piutang Karyawan Rp 85.000
Diminta:
- catatlah dalam sistem dana kas kecil sistem imprest sejak dari pembentukan sampai pengisian.

5.Pada tanggal 1 Maret 1992, Perusahan Garuda Food membentuk dana kas kecil sebesar Rp 300.000. Pada tanggal 31 Maret 1992. dana kas kecil terdiri dari uang tunai dan bukti-bukti pengeluaran kas kecil sebagai berikut:
Uang kertas dan uang logam Rp 8.300
Bukti-bukti pengeluaran untuk
Biaya pengangkutan pembelian Rp 62.300
Pembelian perlengkapan kantor Rp 23.900
Telepon dan telegram Rp 16.700
Biaya oengiriman Rp 27.200
Reparasi dan pemeliharaan Rp 33.600
Perangko Rp 23.000
Piutang Karyawan Rp 85.000
Diminta:
- catatlah dalam sistem dana kas kecil sistem imprest sejak dari pembentukan sampai pengisian.

KUNCI JAWABAN

1. Berdasarkan PSAK:
a. Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.
b. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau klurang dari tanggal perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi investasi saham tersebut adalah setara kas.Sebagai contoh saham preferen yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan telah ditentukan. Contoh lain dari setara kas adalah cerukan (bank overdraft).
c. Kas dapat diperoleh dari
- aktivitas operasi : menunjukkan kemampuan perusahaan melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan invesatsi baru. Bentuk arus kas dari investasi : 1) penjualan barang dan jasa, 2) kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain, 3) penerimaan kas dari perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, kalim, anuitas, dan manfaat asuransi lain, 4) penerimaan dari kontrak untuk tujuan transaski.

- aktivitas investasi: sumber daya untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas ke depan. Contoh: 1) penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva berwujud, dan aktiva jangka panjang lainnya, 2) perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain.
- Aktivitas pendanaan: untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Contoh: 1) penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya, 2) pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan, 3) penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya.
d. Perusahaan membutuhkan kas untuk melaksanakan usaha untuk melunasi kewajiban, dan untuk membagikan dividen kepada para investor.

II. Tujuh buah prinsip pengendalian intern yang pokok meliputi:
a.Penetapan tanggung jawab secara jelas
b.Penyelenggaraan pencatatan yang memadai
c. Pengasuransian kekayaan dan karyawan perusahaan
d.Pemisahan pencatatn dan penyimpanan aktiva
e.Pemisahan tanggung jawab atas transaksi yang berkaitan
f.Pemakaian peralatan mekanis (bila memungkinkan).
g.Pelaksanaan pemeriksaan secara independen.
Alasan perlunya pengendalian interen kas adalah: Kas sebagai aktiva yang paling likuid sangat mudah untuk disalahgunakan oleh pihak intern karyawan. Dengan pengendalian intern maka dapat melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Melindungi aktiva perusahaan berarti melindungi dari pemborosan, pencurian, kecurangan.

III. Voucher terdiri dari: a) keterangan ringkas transaksi, 2) tanda telah diperiksa, dan 3) persetujuan untuk dicatat dan dibayar.

Cara kerja sistem voucer:Sistem ini dimulai sejak terjadinya kewajiban yang kelak harus dibayar. Ketentuan dalam sistem voucher:
a.kewajiban perusahaan hanya dapat terjadi dari transaksi yang telah disetujui oleh orang yang diberi wewenang oleh perusahaan.
b.Prosedur meliputi verifikasi, pengesahan, dan pencatatan.
c.Pengeluaran cek terjadi hanya untuk membayar kewajiban yang telah diverifikasi, disahkan, dan dicatat dengan benar.
d.Kewajiban harus dicatat pada saat terjadi, dan setiap transaksi pemeblian harus diperlakukan sebagai transaksi pembelian harus diperlakukan sebagai transaksi yang independen.
Prosedurnya:
a.permintaan pembelian
b.pesanan pembelian
c.faktur
d.laporan penerimaan barang
e.pengesahan faktur
f.voucher

IV. Rekonsiliasi adalah proses untuk menentukan jumlah saldo kas menurut catatan dan saldo rekening giro yang sesungguhnya dengan mencari penyebab perbedaan kedua catatan tersebut.

Penyebab perbedaan:
a.Bank belum mencatat transaksi: 1) setoran dalam perjalanan Deposit in tarnsit) dan 2) Cek dalam perjalan/ yang beredar ( out standing cek).
b.Perusahaan belum mencatat transaksi tersebut: 1) penerimaan kas melalui bank, 2) Biaya administrasi bank, 3) pendapatan bunga atau jasa giro, 4) cek kosong dari konsumen, e) cek yang dikemblaikan kepada penyetor karena alasan lain
c.Kesalahan yang dilakukan oleh bank dan atau perusahaan.

Tahap rekonsiliasi:
a.Mulailah dengan menentukan saldo per buku dan dan saldo dari laporan bank
b.Tambahkan pada saldo per bank: 1) + setoran dalam perjalan, 2) – cek dalam perjalanan.
c.Tambahkan dan kurangkan pada saldo per buku: 1) + penerimaan kas langsung dan pendapatan bunga, 2) - biaya administrasi, biaya pencetakan cek dan pengurangan lain oleh bank.
d.Hitung saldo per bank dan per buku
e.Buatlah penyesuaian untuk hal-hal yang berkaitan dengan sisi per buku.
f.Perbaiki semua kesalahan yang terdapat dalam pembukuan perusahaan dan beritahukan ke bank jika bank melakukan kesalahan.



SOAL KUIS – KAS
Hari / Tgl: Jumat, 9 Februari 2007
Prodi: PAK-FKIP

Soal: Jawablah pertanyaan berikut ini!


1.Berikut ini informasi untuk menyusun rekonsiliasi bank pada Perusahaan Galaxy 31 Desember 2006.
a.Saldo rekening kas perusahaan Rp 9.872.000 dan saldo kas menurut laporan bank berjumlah Rp 10.921.000
b.Cek ditarik namun belum diuangkan sampai tanggal 31 Desember adalah:
Nomor 857 Rp 76.500
Nomor 858 Rp 964.000
Nomor 859 Rp 2.258.000
c. Setoran sebesar Rp 2.550.000 belum dicatat oleh bank.
d.Bank membebani biaya administrasi sebesar Rp 56.000
e.Cek yang ditarik untuk pelunasan uteng sebesar Rp 4.156.000 keliru dicatat oleh petugas pembukuan perusahaan sebesar Rp 4.066.000
f.Cek senilai Rp 388.500 dari Tuan Petter dalam rangka pelunasan utang dikembalikan oleh bank karena tidak ada dananya.
g.Bank telah menagih piutang wesel perusahaan senilai Rp 875.000 (termasuk pendapatan bunga Rp 50.000).
h.Laporan bank menunjukkan pengurangan sebesar Rp 444.000 untuk cek 401 yang bernilai 404.000.
Diminta:
Buatlah laporan rekonsiliasi dan jurnal penyesuaiannya!

2.Pada tanggal 1 Januari 2005 Sakura Company menyelenggarakan dana kas kecil dengan sistem dana tetap (imprest) sebesar Rp 2.000.000. Pada tanggal 25 Januari 2005 yaitu saat pengisian kembali uang tunai yang tersisa sebesar Rp 130.000 dan bukti-bukti pengeluaran yang dikumpulkan sbb:
Pembelian perlengkapan kantor Rp 620.000
Biaya pengiriman Rp 80.000
Biaya perangko Rp 75.000
Biaya telepon Rp 225.000
Biaya konsumsi rapat Rp 645.000
Biaya transport Rp 200.000
Dengan informasi di atas diminta:
a.Buatlah jurnal pementukan kas kecil!
b.Apa yang dilakukan oleh kasir kas kecil pada saat terjadi penggunaan kas kecil?
c.Buatlah jurnal pengisian kembali kas kecil.

Sunday, August 17, 2008

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Apa yang dimaksud dengan perusahaan dagang?

Fungsi perdagangan: pedagang perantara(middleman), Agen (agent), pengecer (retailer), Grosir (wholesaler), dan agen penjualan (sales agent).

Karakteristik Akuntansi – Laporan Laba Rugi
Kelompok Biaya: Kos Barang dijual
Biaya Penjualan
Biaya administrasi dan umum.
Komponen Laba Rugi

Penjualan bersih xxx
Kos barang dijual (xx)
Laba Kotor xx
Biaya penjualan (xx)
Biaya administrasi (xx)
(xx)
Laba Opersasi xx


A Berikut ini adalah data keuangan yang terjadi dalam Perusahaan dagang MONITA pada tanggal 31 Desember 2005.

Biaya iklan Rp 4.600, biaya pegawai administrasi Rp 16.480, biaya pemakaian habis pakai kantor Rp 2.200, Biaya listrik dan air Rp 5.500, Biaya gaji penjualan Rp 34.800, Biaya angkut pembelian barang dagangan RP 8.400, Biaya angkut pengiriman barang Rp .700. depresiasi bangunan penjualan Rp 5.000, depresiasi perlengkapan kantor Rp 2.000, depresiasi kendaraan angkutan, Rp 1.500, Biaya depresiasi bangunan kantor Rp 5.000, Biaya penjualan lain-lain Rp 8.500, Biaya asuransi Rp 450, biaya umum lain-lain Rp 6.500, Penjualan Rp 585.000, Pembelian Barang dagangan Rp 150.000, Potongan pembelian Rp 2.500, potongan penjualan Rp 3.000, Kembalian dan keringanan pembelian Rp 2.000, kembalian dan keringanan penjualan Rp 2.500, sediaan barang akhir Rp 36.000 dan sediaan barang dagang awal Rp 35.500.
Diminta:
Hitunglah penjualan bersih! Pembelian bersih! Kos barang tersedia dijual! Hitunglah laba kotornya! Hitunglah biaya penjualan! Hitunglah biaya administrasi dan umu!, Hitunglah laba operasinya! Buatlah laporan laba ruginya!

B. Diketahui Persediaan awal Rp 10.000, Baranng tersedia untuk dijual Rp 43.000, Berapa pembelian bersihnya!

C. Diketahui laba kotornya Rp 30.000, Pembelian Rp 135.000, sediaan barang awal Rp 20.000. Penjualan Rp 150.000. Hitunglah persediaan akhirnya!


A Berikut ini adalah data keuangan yang terjadi dalam Perusahaan dagang MONITA pada tanggal 31 Desember 2005.

Biaya iklan Rp 4.600, biaya pegawai administrasi Rp 16.480, biaya pemakaian habis pakai kantor Rp 2.200, Biaya listrik dan air Rp 5.500, Biaya gaji penjualan Rp 34.800, Biaya angkut pembelian barang dagangan RP 8.400, Biaya angkut pengiriman barang Rp .700. depresiasi bangunan penjualan Rp 5.000, depresiasi perlengkapan kantor Rp 2.000, depresiasi kendaraan angkutan, Rp 1.500, Biaya depresiasi bangunan kantor Rp 5.000, Biaya penjualan lain-lain Rp 8.500, Biaya asuransi Rp 450, biaya umum lain-lain Rp 6.500, Penjualan Rp 585.000, Pembelian Barang dagangan Rp 150.000, Potongan pembelian Rp 2.500, potongan penjualan Rp 3.000, Kembalian dan keringanan pembelian Rp 2.000, kembalian dan keringanan penjualan Rp 2.500, sediaan barang akhir Rp 36.000 dan sediaan barang dagang awal Rp 35.500.
Diminta:
Hitunglah penjualan bersih! Pembelian bersih! Kos barang tersedia dijual! Hitunglah laba kotornya! Hitunglah biaya penjualan! Hitunglah biaya administrasi dan umu!, Hitunglah laba operasinya! Buatlah laporan laba ruginya!

B. Diketahui Persediaan awal Rp 10.000, Baranng tersedia untuk dijual Rp 43.000, Berapa pembelian bersihnya!

C. Diketahui laba kotornya Rp 30.000, Pembelian Rp 135.000, sediaan barang awal Rp 20.000. Penjualan Rp 150.000. Hitunglah persediaan akhirnya!

Saturday, August 16, 2008

Akuntansi dagang

AKUN-AKUN KHUSUS DALAM PERUSAHAAN DAGANG, Penjualan aliran masuk kas atau aktiva lain yang timbul karena perusahaan menjual barang dagangan.
Potongan Tunai Potongan yang diberikan apabila debitur membayar dalam masa potongan.
2/10, n/30: memberi potongan 2% terhadap harga faktur untuk pembayaran 10 hari sejak tanggal faktur dan setelah melewati masa potongan harus debitur melunasi dalam waktu 30 hari sejak tanggal faktur.
2/10. n/10 EOM. COD
silahkan download aja yaaaaaaaaaaaaaaa Download Link Karakteristik perusahaan dagang

Friday, August 15, 2008

manajemen aset

Management Asset

A.Pengertian
Suatu potensi yang dimiliki oleh organisasi atau perseorangan untuk mencapai visi misi dan atau tujuan khususnya

B.Tujuan Pendidikan Manajemen Asset
untuk mempersiapkan tenaga ahli yang mampu melakukan bermacam pengelolaan aset yang dilakukan secara perseorangan dan berbagai bentuk organisasi

C.Tujuan pengelolaan aset
Meningkatkan nilai aset dengan :
1.Meningkatkan kualitas aset
2.Meningkatkan Efektifitas pemakaian aset
3.Meningkatkan efisiensi pemakaian aset
4.Meningkatkan goodwill utilisasi aset
5.Sustainability sistem Utikisasi aset
6.Memperbesar volume fasilitas sesuai kebutuhan
7.Memperbesar cakupan pelayanan sesuai demand
8.Meningkatkan kualitas pelayanan sesuai demand
9.Meningkatkan kualitas pelayanan sesuai karakteristik stakehoders

D.Pengelompokan aset
1.Wujud : Tangible & Intangible aset
a.Tangible
Aset fisik, pada umumnya terukur secara kuantitatif
Contoh : Wilayah negara, barang mlik negara yang ada di luar wilayah negara, aset departemen, aset lembaga non depratemen
b.Intangible
Aset non fisik, pada umunya terukur secara kualitatif
Contoh : Kemerdeakaan negara, budaya bangsa, bahasa nasional, kesatuan bangsa, keamanan nasional, pendidikan dan displin
2.Pembentukannya : Unsur alam dan unsur buatan
3.Pemilik dan pemakaiannya : Privat, semi privat, dan publik
a.publik : semua orang bisa menggunakan dengan tanpa ada perbedaaan hak (pemegang authority untuk aset publik adalah pejabat (pemerintah )berwenang
b.Semi publik : Semua orang yang terseleksi menurut kriteria tertentu bisa menggunakannya (pemegang authority untuk aset publik adalah pejabat (pemerintah) berwenang atau pemilik
c.Private : hanya pemilik dan orang yang diijinkan oleh pemilik yang boleh menggunakannya (pemegang authority untuk aset private adalah pemilik

4.Fungsi : Ekonomi, sosial, budaya , politik
Barang modal, barang produksi,barang konsumtif, infrastruktur, pelayanan, informasi, pertahanan/pengamanan, identitas/simbol,ritual

5.Struktur tata kelola : Sentral, wilayah, aspek, elemen