Friday, October 31, 2008

Pemerintah Provinsi Bali menyatakan tidak dapat menerapkan Undang-undang Pornografi

Ditulis pada Nopember 1, 2008 oleh syahrizal pulungan
Denpasar, (Analisa)
Terkait telah disahkannya Undang-undang Pornografi, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan tidak dapat menerapkan Undang-undang tersebut. Undang-undang Pornografi dinilai tidak sesuai dengan nilai sosiologis dan filosofis rakyat Bali.
Pernyataan rakyat Bali ini dikemukakan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dan Ketua DPRD Bali, Ida Bagus Putu Wesnawa, di Gedung DPRD Bali, di Renon, Denpasar, Jumat sore (31/10).
“Atas nama rakyat Bali, dengan disetujuinya RUU Pornografi pada Kamis (30/10), kami tidak dapat melaksanakan undang-undang tersebut,” kata Pastika.
Sebelumnya Gubernur Bali melakukan pertemuan selama dua jam dengan Ketua DPRD Bali, Ida Bagus Putu Wesnawa didampingi Wakil Ketua DPRD Bali, I Gusti Ketut Adhi Putra, Ketua Komisi I, Made Arjaya serta Ketua Komisi IV, Ketut Karyasa Adnyana.

Gubernur tiba di gedung DPRD pada pukul 14.00 wita dan pernyataan dibacakan pada pukul 16.00 wita di lobby gedung DPRD Bali, di Renon, Denpasar.
Gubernur dan Ketua DPRD mengeluarkan dua pernyataan rakyat Bali. Pertama, menyatakan tidak dapat melaksanakan UU Pornografi. Kedua, menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat Bali agar tetap tenang, waspada, tidak mudah terprovokasi dan tetap menjaga suasana kondusif demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sedangkan Ketua DPRD, IB Putu Wesnawa menyatakan rakyat Bali agar tidak takut dengan disahkannya Undang-undang Pornografi.
“Rakyat Bali sudah dipayungi oleh kedua lembaga ini. Maka kedua lembaga yakni pemerintah dan DPRD Bali akan siap tampil ke depan,” kata Wesnawa.
Pemerintah dan DPRD Bali pun tidak gentar apabila ada tekanan atau intervensi dari pemerintah pusat untuk menerapkan UU ini. Wesnawa menekankan Pemerintah Bali dan DPRD Bali bukan membangkang, tapi tidak dapat melaksanakan UU tersebut.
“Kami tidak menolaknya tapi kami tidak dapat menerapkannya karena tidak sesuai dengan nilai filosofis dan sosiologis rakyat Bali,” kata Wesnawa. (Ant)

sumber berita : analisadaily.com

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PORNOGRAFI

(RUU revisi: 4 September 2008):


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,



Menimbang :

a. bahwa negara Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan Pancasila dengan menjunjung tinggi nilai-nilai moral, etika, akhlak mulia, dan kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, menghormati kebhinekaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta melindungi harkat dan martabat setiap warga negara;

b. bahwa pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi semakin berkembang luas di tengah masyarakat yang mengancam kehidupan dan tatanan sosial masyarakat Indonesia;

c. bahwa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pornografi yang ada saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan hukum serta perkembangan masyarakat;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Pornografi;



Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28B ayat (2), Pasal 28J ayat (2), dan Pasal 29 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;





Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA



MEMUTUSKAN:



Menetapkan: UNDANG-UNDANG TENTANG PORNOGRAFI.



BAB I

KETENTUAN UMUM



Pasal 1



Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Pornografi adalah materi seksualitas yang dibuat oleh manusia dalam bentuk gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, syair, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan komunikasi lain melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang dapat membangkitkan hasrat seksual dan/atau melanggar nilai-nilai kesusilaan dalam masyarakat.



2. Jasa pornografi adalah segala jenis layanan pornografi yang disediakan oleh orang perseorangan atau korporasi melalui pertunjukan langsung, televisi kabel, televisi teresterial, radio, telepon, internet, dan komunikasi elektronik lainnya serta surat kabar, majalah, dan barang cetakan lainnya.

3. Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.

4. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun.

5. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

6. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.





Pasal 2

Pengaturan pornografi berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, penghormatan terhadap harkat dan martabat kemanusiaan, kebhinnekaan, kepastian hukum, nondiskriminasi, dan perlindungan terhadap warga negara.





Pasal 3

Pengaturan pornografi bertujuan:

a. mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang beretika, berkepribadian luhur, menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, serta menghormati harkat dan martabat kemanusiaan;

b. memberikan pembinaan dan pendidikan terhadap moral dan akhlak masyarakat;

c. memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi warga negara dari pornografi, terutama bagi anak dan perempuan; dan

d. mencegah berkembangnya pornografi dan komersialisasi seks di masyarakat.





BAB II

LARANGAN DAN PEMBATASAN





Pasal 4

(1) Setiap orang dilarang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi yang memuat:

e. persenggamaan, termasuk persenggamaan yang menyimpang;

f. kekerasan seksual;

g. masturbasi atau onani;

h. ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan; atau

i. alat kelamin.

(2) Setiap orang dilarang menyediakan jasa pornografi yang:

a. menyajikan secara eksplisit ketelanjangan atau tampilan yang mengesankan ketelanjangan;

b. menyajikan secara eksplisit alat kelamin;

c. mengeksploitasi atau memamerkan aktivitas seksual; atau

d. menawarkan atau mengiklankan, baik langsung maupun tidak langsung layanan seksual.





Pasal 5

Setiap orang dilarang meminjamkan atau mengunduh pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1).





Pasal 6

Setiap orang dilarang memperdengarkan, mempertontonkan, memanfaatkan, memiliki, atau menyimpan produk pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), kecuali yang diberi kewenangan oleh perundang-undangan.





Pasal 7

Setiap orang dilarang mendanai atau memfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.





Pasal 8

Setiap orang dilarang dengan sengaja atau atas persetujuan dirinya menjadi objek atau model yang mengandung muatan pornografi.





Pasal 9

Setiap orang dilarang menjadikan orang lain sebagai objek atau model yang mengandung muatan pornografi.



Pasal 10

Setiap orang dilarang mempertontonkan diri atau orang lain dalam pertunjukan atau di muka umum yang menggambarkan ketelanjangan, eksploitasi seksual, persenggamaan, atau yang bermuatan pornografi lainnya.



Pasal 11

Setiap orang dilarang melibatkan anak dalam kegiatan dan/atau sebagai objek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 8, Pasal 9, atau Pasal 10.





Pasal 12

Setiap orang dilarang mengajak, membujuk, memanfaatkan, membiarkan, menyalahgunakan kekuasaan atau memaksa anak dalam menggunakan produk atau jasa pornografi.





Pasal 13

(1) Pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi yang memuat selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) wajib mendasarkan pada peraturan perundang-undangan.

(2) Pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan di tempat dan dengan cara khusus.





Pasal 14

Pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan materi seksualitas dapat dilakukan untuk kepentingan dan memiliki nilai:

a. seni dan budaya;

b. adat istiadat; dan

c. ritual tradisional.





Pasal 15

Ketentuan mengenai syarat dan tata cara perizinan pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan produk pornografi untuk tujuan dan kepentingan pendidikan dan pelayanan kesehatan dan pelaksanaan ketentuan Pasal 13 diatur dengan Peraturan Pemerintah.





BAB III

PERLINDUNGAN ANAK



Pasal 16

Setiap orang berkewajiban melindungi anak dari pengaruh pornografi dan mencegah akses anak terhadap informasi pornografi.



Pasal 17

(1) Pemerintah, lembaga sosial, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, keluarga, dan/atau masyarakat berkewajiban memberikan pembinaan, pendampingan, serta pemulihan sosial, kesehatan fisik dan mental bagi setiap anak yang menjadi korban atau pelaku pornografi.

(2) Ketentuan mengenai pembinaan, pendampingan, serta pemulihan sosial, kesehatan fisik dan mental sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.





BAB IV

PENCEGAHAN



Bagian Kesatu

Peran Pemerintah



Pasal 18

Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib melakukan pencegahan pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi.



Pasal 19

Untuk melakukan pencegahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Pemerintah berwenang:

a. melakukan pemutusan jaringan pembuatan dan penyebarluasan produk pornografi atau jasa pornografi, termasuk pemblokiran pornografi melalui internet;

b. melakukan pengawasan terhadap pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi; dan

c. melakukan kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun dari luar negeri, dalam pencegahan pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi.





Pasal 20

Untuk melakukan upaya pencegahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Pemerintah Daerah berwenang:

a. melakukan pemutusan jaringan pembuatan dan penyebarluasan produk pornografi atau jasa pornografi, termasuk pemblokiran pornografi melalui internet di wilayahnya;

b. melakukan pengawasan terhadap pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi di wilayahnya;

c. melakukan kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam pencegahan pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi di wilayahnya; dan

d. mengembangkan sistem komunikasi, informasi, dan edukasi dalam rangka pencegahan pornografi di wilayahnya.



Bagian Kedua

Peran Serta Masyarakat



Pasal 21

Masyarakat dapat berperan serta dalam melakukan pencegahan terhadap pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi.



Pasal 22

(1) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dapat dilakukan dengan cara:

a. melaporkan pelanggaran Undang-Undang ini;

b. melakukan gugatan perwakilan ke pengadilan;

c. melakukan sosialisasi peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pornografi; dan

d. melakukan pembinaan kepada masyarakat terhadap bahaya dan dampak pornografi.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b dilaksanakan secara bertanggung jawab dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.



Pasal 23

Masyarakat yang melaporkan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) huruf a berhak mendapat perlindungan berdasarkan peraturan perundang-undangan.





BAB V

PENYIDIKAN, PENUNTUTAN, DAN PEMERIKSAAN DI SIDANG PENGADILAN



Pasal 24

Penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap pelanggaran pornografi dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang tentang Hukum Acara Pidana, kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang ini.



Pasal 25

Di samping alat bukti sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Hukum Acara Pidana, termasuk juga alat bukti dalam perkara tindak pidana meliputi tetapi tidak terbatas pada:

a. barang yang memuat tulisan atau gambar dalam bentuk cetakan atau bukan cetakan, baik elektronik, optik, atau bentuk penyimpanan data lainnya; dan

b. data yang tersimpan dalam jaringan internet dan saluran komunikasi lainnya.



Pasal 26

(1) Untuk kepentingan penyidikan, penyidik berwenang membuka akses, memeriksa, dan membuat salinan data elektronik yang tersimpan dalam fail komputer, jaringan internet, media optik, serta bentuk penyimpanan data elektronik lainnya.

(2) Untuk kepentingan penyidikan, pemilik data, penyimpan data, atau penyedia jasa layanan elektronik berkewajiban menyerahkan dan/atau membuka data elektronik yang diminta penyidik.

(3) Pemilik data, penyimpan data, atau penyedia jasa layanan elektronik setelah menyerahkan dan/atau membuka data elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berhak menerima tanda terima penyerahan atau berita acara pembukaan data elektronik dari penyidik.



Pasal 27

Penyidik membuat berita acara tentang tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan mengirim turunan berita acara tersebut kepada pemilik data, penyimpan data, atau penyedia jasa layanan komunikasi di tempat data tersebut didapatkan.



Pasal 28

(1) Data elektronik yang ada hubungannya dengan perkara yang sedang diperiksa dilampirkan dalam berkas perkara.

(2) Data elektronik yang ada hubungannya dengan perkara yang sedang diperiksa dapat dimusnahkan atau dihapus.

(3) Penyidik, penuntut umum, dan para pejabat pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses peradilan wajib merahasiakan dengan sungguh-sungguh atas kekuatan sumpah jabatan, baik isi maupun informasi data elektronik yang dimusnahkan atau dihapus.





BAB VI

PEMUSNAHAN



Pasal 29

(1) Pemusnahan dilakukan terhadap produk pornografi hasil perampasan.

(2) Pemusnahan produk pornografi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh penuntut umum dengan membuat berita acara yang sekurang-kurangnya memuat:

a. nama media cetak dan/atau media elektronik yang menyebarluaskan pornografi;

b. nama, jenis, dan jumlah barang yang dimusnahkan;

c. hari, tanggal, bulan, dan tahun pemusnahan; dan

d. keterangan mengenai pemilik atau yang menguasai barang yang dimusnahkan.





BAB VII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 30

Setiap orang yang memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebar-luaskan, menyiarkan, mengimpor, mengekspor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun atau pidana denda paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah).



Pasal 31

Setiap orang yang menyediakan jasa pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun atau pidana denda paling sedikit Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).



Pasal 32

Setiap orang yang meminjamkan atau mengunduh pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun atau pidana denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).



Pasal 33

Setiap orang yang memperdengarkan, mempertontonkan, memanfaatkan, memiliki, atau menyimpan produk pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dipidana dengan pidana paling lama 4 (empat) tahun atau pidana denda paling banyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

Pasal 34

Setiap orang yang mendanai atau memfasilitasi perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dipidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun atau pidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah).




Pasal 35

Setiap orang yang dengan sengaja atau atas persetujuan dirinya menjadi objek atau model yang mengandung muatan pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau pidana denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).



Pasal 36

Setiap orang yang menjadikan orang lain sebagai objek atau model yang mengandung muatan pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun atau pidana denda paling sedikit Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah).



Pasal 37

Setiap orang yang mempertontonkan diri atau orang lain dalam pertunjukan atau di muka umum yang menggambarkan ketelanjangan, eksploitasi seksual, persenggamaan, atau yang bermuatan pornografi lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun atau pidana denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).



Pasal 38

Setiap orang yang melibatkan anak dalam kegiatan dan/atau sebagai obyek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dipidana dengan pidana yang sama dengan pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33, Pasal 35, Pasal 36, dan Pasal 37, ditambah 1/3 (sepertiga) dari maksimum ancaman pidananya.



Pasal 39

Setiap orang yang mengajak, membujuk, memanfaatkan, membiarkan, menyalahgunakan kekuasaan atau memaksa anak dalam menggunakan produk atau jasa pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun atau pidana denda paling sedikit Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).



Pasal 40

(1) Dalam hal tindak pidana pornografi dilakukan oleh atau atas nama suatu korporasi, tuntutan dan penjatuhan pidana dapat dilakukan terhadap korporasi dan/atau pengurusnya.

(2) Tindak pidana pornografi dilakukan oleh korporasi apabila tindak pidana tersebut dilakukan oleh orang‑orang, baik berdasarkan hubungan kerja maupun berdasarkan hubungan lain, bertindak dalam lingkungan korporasi tersebut, baik sendiri maupun bersama‑sama.

(3) Dalam hal tuntutan pidana dilakukan terhadap suatu korporasi, korporasi tersebut diwakili oleh pengurus.

(4) Pengurus yang mewakili korporasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diwakili oleh orang lain.

(5) Hakim dapat memerintahkan pengurus korporasi agar pengurus korporasi menghadap sendiri di pengadilan dan dapat pula memerintahkan pengurus korporasi supaya pengurus tersebut dibawa ke sidang pengadilan.

(6) Dalam hal tuntutan pidana dilakukan terhadap korporasi, maka panggilan untuk menghadap dan penyerahan surat panggilan tersebut disampaikan kepada pengurus di tempat tinggal pengurus atau di tempat pengurus berkantor.

(7) Pidana pokok yang dapat dijatuhkan terhadap korporasi hanya pidana denda dengan ketentuan maksimum pidana dikalikan 3 (tiga) dari pidana denda yang ditentukan dalam setiap pasal dalam Bab ini.



Pasal 41

Selain pidana pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (7), korporasi dapat dikenakan pidana tambahan berupa:

a. pembekuan izin usaha;

b. pencabutan izin usaha;

c. perampasan kekayaan hasil tindak pidana; dan/atau

d. pencabutan status badan hukum.



BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP



Pasal 42

Pada saat Undang-Undang ini berlaku, dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan setiap orang yang memiliki atau menyimpan produk pornografi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) harus memusnahkan sendiri atau menyerahkan kepada pihak yang berwajib untuk dimusnahkan.





Pasal 43

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan perundang-undangan yang mengatur atau berkaitan dengan tindak pidana pornografi dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini.



Pasal 44

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.



Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.



Disahkan di Jakarta

pada tanggal



PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,





SUSILO BAMBANG YUDHOYONO



Diundangkan di Jakarta

pada tanggal



MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,





ANDI MATTALATTA

Saturday, October 25, 2008

Elastisitas Harga

Setelah Anda mempelajari harga keseimbangan yang merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran, maka Anda akan dapat menghitung perubahan harga akibat dari naik/turunnya permintaan dan penawaran.
Masihkan Anda ingat apakah permintaan, penawaran, hukum permintaan/penawaran, faktorfaktor yang mempengaruhi, serta pergeseran kurva-kurvanya? Bagus! Jika Anda sudah menguasai, marilah kita lanjutkan pada Elastisitas Harga.
1. Elastisitas Permintaan
1. Pengertian
Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan adanya perubahan harga barang/jasa tersebut.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut, diukur dengan angka-angka yang disebut Koefisien Elastisitas permintaan yang dilambangkan dengan huruf ED ( Elasticity Demand).
2. Macam-macam Elastisitas Permintaan
Untuk membedakan elastisitas permintaan digunakan ukuran berdasarkan besar/ kecilnya tingkat koefisien elastisitasnya.

Ambil aja Elastisitas Harga

Permintaan dan Penawaran

A. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli atau dimiliki pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu tertentu.
Contoh:
Seorang siswa SMU Terbuka membutuhkan buku tulis, yang berasal dari uang saku yang dikumpulkan. Di toko buku siswa tersebut mengadakan tawar-menawar dan disepakati harga sebuah buku Rp.2.500,00 dengan isi 40 lembar. Sesuai dengan kemampuannya, maka siswa tersebut membeli 4 buah buku tulis. Contoh tersebut di atas adalah contoh permintaan perseorangan. Jika dalam satu sekolah buku tersebut pada harga Rp.2.500,00, jumlah pembeli 100 orang dengan jumlah yang dibeli 500 buah, merupakan contoh permintaan pasar.
Permintaan dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam:
1. Permintaan absolut (absolut demand).
Permintaan absolut adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa baik yang bertenaga beli/berkemampuan membeli, maupun yang tidak bertenaga beli.
2. Permintaan efektif (effective demand)
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai kemampuan membeli.
B. Hukum Permintaan (The Law Of Demand)
Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam keadaan cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap). Hukum permintaan “apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan turun/berkurang”. Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.
Contoh:
Jika harga kendaraan turun dari mahal ke murah, jumlah yang membeli semakin banyak dan sebaliknya jika harga kendaraan naik dari murah ke mahal, maka jumlah yang membeli semakin sedikit. Jelaskah Anda!
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan ambil aja disini Permintaan dan penawaran

Pameran Pendidikan De Britto 2008

Hari ini jam 9.00 Wib, dibuka secara resmi oleh J. Ageng Marwata,SJ.,pameran pendidikan di SMA Kolese De Britto dengan tema "A GATEWAY TO BRIGHT FUTURE". Pameran pendidikan ini adalah pameran yang ketiga kalinya, pertama diadakan tahun 2006 dilaksanakan 11-12 Oktober 2006 dengan tema :"MAKE YOUR WAY SEIZE THE DAY", yang kedua dilaksanakan 3-4 November 2007, denga tema:"REACH HIGHER,GRASP THE FUTURE". Tema pamean pendidikan yang ke tiga :"A GATEWAY TO BRIGHT FUTURE". Tema ini diambil agar siswa-siswi tetap menyadari keterkaitan antara pendidikan menengah dengan pendidikan tinggi sehingga mereka dapat menyiapkan jenjang selanjutnya sejak dini. Pameran pendidikan ini diharapkan mampu menjadi sebuah gerbang yang akan mengantarkan siswa kepada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dalam menggapai masa depan yang lebih cerah dan gemilang. De Britto Education Fair 2008 dilaksanakan selama dua hari, 25 dan 26 Oktober 2008 dan diikuti oleh 41 perguruan tinggi(Akademi seni rupa dan desain MSD yogyakarta,Akademi Teknik Mesin Industri Surakarta dan cikarang, Akademi Teknik PIKA Semarang, Edlink+Connex,EDU com consultaty yogyakarta,EducultureNetwork Indonesia dan CDU Surabaya, ELTIM Overseas Education Consultans Surabaya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM Yogyakarta, Institut De Eurenesia-IDEA Jakarta, INSTIPER Yogyakarta, International Center for Applied Technology Bandung, International Hotel Mangement School Surakarta, Nederlands International Scholl, Prasetiya Mulya Business School Jakarta, School of Business and Management ITB Bandung, Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarukmo Yogyakarta, Singapore Institute of Managemengt, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta, Swiss Geman University Jakarta, Temasek International School Bandung, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Bina Nusantara Jakarta,Universitas Den Haag, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Janabadra Yogyakarta, Universitas Katholik Parahyangan Bandung,Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Universitas Krida Wacana Jakarta, Universitas Kristen Maranatha Bandung, Universitas Kristen Petra Surabaya, Universitas Multimedia Nusantara Jakarta, Universitas Pelita Harapan Jakarta, Universitas SAnata Dharma Yogyakarta, Universitas Soegijapranata Semarang, Universitas Surabaya, Universitas Tarumanegara Jakarta, WINA Education Network Surabaya), negeri maupun swasta, dalam dan luar negeri, yang siap melayani para siswa-siswi dan orang tua untuk mendapatkan informasi yang lengkap dan langsung dari setiap perguruan tinggi yang diinginkan. Akhirnya pameran pendidikan ini hanyalah sbuah sarana yang nilai manfaatnya tergantung pada setiap pribadi masing-masing. Semoga dengan media De Britto Education Fair 2008 ini, kita dapat meletakkan fondasi yang lebih kokoh untuk masa depan yang lebih cerah.

Friday, October 24, 2008

AKUNTANSI PIUTANG

A. PENGERTIAN PIUTANG
Piutang merupakan klaim (hak untuk mendapatkan) uang dari entitas lain. Piutang juga disebut tagihan atau receivable. Menurut bukti pendukungnya piutang dapat dikelompokkan menjadi:
1. Piutang Wesel/Notes Receivable atau Wesel Tagih, yaitu tagihan yang didukung oleh instrument kredit resmi seperti Promes. Promes adalah janji tertulis untuk membayar uang pada tanggal tertentu tanpa syarat.
2. Piutang Usaha Biasa yaitu tagihan yang didukung oleh bukti usaha biasa biasa seperti faktur atau bukti bahwa perusahaan telah menjual barang/jasa ke fihak yang berhutang (debitur).
Mempertimbangkan relevansinya dengan praktek akuntansi piutang pada instansi pemerintah khususnya pada kementerian negara/lembaga, bab ini akan lebih banyak membahas mengenai piutang usaha biasa.

B. PIUTANG USAHA BIASA
1. Timbulnya piutang dan akuntansinya
Piutang dapat timbul karena menjual barang/jasa atau karena perusahaan memberi pinjaman ke perusahaan lain. Umumnya piutang dicatat pada saat timbulnya yaitu setelah perusahaan menyerahkan baran/jasa yang dijual.
1) Penjualan barang/jasa
Jika perusahaan menjual jasa secara kredit, misalkan perusahaan pada tanggal 5 Januari 2006 telah menjual jasa sebesar Rp 5.000.000,00. kasih dach akuntansi piutang

AKUNTANSI KAS

A. PENGERTIAN KAS
Kas adalah harta yang dapat digunakan untuk membayar kegiatan operasional perusahaan atau dapat digunakan untuk membayar kewajiban saat ini. Wujud dari kas dpat berupa uang kertas/logam, simpanan bank yang sewaktu-waktu dapat ditarik, dana kas kecil, cek, bilyet giro, dsb. Item yang tidak dapat dikatakan kas adalah cek mundur, cek yang tidak cukup dananya/not sufficient fund (NSF) check, saldo dana yang kegunaannya dibatasi, saldo rekening koran yang diblokir.

B. REKONSILIASI SALDO KAS
Untuk pengendalian, kas dapat disimpan di bank dalam bentuk simpanan giro. Jika hal ini terjadi maka masing-masing fihak yaitu perusahaan (nasabah) dan bank akan melakukan pencatatan atas saldo dan perubahan dari saldo kas tersebut. Perusahaan melakukan pencatatan atas uang yang disimpan di bank di perkiraan (akun) cash atau cash in bank. Selanjutnya berdasarkan catatan bank, secara berkala bank biasanya mengirimkan laporan ke nasabah yang lazim disebut rekening koran (bank statement). Dengan demikian dapat dilakukan perbandingan antara data menurut perusahaan dengan informasi yang dilaporkan bank.
Rekonsiliasi adalah tindakan membandingkan dua data untuk mencari kesesuaiannya. Jika rekening koran bank tersebut dibandingkan dengan catatan perusahaan, kemungkinan ada perbedaan yang dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Transaksi sudah dicatat oleh perusahaan, tetapi belum dilaporkan oleh bank, seperti:
- setoran dalam perjalanan (deposit in transit), yaitu setoran yang dilakukan oleh perusahaan (biasanya pada akhir suatu periode yang dicakup oleh rekening koran) dan uang setoran tersebut telah diterima oleh bank tetapi belum masuk dalam rekening koran bank karena rekening koran bank dibuat mendahului setoran tersebut.
- Cek yang masih beredar (outstanding check), yaitu cek yang sudah dibuat dan diserahkan oleh perusahaan kepada penerima tetapi sampai akhir periode cek tersebut belum diuangkan di bank. Akibatnya perusahaan telah mencatat pengeluaran tetapi bank belum. ambil dech Akuntansi kas

AKUNTANSI AKTIVA TETAP

A. KLASIFIKASI
Aktiva tetap merupakan aktiva tidak lancar yang diperoleh untuk digunakan dalam operasi perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta tidak untuk diperjualbelikan dalam operasi normal perusahaan.

B. PENGELUARAN UNTUK AKTIVA TETAP
Pengeluaran untuk aktiva tidak lancar dapat dikelompokkan menjadi:
1. Pengeluaran pada waktu perolehan;
2. Pengeluaran seteleh aktiva tersebut diperoleh yang dapat dirinci menjadi:
(1) Pengeluaran pendapatan yang lazim disebut revenue expenditure;
(2) Pengeluaran modal yang lazim disebut capital expenditure.

C. PENCATATAN PEROLEHAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, antara lain:
1. Diperoleh dengan harga lumpsump (gabungan);
2. Diperoleh dengan pembayaran berkala;
3. Pembelian dengan cara leasing;
4. Perolehan dengan trade-in
5. Perolehan dengan menerbitkan surat berharga;
6. Perolehan dari donasi; dan
7. Dibangun sendiri.

D. PEROLEHAN SEKELOMPOK AKTIVA DENGAN HARGA GABUNGAN/LUMPSUMP
Harga gabungan/lumpsump adalah suatu harga untuk beberapa aktiva. Sebagai contoh PT A membeli tanah, bangunan dan peralatan dengan harga Rp 160.000. Harga ini harus dialokasikan kepada 3 jenis harta tersebut dengan menggunakan perbandingan harga taksiran dari tanah, bangunan, dan peralatan. Misalnya harta yang dibeli tersebut memiliki harga taksiran tanah Rp 28.000, bangunan Rp 60.000, equipment Rp 12.000, alokasi harga Rp 160.000 tersebut adalah sebagai berikut:
Unduh Akuntnasi aktiva tetap

Thursday, October 23, 2008

Persamaan Dasar

Pada tanggal 1 Juli 2007, Tuan Hadi mendirikan perusahaan dengan nama “PO 66 Nyudhonyowo” yang bergerak dalam jasa angkutan. Pada saat pendirian, tuan Hadi menyerahkan modal, Uang tunai Rp 10.000.000,- dan perlengkapan kantor Rp 1.500.000,-. Selama bulan Juli 2007 terjadi transaksi sebagai berikut :
Tanggal 3 Dibeli Peralatan kantor seharga Rp 2.000.000,-
Tanggal 4 Dimasukkan sebagai tambahan modal perusahaan berupa : Uang tunai Rp 5.000.000,- Perlengkapan kantor Rp 250.000,- Peralatan kantor Rp 4.750.000,- Sewa dibayar dimuka Rp 2.500.000,-

Tanggal 5 Diterima uang sebesar Rp 1.250.000,-sebagai hasil mengangkut sejumlah barang
Tanggal 7 Perusahaan menerima carteran buruh PT Merdeka ke Jakarta Rp 3.000.000,- baru akan dibayar sepuluh hari kemudian
Tanggal 10 Dibayar Rp 600.000,- untuk telpon dan listrik dan Rp 300.000,- untuk uang makan karyawan
Tanggal 12 Diterima Rp 200.000,- sebagai uang muka untuk pengankutan bulan depan
Tanggal 17 Serikat buruh PT Merdeka melunasi kewajibannya
Tanggal 18 Ditagih jasa angkutan barang seharga Rp 900.000,- dan diterima Rp 600.000,- sisanya bulan depan
Tanggal 20 Dibayar sewa mobil sebesar Rp 2.400.000,-
Tanggal 26 Dibayar gaji karyawan Rp 400.000,-
Tanggal 28 Mengantar barang PD Juwita dan menerima pembayaran Rp 1.200.000,- dari jumlah pembayaran Rp 1.300.000,-
Tanggal 29 Tuan Hadi mengambil uang untuk keperluan pribadinya Rp 500.000,-
Tanggal 30 Perusahaan membayar gaji karyawan Rp 400.000,-
Tanggal 31 Pada akhir periode akuntansi peralatan disusutkan sebesar 10% dari harga perolehan

Dari data tersebut buatlah Persamaan Dasar akuntansi ambil aja untuk latihan

Wednesday, October 22, 2008

Aktiva tetap berwujud

A. Pengertian Depresiasi
Sebagian dari harga perolehan aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode akuntansi.

B. Sebab-sebab depresiasi
Faktor-faktor yang menyebabkan depresiasi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Faktor fisik download aktiva tetap berwujud

Wednesday, October 15, 2008

Teori Pertumbuhan Ekonomi Historik (Austria)

a. Friederich List (1789-1846)
Menurut Frederich List, perkembangan ekonomi dibedakan menjadi 4 masa, yaitu :
• Masa berburu dan mengembara
Pada masa berburu dan mengembara, masyarkat yang hidup menggunakan system ekonomi seperti ini, mengenal suatu bentuk nomaden atau hidup berkelompok dan berpindah-pindah tempat tinggal. Karena seluruh pemenuhan dilakukan dengan cara berburu, maka telah ditemukan berbagai senjata-senjata tradisional seperti tombak, batu runcing dan lain sebagainya.

• Masa beternak dan bertani
Kemudian, dalam tahap selanjutnya, manusia mulai memiliki bentuk kesadaran akan kesulitan-kesulitan yang sering dialami ketika manusia hidup secara nomaden, mulai dari serangan hewan-hewan buas, ataupun yang lainnya hingga masalah pembagian hasil buruan. Hal ini menimbulkan suatu pemikiran untuk hidup dengan pola bertenak dan bertani dan tinggal secara menetap. Selain itu, didalam masyarakat itu sendiri telah ada suatu struktur masyarakat awal.
Download aja Teori Pertumbuhan Ekonomi Historik

Teori Bruno Hildebrand

V. Teori Bruno Hildebrand
Membagi pertumbuhan ekonomi atas 3 tahap berdasarkan alat tukar yang digunakan dalam perdagangan.
1. Masa Pertukaran Barter
Pertukaran masih bersifat kekeluargaan dengan ruang lingkup sempit.
2. Masa Pertukaran (dengan uang)
Ada alat tukar berupa uang yang juga dapat digunakan sebagai tabungan dan investasi.
3. Masa Pertukaran dengan cara Kredit
Pertukaran dengan cara kredit merupakan kemudahan yang diberikan dalam perdagangan. Seseorang dapat memiliki barang yang diinginkannya walaupun belum memiliki uang.
silahkan petik buahnya

Tuesday, October 14, 2008

Lomba MAding De Britto 2008

Tema:
Kebebasan Universal yang Humanis

Mading dalam 2 bahasa: bahasa Indonesia & bahasa Inggris
Pendaftaran: Mulai tanggal 15 – 23 Oktober 2008
Bahan mading disediakan pihak panitia

Tempat pendaftaran : Kantor Guru
• Mading bahasa Indonesia : Bpk. Ant. Didik K.
• Mading bahasa Inggris : Bpk. Andreas Denny S.
Syarat pendaftaran:
• Mengisi formulir pendaftaran
• Menyerahkan daftar rubrik atau kolom yang akan ditampilkan
dalam lomba mading

Syarat teknis:
• Isi mading tidak diperkenankan berbau “sara” dan “saru”
• Menampilkan karya hasil kreativitasnya 2 mading: 1 mading berbahasa Indonesia dan 1 mading berbahasa Inggris
• Karya adalah ciptaan sendiri yang belum pernah dipublikasikan dan tidak diperbolehkan menjiplak (plagiat), kecuali mencantumkan daftar pustaka sesuai dengan etika penulisan ilmiah
• Ukuran dan bentuk mading bebas.

Technical meeting: 24 Oktober di Ruang AVI
Peserta minimal mengirimkan 2 siswa perwakilan

Pelaksanaan lomba: Sabtu, 25 Oktober 2008 s.d. Minggu, 26 Oktober 2008
Tempat lomba: Lorong kelas X – XII

Pengumuman hasil lomba dan penyerahan hadiah:
Minggu, 26 Oktober 2008 (setelah acara EDUFAIR selesai)
Tim Juri:
1. Rm. J. Praptadihardja, SJ., M.Hum. (Dosen USD)
2. Ibu Th. Indriati, S.Pd. (Guru Bahasa Inggris SMA Stella Duce I)

download poster mading

De Britto Education Fair 2008

PhotobucketA. Dasar Pemikiran
Salah satu tujuan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah menghantarkan siswa agar mampu melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi (PT). Untuk itu, memberi bekal pengetahuan, informasi, kemandirian, dan nilai-nilai hidup adalah pilihan yang tidak dapat ditawar-tawar.

SMA Kolese De Britto selalu mengupayakan agar siswa dapat menentukan pilihan pendidikan lanjut dengan dasar berpikir yang jelas, terarah, kontekstual, dan dewasa. Pengalaman selama ini, informasi-informasi PT baik tentang jurusan, strategi belajar, dan kekhasan PT selalu diberikan secara parsial di luar kegiatan belajar mengajar pagi hari. Orientasi studi lanjut siswa pun sangat bervariasi baik ke PT negeri maupun swasta, dalam dan luar negeri. Secara khusus, selama ini SMA Kolese De Britto juga menjalin kerjasama dengan beberapa PT untuk menyelenggarakan tes/seleksi masuk PT di sekolah. Tes/seleksi ini umumnya tidak hanya diikuti oleh siswa-siswa SMA Kolese De Britto tetapi juga siswa-siswi dari SMA lain di DIY bahkan luar kota.

Terdorong oleh keinginan untuk memberikan informasi yang utuh dan mendalam, sekaligus untuk memberi kesempatan PT-PT atau lembaga-lembaga perwakilan asing yang belum berkesempatan memberikan presentasi, maka kegiatan ini dibuat.

Informasi yang jelas, jujur, dan terbuka lembaga pendidikan tinggi, baik negeri maupun swasta; dalam maupun luar negeri serta perwakilan lembaga pendidikan asing akan sangat membantu para siswa dalam menentukan pilihan yang tepat. Informasi ini tentu juga akan bermanfaat bagi siswa-siswa yang masih duduk di kelas X maupun XI karena mereka pun akan menentukan pilihan untuk studi lanjut di kemudian hari. Pun orang tua sebagai pendidik yang utama tentu akan memperoleh informasi yang akurat dalam mendukung pengembangan bakat dan minat putra-putranya.

Yogyakarta adalah kota pelajar. Kegiatan ini juga akan diinformasikan ke SMA/SMK lain yang sangat banyak di kota ini. Sehingga di sisi lain, kegiatan ini juga akan menjadi sarana yang baik untuk mengenalkan lembaga-lembaga pendidikan tinggi dan pihak-pihak lain yang ingin mendukung dan terlibat/berpartisipasi dalam kegiatan ini.

B. Bentuk Kegiatan

Untuk mendukung pemikiran di atas digagas kegiatan dalam bentuk pameran pendidikan yang selanjutnya disebut dengan ”De Britto Education Fair 2008”. Kegiatan ini secara spesifik diwujudkan dalam:

1. Informasi Jurusan Perguruan Tinggi dan Peluang Kerjanya

2. Pameran Pendidikan Tinggi

Untuk mendukung kegiatan ini, dalam waktu yang sama akan diselenggarakan:

1. Bazar Buku

2. Bazar makanan/minuman

3. Pentas Musik

4. Pameran Majalah Dinding.
















C. Tema Kegiatan
Tema dari kegiatan ini adalah “A Gateway to Bright Future”. Diharapkan tema ini menjadi spirit bagi siswa-siswi yang terlibat dalam kegiatan ini.

D. Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk

1. Agar siswa-siswa kelas XII SMA Kolese De Britto memperoleh gambaran yang jelas tentang jurusan-jurusan di PT, peluang kerjanya, dan strategi-strategi belajar di PT.

2. Agar siswa-siswa SMA Kolese De Britto dan siswa-siswi sekolah lain memperoleh informasi yang jelas, jujur, dan terbuka dari berbagai macam PT baik negeri-swasta, dalam maupun luar negeri, serta perwakilan lembaga pendidikan asing.

3. Agar siswa-siswa SMA Kolese De Britto dan siswa-siswi sekolah lain memperoleh informasi strategi belajar di PT melalui buku-buku referensi.

E. Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan ini dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Informasi tentang jurusan dan strategi belajar di PT berikut peluang kerjanya akan disampaikan oleh nara sumber-nara sumber yang ditunjuk dan dipilih, sharing alumni De Britto yang masih kuliah sesuai dengan jurusannya dan hanya diperuntukkan siswa kelas XII SMA Kolese De Britto secara intern.

2. Informasi dalam Education Fair ditekankan pada bidang studi yang ditawarkan, spesialisasi dan kekhasannya, persyaratan pendaftaran, lama dan biaya studi, juga status akreditasinya. Bentuk Education Fair dapat dilakukan dengan pemberian brosur/prospektus, konsultasi pendidikan, demonstrasi/peragaan alat, dan presentasi dengan jadwal yang sudah disusun.

3. PT/lembaga perwakilan PT asing yang direncakan terlibat dalam kegiatan ini adalah PT negeri/swasta di Yogyakarta, Solo, Semarang, Salatiga, Surabaya, Jakarta – Bogor – Depok – Tangerang - Bekasi (Jabodetabek), dan Bandung (kurang lebih 40 PT/perwakilan PT asing)

4. Education Fair terbuka untuk umum dan akan diinformasikan ke berbagai SMA/SMK se DIY, dan disebarluaskan lewat pamlet, spanduk, media massa baik koran, radio, maupun televisi

5. Bazar buku diperuntukkan bagi lembaga penerbitan yang memiliki referensi tentang strategi belajar di PT dan pendidikan secara umum

6. Bazar makanan/minuman terbuka untuk umum. Diperuntukkan bagi semua pengunjung dan peserta Education Fair, dalam rangka mememenuhi kenyamanan dalam mengunjungi stand-stand pameran

7. Pentas Musik dengan menampilkan band seleksi siswa SMA De Britto, beberapa band SMA di Yogyakarta, dan direncanakan pula mengundang Band ternama, dalam rangka menjaring pengunjung sebanyak-banyaknya.

8. Pameran Majalah Dinding diperuntukkan bagi semua kelas SMA De Britto. Selain untuk mengembangkan bakat siswa, pameran ini juga dimaksudkan untuk menarik pengunjung di luar De Britto.

9. Bazar Tanaman Hias terbuka untuk umum dan bertujuan menarik pengunjung, khususnya kalangan orangtua siswa.



















F. Waktu dan Tempat Penyelenggaraan

1. Informasi jurusan dan peluang kerja

Hari/tanggal : Kamis, 23 Oktober 2008 (intern)



Sabtu, 25-Minggu, 26 Oktober 2008 (umum)

Tempat : Aula SMA Kolese De Britto

Waktu : Pukul 09.00 WIB - selesai.

Bentuk : Ceramah & Sharing

Pemateri : Nara sumber yang ditunjuk

Alumni dari berbagai PT dan disiplin ilmu.

Lingkup : Siswa kelas XII (intern) dan umum

2. Education Fair

Hari/tanggal : Sabtu, 25 s/d Minggu, 26 Oktober 2008

Waktu : Sabtu, Pukul 09.00 – 20.00 WIB

Minggu, Pukul 08.30-18.30 WIB

Tempat : Ruang kelas dan aula SMA De Britto

Peserta : PTN/PTS/Perwakilan lembaga pendidikan asing

(kurang lebih 40 PT)

Lingkup : terbuka untuk umum (SMA/SMK + 50 sekolah)

Selama Education Fair akan diselenggakan presentasi PT dengan tempat dan jadwal yang telah ditentukan.

3. Bazar Buku

Diadakan selama Education Fair dan bertempat di Aula, dengan target peserta kurang lebih 10 penerbit.

4. Bazar Makanan/Minuman

Diadakan selama Education Fair, bertempat di kantin dan halaman sekolah.

5. Pentas Musik

Hari/tanggal : Sabtu, 25 Oktober 2008





















Tempat : Panggung Terbuka SMA De Britto
Peserta : Band Siswa SMA De Britto, beberapa Band SMA di Yogyakarta, Band bintang tamu
Lingkup : terbuka untuk umum
6. Pameran Majalah Dinding

Diadakan selama Education Fair, bertempat di depan kelas X, XI IPS dan Bahasa. Peserta adalah siswa SMA De Britto sebanyak 46 mading.

7. Bazar Tanaman Hias

Diadakan selama Education Fair, bertempat di tepi lapangan sepak bola, sebanyak 10 stand, dan diperuntukkan untuk umum.

G. Sasaran Pengunjung

Sasaran pengunjung Education Fair ini adalah

1. Siswa-siswa SMA Kolese De Britto berjumlah 708 orang

2. Siswa-siswi SMA/SMK di DIY (kurang lebih 50 sekolah)

Antara lain: SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 6, SMAN 8, SMAN 9, SMAN 10, SMAN Babarsari, SMAN Depok, SMAN Kalasan, SMAN 1 Sleman, SMAN Pakem, SMAN Bantul, SMAN Godean, SMAN Wates, SMAN Wonosari, SMA Stella Duce 1, SMA Stella Duce 2, SMA BOPKRI 1, SMA BOPKRI 2, SMA Muhamadiyah 1, SMA Muhamadiyah 2, SMA GAMA, SMA Colombo, SMA St. Thomas, SMA Sang Timur, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA Santa Maria, SMA Marsudi Luhur, SMA Angkasa, SMA PIRI 1, PIRI 2, SMKN 1, SMKN 2, SMK Tamansiswa, STM Pembangunan, dll.

3. Orang tua siswa yang berminat

H. Persyaratan Peserta Pameran

1. Peserta mengisi formulir pendaftaran dan membayar administrasi pembayaran pada formulir yang disediakan (formulir terlampir dan denah Stand pameran terlampir)

2. Pemilihan tempat berdasarkan prioritas waktu konfirmasi pendaftar.

3. Peserta diharapkan melakukan konseling dalam lingkungan stand, dan memberikan brosur kepada pengunjung.

4. Biaya peserta pameran Rp. 2.000,000,00 selama 2 hari 25-26 Oktober 2008.

5. Biaya Presentasi sesuai pilihan ruangan sebagai berikut:





















Untuk ruang rapat (AC, LCD (Viewer), OHP, Mic, kapasitas peserta 60 orang). Biaya Presentasi Rp. 250.000,00 untuk durasi waktu 60 menit.


Untuk Ruang Perpustakaan (Layar, Viewer (LCD), sound, Mic, OHP, kapasitas peserta 40 orang). Biaya presentasi Rp. 200.000,00 untuk durasi waktu 60 menit.


Jadwal diatur oleh panitia.


6. Peserta yang akan membawa alat sendiri mohon konfirmasi dengan panitia.

I. Jadwal Presentasi


a. Di ruang Rapat



Sesi




Hari/Tanggal



Waktu




1



Sabtu, 25 Oktober 2008



11.00 - 12.00




2



12.15 - 13.15




3



13.30 - 14.30




4



14.45 - 15.45




5



16.00 - 17.00




6



17.15 - 18.15




7



Minggu, 26 Oktober 2008



09.30 - 10.30




8



10.45 -11.45




9



12.00 - 13.00




10



13.15 - 14.15




11



14.30 - 15.30




12



15.45 - 16.45




13



17.00 - 18.00







b. Di ruang Perpustakaan







Sesi



Hari/Tanggal



Waktu




1



Sabtu, 25 Oktober 2008



10.30 - 11.30




2



11.45 - 12.45




3



13.00 - 14.00




4



14.15 - 15.15




5



15.30 - 16.30




6



16.45 - 17.45




7



Minggu, 26 Oktober 2008



10.00 - 11.00




8



11.15 -12.15




9



12.30 - 13.30




10



13.45 - 14.45




11



15.00 - 16.00




12



16.15 - 17.15




13



17.30 - 18.30










J. Fasilitas Yang Disediakan Bagi Peserta


1. Stand Ukuran 3,5 m x 4 m (menggunakan ruang kelas ada 11 kelas yang digunakan, 6 buah kursi, 8 meja, dan listrik, 1 kelas diisi dua stand )

2. Stand ukuran 3 m x 3 m ( menggunakan ruang aula )

Masing masing stand akan mendapatkan :

a) 6 buah kursi dan 8 meja ukuran 70 x 50 cm









b) Listrik

3. Pemasangan spanduk







Peserta ijinkan memasang 1 spanduk dan banner di dalam ruang stand masing-masing tanpa mengganggu pengunjung dan peserta (stand lain )




4. Konsumsi (masing-masing stand 2 penjaga):




a) Hari Sabtu: Makan siang dan makan malam, snack 2 kali




b) Hari Minggu: Makan siang dan malam, snack 2 kali




K. Penutup

Siswa adalah subjek pendidikan. Demikian juga kegiatan ini direncanakan dan diselenggarakan semata-mata untuk siswa. Dengan kegiatan ini diharapkan siswa-siswi di SMA/SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada umumnya, dan siswa-siswa SMA Kolese De Britto pada khususnya memperoleh bekal pengalaman, informasi yang lengkap, jujur, dan terbuka untuk menentukan pilihan kelanjutan pendidikannya.

Bulan Oktober sampai Januari adalah bulan-bulan yang sungguh tepat untuk membekali siswa dengan informasi tentang pendidikan tinggi. Semakin banyak informasi ttdyang didapatkan tentu akan memperluas kesempatan siswa untuk memilih. Semoga tema yang dipilih sungguh menjadi ispirasi bagi siswa untuk mulai memikirkan kelanjutan pendidikannya. “ A Gateway to Bright Future”.

Lingkup kegiatan ini cukup besar, dengan target 10.000 pengunjung. Untuk itu, kesempatan ini juga bisa dioptimalkan oleh berbagai pihak untuk mendukung kegiatan ini. Dukungan dari banyak pihak tentulah akan membawa kegiatan ini sampai pada tujuan yang diharapkan. Semoga!

Yogyakarta, 3 September 2008


Panitia De Britto Education Fair 2008
download proposal

Saturday, October 11, 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

A. Pengertian
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi merupakan dua sisi kehidupan yang erat kaitannya dan saling mempengaruhi. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan produk domestik bruto (PDB) dari tahun sebelumnya tanpa melihat persentase pertambahan penduduk. Kenaikan yang terjadi dalam struktur kegiatan ekonomi dapat berupa penambahan sarana dan prasarana transportasi dan perluasan segmen pasar.
Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang menyebabkan terjadinya kenaikan pendapatan per kapita masyarakat dalam suatu struktur soasial ekonomi masyarakat dari yang bercorak tradisional ke modern. Dalam pembangunan ekonomi diupayakan bagaimana mengatasi kesenjangan sosial dengan memperkecil tingkat pengangguran dan mempersempit jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi mempunyai 3 unsur penting, yaitu:
1. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses. Artinya, suatu kegiatan berlangsung secara terus menerus dan mempunyai kaitan dengan bidang-bidang lain.
2. Pertumbuhan ekonomi merupakan usaha untuk menaikkan output per kapita. Dalam hal ini ada dua variabel yang menentukan kenaikan output per kapita, yaitu pendapatan dan jumlah penduduk. Untuk memperoleh kenaikan output per kapita, kenaikan pendapatan harus lebih tinggi daripada kenaikan jumlah penduduk.
3. Kenaikan output per kapita harus terus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, misalnya 10 sampai dengan 20 tahun.
Pertumbuhan ekonomi dipakai sebagai alat untuk mengukur keberhasilan pembangunan. Keberhasilan pembangunan menyebabkan pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi dapat dirumuskan sebagai berikut :

Pertumbuhan ekonomi = PDB^ ( PDB pada tahun A) – PDB yang digunakan sebagai tahun banding.

Teori Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Boediono, teori pertumbuhan ekonomi bias didefeinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Karl Bucher
Pertumbuhan Ekonomi Kal Bucher dibagi berdasarkan lamanya penyaluran barang dari produsen ke konsumen.
1. Rumah Tangga Tertutup
Kehidupan masyarakat berubvah dari yang selalu berpindah menjadi menetap dan hidup berkelompok, belum terjadi pertukaran barang karena tingkat peradaban yang masih sangat rendah.
2. Rumah Tangga Kota
Ruang lingkup kegiatan ekonominya lebih luas, meliputi kota dan desa-desa di sekitarnya. Kota sebagai pusat perdagangan hasil dari desa, sebaliknya hasil industri dan kerajinan yang dihasilkan di kota dijual di desa sehingga antara kota dan desa terjadi pertukaran dan terbentuk suatu kesatuan kegiatan ekonomi.


3. Rumah Tangga Bangsa
Pertukaran makin luas akibat kemajuan teknologi dan produksi barang secara besar-besaran. Terjadi hubungan pengusaha dan buruh sebagai hubungan yang saling menguntungkan, yang merupakan awal dari perdagangan antar bangsa yang saling menguntungkan.
4. Rumah Tangga Dunia
Hubungan perdagangan antara suatu negara dengan negara lain makin mudah karena kemajuan teknologi yang sangat pesat dalam proses produksi. Perekonomian mencakup seluruh dunia sehingga timbul suatu tahap perkembangan kehidupan perekonomian dunia, yaitu negara industri mendapat bahan mentah dari Negara lain dan menjual hasil produksinya ke nagara lain juga.

Teori Friedrich List
Membagi pertumbuhan ekonomi dengan melihat cara manusia memenuhi kebutuhannya dan jenis pekerjaan yang dilakukannya yang terbagi dalam beberapa tahap.
1. Masa Berburu dan Mengembara
Kehidupan manusia masih sangat sederhana, mereka berpindah dari suatu tempat ke tempat lain secara berkelompok. Mereka hanya berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri dengan berburu dan mengambil hasil alam. Belum terjadi pertukaran dan pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin.
2. Masa Beternak dan Bertani
Mereka mulai berpikir untuk hidup menetap karena makin sedikitnya makanan yang ditemui saat mengembara. Mereka mulai beternak dan bercocok tanam, mereka juga mulai menghasilkan karya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Mereka mulai memikirkan system keamanan dan membangun tempat tinggal secara berkelompok yang lambat laun berubah menjadi desa.
3. Masa Bertani dan Kerajinan
Manusia tak hanya bertani namun juga membuat berbagai macam kerajinan yang menunjang pertanian, seperti pandai besi dan pertukangan. Sudah terjadi pertukaran barang, terjadi system pembagian kerja dan daerah pemasaran secara meluas.
4. Masa Kerajinan, Industri dan Perniagaan
Akibat pesatnya kemajuan pada sektor pertanian dan kerajinan sehingga hasilnya dapat dierjualbelikan ke daerah yang lebih luas lagi. Muncul kota-kota sebagai pusat industri dan perdagangan, namun karena banyaknya hasil produksi dan daerah pemasaran yang makin meluas maka timbullah perantara perdagangan dari produsen ke konsumen. Perniagaan tidak lagi antara kota dan desa tetapi sudah meluas dan bersifat nasional dan internasional yang berarti perlu adanya spesialisasi di segala bidang. Hal-hal tersebut terjadi karena kemajuan teknologi, juga makin meluasnya pembagian kerja dan lalu lintas perdagangan.

Teori Walt Whitermint Rostow
Membagi tingkat pertumbuhan eonomi menjadi 5 tahap dan setiap Negara di dunia ini pasti akan mengalami salah satu dari tahapan tersebut.
1. Masyarakat Tradisional
Masyarakat hidup berpegang pada adat istiadat dan tradisi. Kegiatan ekonominya dilakukan secara turun temurun dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupya sendiri dan kelompok. Sifat kehidupan sosialnya berdasarkan turun-temurun.
2. Masa Transisi ( The Precondition for Take Off)
Ada perubahan nilai-nilai seperti perubahan dalam kegiatan social ekonomi,, system politik dan kelembagaan. Masyarakat mulai terbuka terhadap pembaharuan. Adat istiadat mulai bergesar dan terjadi perubahan perekonomian masyarakat dari pertanian ke industri dan perdagangan. Pentingnya pembangunan ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan untuk mencapai kemajuan hidup.
3. Lepas Landas (Take Off)
Keidupan masyarakat telah mengalami perubahan-perubahan yang begitu cepat, baik di bidang politik maupun social ekonomi.Terjadi pembaharuan-pembaharuan, terbentuk pasar-pasar baru, kegiatan ekonomi berlangsung teratur serta terjadi peningkatan penanaman modal produktif 5%-10% dari produk nasional netto. Sektor industri mengalami peningkatan dan tercipta kestabilan polititk dan social sehingga pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut dan keberhasilan tidak lagi harus tergantung pada dunia luar.
4. Gerakan ke arah Kedewasaan (The Driver to Maturity of Economic)
Masyarakat sudah mampu menguasai teknologi produksi yang modern dalam memanfaatkan factor-faktor produksi dan sumber kekayaan alam. Lembaga-lembaga yang bergerak di segala sector kegiatan sudah menjalankan fungsinya dan kegiatan ekopnomi terjadi secara otomatis dan berjkalan sesuai yang direncanakan. Ciri-ciri masyarakat pada tahap ini yaitu:
 Pergeseran peran sector pertanian yg digantikan dengan sector industri yang semakin penting.
 Pengambil kebijakan di sector produksi adalah orang-orang professional dan jabatannya beralih dari pemilik kepada orang-orang yang professional.
 Masyarakat semakin mencintai lingkungan karena bosan dengan dampak negatif yang selalu tercipta dari industrialisasi.

5. Masa Konsumsi Tinggi (The Age of High Mass Consumption)
Masyarakat tidak disibukkan lagi pada masalah produksi. Mereka lebih tertuju pada bagaimana mengkonsumsi dan meningkatkan kesejahteraan karena tingkat pendapatan per kapita yang begitu tinggi akan diikuti dengan peningkatan konsumsi terhadap barang tahan lama dan barang mewah. Masyarakat tidak lagi memikirkan kebutuhan primer dan sekunder.

Teori Werner Sombart
Dibagi atas tiga tahap berdasarkan susunan organisasi dan ideology masyarakat.
1. Masa Perekonomian Tertutup
Perekonomian masyarakat masih tertutup hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Kegiatan ekonomi bersifat feudal dikuasai oleh tuan tanah dalam suatu wilayah kekuasaan tertentu, sedangkan perekonomian desa hanya berlaku untuk satu desa tertentu.
2. Masa Perekonomian Kerajinan dan Pertukangan
Masyarakat tidak hanya berproduksi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Sudah ada pembagian kerja dan pertukaran. Spesialisasi pekerjaan berdasarkan kemampuan yang dimiliki.
3. Masa Perekonomian Kapitalis
Para pemilik modal memegang peranan penting dan perekonomian dibagi menjadi 4 tahap:
• Masa kapitalis purba: kehidupan masyarakat masih statis, bertumpu pd sector pertanian, belum mengenal uang, bekerja utk memenuhi kebutuhan sendiri.
• Masa kapitalis madya: kehidupan masyarakat sudah dinamis, ada pembagian kerja, ada pertukaran, sudah mengenal uang.
• Masa kapitalis raya: individualisme menonjol, struktur ekonomi cenderung ke industri dan perkotaan, produksi secara missal dengan alat modern, perdagangan mengarah ke monopoli, usaha semata-mata mencari keuntungan, kelompok masyarakat dibagi 2 yaitu majikan dan buruh.
• Masa kapitalisme akhir / sosialisme: munculnya aliran sosialisme, ada campur tangan pemerintah dlm kegiatan ekonomi, hilangnya kelompok majikan, mengutamakan kepentingan bersama.

Teori Bruno Hildebrand
Membagi pertumbuhan ekonomi atas 3 tahap berdasarkan alat tukar yang digunakan dalam perdagangan.
1. Masa Pertukaran Barter
Pertukaran masih bersifat kekeluargaan dengan ruang lingkup sempit. Belum ada alat tukar, yang dilakukan adalah barter, menukar barang dengan barang.
2. Masa Pertukaran (dengan uang)
Ada alat tukar berupa uang yang juga dapat digunakan sebagai tabungan dan investasi.
3. Masa Pertukaran dengan cara Kredit
Cara kredit merupakan kemudahan yang diberikan dalam perdagangan. Seseorang dapat memiliki barang yang diinginkannya walaupun belum memiliki uang. Dengan kredit maka dapat mempercepat peningkatan penjualan dan kenaikan investasi.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Para pemikir dari kaum klasik menganut pandangan yang luas tentang kegiatan ekonomi dalam masyarakat.
Teori Adam Smith
Tokoh ekonomi yang memperkenalkan suatu kebijakan yang melarang pemerintah melakukan campur tangan dalam kegiatan ekonomi karena dapat menimbulkan ketidak efisienan perekonomian dan hasil yang diperoleh masyarakat tidak maksimum. Pertumbuhan ekonomi akan tergantung pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan output total dipengaruhi oleh: sumber daya alm, jumlah penduduk, dan jumlah persediaan barang modal.

Teori David Ricardo
Pertambahan laba akan meningkatkan jumlah tabungan dan investasi serta menambah jumlah modal. Di lain pihak, penambahan upah dan perbaikan pada kemajuan teknik produksi berdampak pada perbaikan tingkat hidup masyarakat yang menyebabkan pertumbuhan penduduk yang lebih cepat, sedangkan lahan yang tersedia tetap. Ini berakibat bertambahnya jumlah tenaga kerja dan upah yang diberikan dibatasi, sekaligus menghambat kemajuan teknologi. Lalu laju pertumbuhan penduduk akan menurun kembali sehingga perkembangan ekonomi akan statis. Berarti, ekonomi yang mapan namun tanpa pertumbuhan lebih lanjut. Ricardo menyimpulkan bahwa kemajuan teknologi tidak akan menciptakan suatu tingkat produktivitas yang bertahan lama karena bertambahnya penuduk akan menurunkan tingkat upah dan keuntungan pengusaha.

Teori Ekonomi Neoklasik
Tokoh neoklasik adalah Robert M. Solow. Pandangan neoklasik terhadap pertumbuhan ekonomi tergantung pada perkembangan factor-faktor produksi. Permintaan masyarakat tidak menentukan laju pertumbuhan produksi, yang menentukan adalah penawaran factor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi. Harga factor produksi fleksibel mengikuti keadaan. Bila jumlah tenaga kerja melebihi modal, maka tingkat upah tenaga kerja akan menurun secara nisbi terhadap harga modal, demikian sebaliknya.
Q = f ( K.L.N.t )
Keterangan: Q = output t = perkembangan teknologi
K = modal f = fungsi
L = tenaga kerja
N = sumber daya alam
Output yang dihasilkan tergantung pada perubahan modal dan tenaga kerja yang disertai dengan kemajuan teknologi, sedangkan factor alam menjadi konstan untuk beberapa waktu. Apabila modal, yang digunakan lebih banyak, maka tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit. Kelenturan yang seperti ini menyebabkan perekonomian mempunyai kebebasan untuk menentukan penggabungan modal dan tenaga kerja yag digunakan untuk menghasilkan sejumlah produksi tertentu.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar
Dalam pembentukan modal, peran penawaran dan permintaan merupakan hal utama. Investasi memiliki peran yang sama dalam perekonomian, yaitu mempertinggi kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang produksi. Harrod-Domar menggunakan beberapa asumsi:
• Pada tahap permulaan perekonomian telah tercapai taraf penggunaan tenaga kerja penuh.
• Perekonomian terdiri atas sector rumah tangga dan perusahaan tanpa mengikutsertakan pemerintah dan perdagangan luar negeri.
• Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, berarti besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya pendapatan nasional.
• Besarnya kecenderungan menabung marginal tetap.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Joseph A. Schumpeter
Schumpeter lebih menekankan pada pentingnya peranan para pelaku ekonomi yang memiloki jiwa entrepreneurship di dalam menciptakan perkembangan ekonomi. Mereka terus mengusahakan inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi ini meliputi:
• Memperkenalkan suatu produk baru
• Mempertinggi efisiensi suatu produk
• Mengadakan perluasan pasarsuatu barang
• Mengadakan perubahan dalam organisasi produksi untuk mempertinggi eksistensi memungkinkan timbulnya proses imitasi, dimana pengusaha melakukan pengembangan teknologi baru.
Menurut Schumpeter, makin tinggi tingkat kemajuan perekonomian, maka makin terbatas kemungkinan untuk mengadakan inovasi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan menjadi bertambah lambat dan pada akhirnya akan terjadi keadaan yang tidak berkembang ( stationary state).


Pembangunan Ekonomi
Salah satu sisi dari pembangunan nasional ialah pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi secara garis besarnya dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu pertanian, pertambangan, manufaktur, perdagangan, dan jasa. Pembangunan ekonomi bertujuan meningkatkan kemakmuran masyarakat, mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan menghapus kemiskinan. Di dalam GBHN, dirumuskan sebagai suatu proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan kemajuan dan perbaikan menuju ke arah yang ingin dicapai. Unsur-unsur dalam pembangunan:
 Proses yang terus menerus.
 Membawa kemajuan dan perbaikan dalam berbagai segi kehidupan
 Dilaksanakan berdasarkan rencana-rencana yang terarah.
 Peningkatan mutu SDM.
 Untuk pembangunan bidang ekonomi dalam GBHN dicantumkan tiga misi penting, yang intinya yaitu:
• Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional.
• Perwujudan otonomi daerah dalam rangkapembangunan daerah dan pemerataan pertumbuhan.
• Perwujudan kesejahteraan rakyat serta memberi perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar.

 Pembangunan di bidang ekonomi mempunyai sasaran sebagai berikut:
a. Terciptanya perekonomian yang mandiri dan handal sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
b. Adanya peningkatan kemakmuran rakyat yg semakin merata dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
c. Adanya stabilitas nasional yang mantab, bercirikan industri yang kuat dan maju, pertanian yang tangguh, dan koperasi yang sehat dan kuat.
d. Adanya perdagangan yang maju dengan system distribusi yang mantab.
e. Adanya pendayagunaan SDA yang optimal yang didukung oleh SDM yang berkualitas, maju, produktif, dan professional.
f. Adanya iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pemeliharaan kelestarian fungsi lingkungan hidup.


 Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi
Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh kenaikan pendapatan nasional per kapita. Pendapatan nasional per kapita ditentukan oleh pendapatan nasional dan jumlah populasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yaitu:
 Jumlah dan kualitas penduduk
 Sumber daya modal dan teknologi
 Sistem social dan sikap masyarakat
 Sumber daya alam
 Luas pasar atau pangsa pasar

 Dampak Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi mempunya dampak positif dan negatif bagi kehidupan penduduk, yaitu:
 Dampak positif
Kemajuan – kemajuan (dampak positif) itu adalah:
o Menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.
o Meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan.
o Membawa perubahan pada struktur ekonomi dari agraris menuju ekonomi industri.
o Mengurangi kesenjangan antara golongan masyarakat kaya dan miskin.
o Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 Dampak negatif
Dampak negative yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan yaitu polusi dan kerusakan lingkungan, contohnya:
• Adanya pabrik menimbulkan berupa polusi suara bagi penduduk di sekitarnya.
• Pabrik tersebut juga dapat menimbulkan polusi udara dan limbah yang dapat membawa berbagai macam penyakit.
• Lingkungan industri dapat menimbulkan kerusakan lingkungan, seperti tanah, sumber air tercemar, dll.

Agar tidak menimbulkan kerusakan-kerusakan tersebut, maka dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi, pemerintah mengusahakan berbagi cara dalam rangka pelestarian lingkungan dan pencegahan perusakan lingkungan http://www.ziddu.com/download/2374082/EkonomiALFIremidiulangan.doc.html.

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan produk domestik bruto (PDB) dari tahun sebelumnya tanpa melihat persentase pertambahan penduduk. Kenaikan yang terjadi dalam struktur kegiatan ekonomi dapat berupa penambahan sarana dan prasarana transportasi dan perluasan segmen pasar.
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi merupakan dua sisi kehidupan yang erat kaitannya dan saling mempengaruhi. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang menyebabkan terjadinya kenaikan pendapatan per kapita masyarakat dalam suatu struktur soasial ekonomi masyarakat dari yang bercorak tradisional ke modern. Dalam pembangunan ekonomi diupayakan bagaimana mengatasi kesenjangan sosial dengan memperkecil tingkat pengangguran dan mempersempit jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi mempunyai 3 unsur penting, yaitu:
a) Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses. Artinya, suatu kegiatan berlangsung secara terus menerus dan mempunyai kaitan dengan bidang-bidang lain.
b) Pertumbuhan ekonomi merupakan usaha untuk menaikkan output per kapita. Dalam hal ini ada dua variabel yang menentukan kenaikan output per kapita, yaitu pendapatan dan jumlah penduduk. Untuk memperoleh kenaikan output per kapita, kenaikan pendapatan harus lebih tinggi daripada kenaikan jumlah penduduk.
c) Kenaikan output per kapita harus terus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, misalnya 10 sampai dengan 20 tahun.


Pertumbuhan ekonomi dapat dirumuskan sebagai berikut :

Pertumbuhan ekonomi = PDB^ ( PDB pada tahun A) – PDB yang digunakan sebagai tahun banding.

Teori Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Boediono, teori pertumbuhan ekonomi bias didefeinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan.
I. Teori Pertumbuhan Ekonomi Karl Bucher
Pertumbuhan Ekonomi Kal Bucher dibagi berdasarkan lamanya penyaluran barang dari produsen ke konsumen.
a) Rumah Tangga Tertutup
Kehidupan masyarakat berubvah dari yang selalu berpindah menjadi menetap dan hidup berkelompok.
b) Rumah Tangga Kota
Kota sebagai pusat perdagangan hasil dari desa, sebaliknya hasil industri dan kerajinan yang dihasilkan di kota dijual di desa sehingga antara kota dan desa terjadi pertukaran dan terbentuk suatu kesatuan kegiatan ekonomi.
c) Rumah Tangga Bangsa
Terjadi hubungan pengusaha dan buruh sebagai hubungan yang saling menguntungkan, yang merupakan awal dari perdagangan antar bangsa yang saling menguntungkan.
d) Rumah Tangga Dunia
Perekonomian mencakup seluruh dunia sehingga timbul suatu tahap perkembangan kehidupan perekonomian dunia, yaitu negara industri mendapat bahan mentah dari negara lain dan menjual hasil produksinya ke nagara lain juga.




II. Teori Friedrich List
Ia membagi pertumbuhan ekonomi dengan melihat cara manusia memenuhi kebutuhannya dan jenis pekerjaan yang dilakukannya yang terbagi dalam beberapa tahap.
a) Masa Berburu dan Mengembara
Kehidupan manusia masih sangat sederhana. Mereka hanya berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri dengan berburu dan mengambil hasil alam.
b) Masa Beternak dan Bertani
Manusia mulai beternak dan bercocok tanam, mereka juga mulai menghasilkan karya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
c) Masa Bertani dan Kerajinan
Manusia tak hanya bertani namun juga membuat berbagai macam kerajinan yang menunjang pertanian, seperti pandai besi dan pertukangan.
d) Masa Kerajinan, Industri dan Perniagaan
Muncul kota-kota sebagai pusat industri dan perdagangan, namun karena banyaknya hasil produksi dan daerah pemasaran yang makin meluas maka timbullah perantara perdagangan dari produsen ke konsumen.

III. Teori Walt Whitermint Rostow
Walt Membagi tingkat pertumbuhan eonomi menjadi 5 tahap dan setiap Negara di dunia ini pasti akan mengalami salah satu dari tahapan tersebut.
a) Masyarakat Tradisional
Masyarakat hidup berpegang pada adat istiadat dan tradisi. Kegiatan ekonominya dilakukan secara turun temurun dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupya sendiri dan kelompok.
b) Masa Transisi
Adat istiadat mulai bergesar dan terjadi perubahan perekonomian masyarakat dari pertanian ke industri dan perdagangan.
c) Lepas Landas
Keidupan masyarakat telah mengalami perubahan-perubahan yang begitu cepat, baik di bidang politik maupun social ekonomi. Sektor industri mengalami peningkatan dan tercipta kestabilan polititk dan social sehingga pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut dan keberhasilan tidak lagi harus tergantung pada dunia luar.
d) Gerakan ke arah Kedewasaan
 Masyarakat sudah mampu menguasai teknologi produksi yang modern dalam memanfaatkan factor-faktor produksi dan sumber kekayaan alam. Lembaga-lembaga yang bergerak di segala sector kegiatan sudah menjalankan fungsinya dan kegiatan ekopnomi terjadi secara otomatis dan berjkalan sesuai yang direncanakan.
e) Masa Konsumsi Tinggi
Masyarakat tidak disibukkan lagi pada masalah produksi. Mereka lebih tertuju pada bagaimana mengkonsumsi dan meningkatkan kesejahteraan karena tingkat pendapatan per kapita yang begitu tinggi akan diikuti dengan peningkatan konsumsi terhadap barang tahan lama dan barang mewah. Masyarakat tidak lagi memikirkan kebutuhan primer dan sekunder.

IV. Teori Werner Sombart
Dibagi atas tiga tahap berdasarkan susunan organisasi dan ideologi masyarakat.
1. Masa Perekonomian Tertutup
Perekonomian masyarakat masih tertutup hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
2. Masa Perekonomian Kerajinan dan Pertukangan
Masyarakat tidak hanya berproduksi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Spesialisasi pekerjaan berdasarkan kemampuan yang dimiliki.

3. Masa Perekonomian Kapitalis
Para pemilik modal memegang peranan penting dan perekonomian dibagi menjadi 4 tahap:
• Masa kapitalis purba
• Masa kapitalis madya
• Masa kapitalis raya
• Masa kapitalisme akhir / sosialisme

V. Teori Bruno Hildebrand
Membagi pertumbuhan ekonomi atas 3 tahap berdasarkan alat tukar yang digunakan dalam perdagangan.
1. Masa Pertukaran Barter
Pertukaran masih bersifat kekeluargaan dengan ruang lingkup sempit.
2. Masa Pertukaran (dengan uang)
Ada alat tukar berupa uang yang juga dapat digunakan sebagai tabungan dan investasi.
3. Masa Pertukaran dengan cara Kredit
Pertukaran dengan cara kredit merupakan kemudahan yang diberikan dalam perdagangan. Seseorang dapat memiliki barang yang diinginkannya walaupun belum memiliki uang.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Para pemikir dari kaum klasik menganut pandangan yang luas tentang kegiatan ekonomi dalam masyarakat.
I. Teori Adam Smith
Tokoh ekonomi yang memperkenalkan suatu kebijakan yang melarang pemerintah melakukan campur tangan dalam kegiatan ekonomi karena dapat menimbulkan ketidak efisienan perekonomian dan hasil yang diperoleh masyarakat tidak maksimum. Pertumbuhan ekonomi akan tergantung pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk.


II. Teori David Ricardo
Ricardo memberikan cirri-ciri perekonomian sebagai berikut:
• Terbatasnya jumlah sumber daya alam.
• Banyak sedikitnya jumlah tenaga kerja tergantung pada tingkat upah yang diberikan. Bila upah yang diberikan di atas upah subsisten, maka tenaga kerja akan meningkat, sebaliknya bila upah tenaga kerja di bawah upah subsisten maka jumlah tenaga kerja akan menurun.
• Modal akan terbentuk jika keuntungan yang diberikan berada di atas keuntungan minimum, karena orang akan berlomba-lomba menanamkan modalnya.
• Terjadinya kemajuan teknologi secara terus-menerus.
• Keberadaan sector pertanian lebih dominan.

Teori Ekonomi Neoklasik
Permintaan masyarakat tidak menentukan laju pertumbuhan produksi, yang menentukan adalah penawaran factor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi. Harga factor produksi fleksibel mengikuti keadaan. Bila jumlah tenaga kerja melebihi modal, maka tingkat upah tenaga kerja akan menurun secara nisbi terhadap harga modal, demikian sebaliknya.

Q = f ( K.L.N.t )

Keterangan: Q = output
K = modal
L = tenaga kerja
N = sumber daya alam
t = perkembangan teknologi
f = fungsi

Output yang dihasilkan tergantung pada perubahan modal dan tenaga kerja yang disertai dengan kemajuan teknologi, sedangkan factor alam menjadi konstan untuk beberapa waktu. Apabila modal, yang digunakan lebih banyak, maka tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit. Kelenturan yang seperti ini menyebabkan perekonomian mempunyai kebebasan untuk menentukan penggabungan modal dan tenaga kerja yag digunakan untuk menghasilkan sejumlah produksi tertentu.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar
Dalam pembentukan modal, peran penawaran dan permintaan merupakan hal utama. Investasi memiliki peran yang sama dalam perekonomian, yaitu merupakan bagian dari pengeluaran agregat dan sebagai penambah jumlah barang-barang modal di masyarakat.
a) Pada tahap permulaan perekonomian telah tercapai taraf penggunaan tenaga kerja penuh.
b) Perekonomian terdiri atas sector rumah tangga dan perusahaan tanpa mengikutsertakan pemerintah dan perdagangan luar negeri.
c) Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, berarti besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya pendapatan nasional.
d) Besarnya kecenderungan menabung marginal tetap.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Joseph A. Schumpeter
Para pelaku ekonomi terus mengusahakan inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi ini meliputi:
• Memperkenalkan suatu produk baru
• Mempertinggi efisiensi suatu produk
• Mengadakan perluasan pasarsuatu barang
• Mengadakan perubahan dalam organisasi produksi untuk mempertinggi eksistensi memungkinkan timbulnya proses imitasi, dimana pengusaha melakukan pengembangan teknologi baru.
Makin tinggi tingkat kemajuan perekonomian, maka makin terbatas kemungkinan untuk mengadakan inovasi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan menjadi bertambah lambat dan pada akhirnya akan terjadi keadaan yang tidak berkembang ( stationary state).



Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi secara garis besarnya dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu pertanian, pertambangan, manufaktur, perdagangan, dan jasa. Pembangunan ekonomi bertujuan meningkatkan kemakmuran masyarakat, mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan menghapus kemiskinan. Unsur-unsur dalam pembangunan:
a. Proses yang terus menerus.
b. Membawa kemajuan dan perbaikan dalam berbagai segi kehidupan
c. Dilaksanakan berdasarkan rencana-rencana yang terarah.
d. Peningkatan mutu SDM.

Pembangunan di bidang ekonomi mempunyai sasaran sebagai berikut:
i) Terciptanya perekonomian yang mandiri dan handal sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
ii) Adanya peningkatan kemakmuran rakyat yg semakin merata dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
iii) Adanya stabilitas nasional yang mantab, bercirikan industri yang kuat dan maju, pertanian yang tangguh, dan koperasi yang sehat dan kuat.
iv) Adanya perdagangan yang maju dengan system distribusi yang mantab.
v) Adanya pendayagunaan SDA yang optimal yang didukung oleh SDM yang berkualitas, maju, produktif, dan professional.
vi) Adanya iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pemeliharaan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Dampak Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi mempunya dampak positif dan negatif bagi kehidupan penduduk, yaitu:
a) Dampak positif
Kemajuan – kemajuan (dampak positif) itu adalah:
o Menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.
o Meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan.
o Membawa perubahan pada struktur ekonomi dari agraris menuju ekonomi industri.
o Mengurangi kesenjangan antara golongan masyarakat kaya dan miskin.
o Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b) Dampak negatif
Dampak negative yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan yaitu polusi dan kerusakan lingkungan, contohnya:
c) Adanya pabrik menimbulkan berupa polusi suara bagi penduduk di sekitarnya.
d) Pabrik tersebut juga dapat menimbulkan polusi udara dan limbah yang dapat membawa berbagai macam penyakit.
e) Lingkungan industri dapat menimbulkan kerusakan lingkungan, seperti tanah, sumber air tercemar, dll.

Hal yang paling penting dalam pencegahan dampak negative dari pembangunan yaitu adalah kesadaran para pengusaha untuk ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

A) Pertumbuhan Ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan hasil produksi (output) dalam tingkatan nyata ekonomi, dan diukur melalui angka perubahan hasil produksi setiap tahunnya dalam jangka yang panjang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:
a) Sumber Daya Alam (SDA).
Suatu negara yang sumber daya alamnya melimpah, seperti kesuburan tanah, iklim, cuaca, hasil hutan dan tambang, akan mempunyai kesempatan yang besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat.
b) Modal dan Teknologi.
Modal dan teknologi sangat penting artinya bagi pertumbuhan ekonomi, karena dipergunakan untuk mengolah SDA yang masih bersifat potensial (belum dimanfaatkan) menjadi SDA yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal dan teknologi mampu mempertinggi tingkat efisiensi, membuka penemuan baru, dan meningkatkan kualitas produksi.
c) Sumber Daya Manusia (SDM).
Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia, karena manusia merupakan pelaksana pembangunan ekonomi. Semakin tinggi kualitas SDM dalam suatu negara, maka semakin tinggi pula tingkat produktifitas di negara tersebut
d) Sistem sosial dan sikap masyarakat.
Masyarakat modern akan lebih terbuka dan bersifat positif terhadap perubahan yang secara otomatis ditimbulkan oleh pembangunan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat segera terwujud.
e) Luas pasar atau pangsa pasar.
Barang dan jasa yang akan dijual kepada konsumen membutuhkan daerah pemasaran dan pangsa pasar yang tepat, baik di dalam maupun di luar negeri. Semakin luas daerah pemasaran dan pangsa pasar yang dimiliki, akan semakin besar pula peluang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi.

TEORI TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Teori Tokoh Pokok Pikiran Keterangan
Klasik Adam Smith Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh 3 hal
 Pertumbuhan Grossdomestik Bruto (di pengaruhi oleh SDA, jumlah penduduk, persediaan barang barang)
 Pertumbuhan penduduk
 Sistem persaingan bebas
David Ricardo Pertumbuhan dipengaruhi oleh :
 Sumber daya alam yang terbatas
 Jumlah penduduk yang berkembang
 Kemajuan teknologi
 Sektor pertanian Menurut david ricardo pertumbuhan ekonomi tidak terjadi secara terus menerus , tetapi terdapat stagnansi di dalamnya.
Thomas Robert Malthus Terori pertumbuhan penduduk menyatakan bahwa ” pertumbuhan penduduk menurut deret ukur dan pertumbuhan menurut deret hitung ”, maksudnya jumlah penduduk lebih cepat berkembang dari pada pertumbuhan ekonomi.
Neo Klasik Robert Sollow Pertumbuhan dipengaruhi oleh :
 Pertumbuhan penduduk (SDM)
 Akumulasi modal
 Teknologi modern
Roy Forbes Harrod dan Evsay D. Domar Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh pertambahan modal yang akan meningkatkan modal dan nantinya pendapatan nasional.
Modern Walt Whitman Rostow Ada 5 tahap pertumbuhan ekonomi
 Masyarakat tradisional
 Pra lepas landas
 Lepas landas
 Menuju kedewasaan
 Konsumsi tinggi


TEORI TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
TEORI TOKOH POKOK PIKIRAN tambahan
Austria (history) Werner Sombart 1. Zaman perekonomian tertutup
2. Zaman kerajinan dan pertumbuhan
3. Zaman Kapitalis purba, madya, raya, akhir. Karl Butcher
Pokok pikiran :
Pembangunan di bedakan menjadi :
 Rumah tangga tertutup
 Rumah tangga kota
 Rumah tangga bangsa
 Rumah tangga dunia
Frederik List Pertumbuhan ekonomi dibedakan menjadi :
Masa berburu dan meramu
Masa beternak dan bertani
Masa bertani dan kerajinan
Masa kerajinan dan industri serta niaga.



B) Pembangunan Ekonomi.
Pembangunan ekonomi adalah proses dan langkah-langkah yang dilakukan oleh suatu negara untuk meningkatkan PNB dan pendapatan per kapita penduduknya dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi. Sumber pembiayaan pembangunan ekonomi adalah simpanan domestik, investasi asing, serta bantuan dari luar negeri. Pembangunan ekonomi mempunyai tiga unsur penting, yaitu:
1) Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, yaitu rangkaian kegiatan pembangunan yang dilakukan secara terus menerus dengan maksud mengubah keadaan perekonomian tertentu menjadi keadaan perekonomian yang diinginkan.
2) Pembangunan ekonomi dilakukan untuk meningkatkan PNB dan pandapatan per kapita, sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi.

Dampak pembangunan ekonomi:
1) Dampak positif:
a) Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran dan kejahatan.
b) Pendapatan masyarakat bertambah, sehingga kesejahteraan rakyat dapat ditingkatkan.
c) Fasilitas umum dapat terpenuhi, sehingga segala sesuatunya bisa berjalan dengan lancar. Misalnya dengan adanya jalan layang, diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas.


2) Dampak negatif:
a) Meningkatkan urbanisasi, yang disebabkan karena pelaksanaan pembangunan ekonomi di pedesaan tidak merata, sehingga masyarakat di desa lebih memilih untuk berpindah ke daerah perkotaan.
b) Terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan hidup, akibat dari limbah pembangunan.

EKONOMI PRAKLASIK

Zaman Praklasik
Ekonomi baru di akui sebagai ilmu yang bersiri sendiri setelah di susun secara sistematis oleh Adam Smith pada abad 18. Dalam kurun waktu abad 16-17 merupakan awal periode perintisan ilmu ekonomi.Dalam kurun waktu tersebut terdapat aliran merkantilis dan aliran fisiokratis.
1. Aliran Merkantilis
Pada abad 16 logam mulia berfungsi sebgai uang. Semakin banyak logam mulia yang tersedia maka makin makmurlah negara tersebut. Semua persediaan logam mulia di peroleh dari surplus perdagangan luar negeri. Paham (yang semua) seperti ini di sebut aliran merkantilis karena kaum yang berjasa adalah pedagang. Ada dua tokoh yang menjadi pelopor aliran ini, yaitu Thomas Mun ( 1571-1641 ), dan J. Colbert ( 1619-1683 ). Thomas Mun adalah seorang saudagar Inggris sedang Colbert adalah menteri ekonomi dalam pemerintahan raja Louis 16.
Akibat aliran merkantilis yang kurang baik antara lain adalah:
 Timbulnya “Saudagar Elite”
Di negara yang menganut aliran ini terdapat hubungan kerjasama antara pemerintah dengan pedagang. Para pedagang diberi berbagai macam faasilitas untuk meningkatkan produksi mereka. pemberian ini dikarenakan sebagian keuntungan pedangan di berikan kepada pemerintah. Diantaranya terdapat pedagang yang dapat mempengaruhi pemerintahan . akibatnya muncullah saudagar elite tersebut.
 Timbulnya negara jajahan
Untuk meningkatkan usahanya saudagar-saudagar tersebut membentuk organisasi dagang di luar negeri seperti VOC di belanda. Masing-masing mendapat hak monopoli perdagangan luar negeri di pemerintahannya. Perusahaan dagang negara merkantilis di negara lain mempunyai armada kapal yang kuat. Karena masing-masing memiliki armada kapal yang kuat maka riskan terjadi bentrok senjata, bentrokan senjata ini di pengaruhi untuk menguasai daerah yang bersangkutan.

2. Aliran fisiokrasi
Fisiokrasi berasal dari istilah Physis (fisika = ilmu alam) dan cratos (kekuasaan). Dalam ilmu ekonomi, fisiokrasi merupakan aliran yang berpendapat bahwa sumber kemakmuran berasal dari alam, terutama dari usaha pertanian. Aliran tersebut pertama-tama muncul di Prancis sebagai reaksi terhadap politik aliran merkantilis yang menganakemaskan kaum saudagar. Pelopor aliran fisiokrasi yang terkenal ialah Francois Quesnay dan Jacques Furgot.

a. Francois quesnay (1694-1774
F. Quesnay ialah seorang dokter kesehatan yang berjasa dalam pengembangan teknologi bedah. Karena kecerdasannya dia diangkat menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan di Paris. Sejak tahun 1750-an, quesnay banyak mencurahkan perhatian pada kehidupan ekonomi khususnya yang menyangkut masalah pertanian. Hasil studinya dituangkan dalam Tableau Economique (1758), yang intnya menguraikan secara jelas tentang “aliran Barang dan Uang dalam Masyarakat”.
Menurut Quesnay, bidang usaha pertanian dianggap sebagai satu-satunya usaha yang produktif, dalam arti dapat mendatangkan produksi neto (product net) atau nilai tambah. Sebab, usaha industri atau kerajinan hanya dianggap mengunah bentuk barang dan usaha perdagangan hanya menyalurkanbarang dari produsen kepada konsumen.
Sehubungan dengan pendapat di atas, Quesnay tidak setuju atas pemberian perlindungan berlebihan kepada industri dan perdagangan, misalnya, dalam bentuk hak monopoli, subsidi, atau kemudahan lain. Perlindungan semacam itu menyebabkan harga barang menjadi mahal. Semboyan quesnay dalam kehidupan ekonomi ialah laissez fair, laissez passer ( berikan kebebasan, semuanya akan berjalan sebagaimana mestinya ).
Menurut Quesnay, product net atau nilai tambah yang diperoleh dari usaha pertanian itulah yang dianggap dapat menambah kemakmuran. Yang dipersoalkan selanjutnya ialah bahwa sebagian besar dari nilai tambah tersebut bukan dinikmati oleh pengusaha pertanian atau buruh tani, melainkan oleh para tuan tanah. Keadaan semacam itu dianggap kurang adil.

b. jacques turgot (1721-1781)
J. Turgot ialah seorang ahli filsafat dan ekonomi yang menjabat Menteri Keuangan Prancis dalam pemerintahan Raja Louis XVI. Pemikirannya tentang ekonomi sejalan dengan F. Quesnay, bahwa sumber kemakmuran berasal dari alam terutama usaha bidang pertanian. Oleh karena itu, J. Turgot memberi dorongan agar usaha pertanian dapat ditingkatkan. Sumbangan pemikiran yang sangat berharga untuk pengembangan ilmu ekonomi tersebut antara lain, (1) teori pembentukan modal dan (2) hukum hasil lebih yang makin berkurang.


1. Teori pembentukan modal
Pada dasarnya teori Turgot selalu bertolak dari usaha pertanian. Nilai tambah yang hakikatnya merupakan awal dari pembentukan modal masyarakat. Nilai tambah tersebut terdiri atas laba pengusaha dan sewa tanah.
(1) Bagian laba yang diperoleh para pengusaha pertanian pada umumnya digunakan untuk menambah modal usaha guna meningkatkan produksi.
(2) Bagian sewa tanah yang diterima oleh pemilik tanah akan merupakan akumulasi modal yang dapat digunakan untuk membangun industri.

2. Teori hukum hasil lebih yang makin berkurang
Tambahan modal untuk meningkatkan usaha pertanian ada batasnya. Menurut pengamatan Turgot, jika di atas sebidang tanah pertanian terus menerus ditambahkan modal, mulai titik tertentu akan diperoleh hasil lebih yang makin berkurang. Gejala tersebut akhirnya dirumuskan menjadi the law of dimishing returns (hukum hasil lebih yang semakin menurun).

EKONOMI SOSIALISME

Sosialisme sebuah ide.
Telah diketahui bersama bahwa sosialisme merupakan hasil pemikiran yang sangat mempengaruhi abad modern, terutama dalam hal perekonomian. Banyak orang memiliki interpretasi yang berbeda atas sosialisme, hal ini disebabkan masih adanya suatu perdebatan dan kerancuan dalam mendefinisikannya, entah definisi bahwa sosialisme adalah ekonomi kerakyatan, entah anti kapitalisme dan banyak hal lainnya, tetapi di dalam berbagai pendapat tadi ada satu hal yang menjadi roh sosialisme, yaitu citca-cita untuk menyejahterakan manusia.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia karangan balai pustaka, sosialisme adalah suatu ajaran atau paham kenegaraan dan ekonomi yang berusaha supaya harta benda, industri, dan perusahaan menjadi milik Negara. Sifat yang terkandung adalah sosialistis, yaitu bersifat memihak kepentingan Negara dan masyarakat.
Jadi merupakan hal yang tepat jika dapat disimpulkan bahwa sosialisme merupakan paham kenegaraan dan perekonomian dengan tujuan menyejahterakan rakyat.
Rakyat menjadi subyek atau pelaku sosialisme, sebagai langkah mencapai kehidupan yang lebih baik.

Marx (1818-1883) : Pikiran untuk rakyat.
Marx lahir dari keluarga yahudi kelas menengah di Trier, Jerman pada tahun 1818. Marx sangat tertarik dengan ide Hegel tentang kemajuan dan perubahan. Maka ia memiliki ide bahwa kondisi ekonomi saat itu yang notabene dikuasai oleh kaum kapitalis adalah kondisi yang tidak ideal dan harus tercipta perubahan. Maka Karl Marx lebih banyak mempelajari operasi dari ekonomi kapitalis dan menganalisis masalah-masalah yang muncul dalam kapitalisme.
Kemudian ia berpendapat bahwa masalah-masalah ini tidak bisa disembuhkan dengan kebijakan ekonomi atau dengan tindakan-tindakan lain secara lebih baik, karena mereka adalah karakteristik esensial dari kapitalisme.
Menurut marx, masalah-masalah ini justru akan berlanjut dengan lebih cepat dan pada akhirnya akan menghancurkan ekonomi kapitalis. Maka tercetuslah sosialisme, yang sangat berpengaruh itu.
Tulisan-tulisan Marx berusaha memahami bagaimana ekonomi kapitalis bekerja, dan di mana tempat kapitalisme dalam sejarah ekonomi manusia. Marx memandang kapitalisme hanya sebagai satu fase proses sejarah ekonomi.
Menurut Marx ada 2 hal yang membuat kapitalisme bisa runtuh:
Yang pertama, kapitalisme mencari kekayaan dan menggunakannya untuk mendapatkan kekayaan yang lebih banyak lagi, hal itulah yang menyebabkan eksploitasi habis-habisan manusia, yang akan menyebabkan pergerakan kaum buruh.
Yang kedua, kapitalisme dicirikan oleh desakan tanpa akhir menuju ke monopoli dan konsentrasi ekonomi, itulah yang menyebabkan pasar dikuasai oleh kaum kaya sedangkan akibatnya adalah matinya perekonomian kecil, seperti pasar tradisional, tingkat kesejahteraan akan menurun dan masyarakat tidak lagi sejahtera dengan demikian para kapitalis tidak memiliki cukup sasaran pasar, dan tak ada lagi sumber daya yang dieksploitasi.
Dan yang terakhir, kekuatan yang akan melenyapkan kapitalisme adalah kecenderungan menurunnya tingkat keuntungan. Tiga unsur yang selalu terkandung dalam kapitalisme ini akan menyebabkan kapitalisme runtuh dan justru akan mengalami pergeseran.
Maka dengan ini sosialisme dengan rakyat sebagai pelakunya menyingkirkan istilah proletar yang dimiliki kapitalisme, dengan demikian tak ada lagi pemilik modal dan alat produksi, karena semua dikelola oleh Negara, untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama.
Pada akhirnya tampak bahwa Marx meremehkan kelenturan dari system kapitalis dan kemampuannya. Tetapi meskipun ada cacat dalam prediksinya, mungkin tak seorangpun yang lebih baik daripada Marx dalam memahami dinamika system kapitalis dan ketegangan yang ditimbulkannya di antara pihak yang terlibat.

Sosialisme dan Abad Komputer.
Saat ini hamper semua mengacu pada pasar, pasar yang menetukan, perlombaan besar-besaran terus berpacu, lalu muncul pertanyaan reflektif, Dimana posisi Sosialisme di masa teknologi ini, yang peredaran uang dapat terus berubah, dalam sepersekian detik?
Hanya kesadaran nyata yang bisa menjawab pertanyaan ini, dengan bertolak pada kenyataan bahwa masih banyak rakyat miskin di seluruh dunia, sedangkan Negara maju terus maju meninggalkan Negara ketiga.
Dapat kita sadari bahwa sosialisme masih dibutuhkan, tetapi aplikasinya akan sangat sulit, karena sekarang uang dan peredarannya sangat cepat, sedangkan alat produksi tidak akan bisa direbut bahkan Negara sekalipun, jika suatu Negara ingin menerapkan sosialisme, maka Negara tersebut harus siap untuk menjadi sangat militer karena untuk memebatasi alat produksi masyarakat akan sangat sulit, tetapi siapa yang tahu 100 tahun kedepan apa yang akan terjadi, dan mungkin sosialisme menjadi pioneer sebagai batu lonjakan untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat.