Saturday, October 11, 2008

AKUNTANSI DAN SISTEM INFORMASI

A. Sejarah Perkembangan Akuntansi
Perkembangan Akuntansi di Indonesia:
o Sistem pembukuan berpasangan dimunculkan 1494 oleh Luca Pacioli dalam bukunya Summa Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita.
o Perkembangan di Indonesia, pencatatan sudah ada di jaman VOC. Data yang ditemukan Stible dan Stroomberg, pencatatan ini sudah ada di tahun 1642. Keadaan ini disertai juga dengan adanya catatan oleh pedangang-pedagang dari negara India, China, dan Arab. Pendudukan Belanda cukup memberi warna pada ciri akuntansi Indonesia
o Pendudukan Jepang tak banyak mempengaruhi sistem pencatatan yang sudah ada, karena waktu pendudukan yang relatif sebentar.
o Saat Orde Lama, cara-cara pembukuan penianggalan Belanda masih dipakai, mengingat banyak pabrik-pabrik yang saat itu diambil alih oleh pemerintah adalah peninggalan para VOC dan pemerintah Belanda. Dalam dunia pendidikan juga begitu, meski pengajar dari Belanda mulai dipulangkan, tetapi para tenaga pengajar pribumi menerima pelajaran dari guru mereka yang asli Belanda.
o Orde Baru muncul, mulailah katup investasi dibuka sangat lebar (sehingga banyak yang bocor, he he…). Banyak perusahaan asing masuk terutama dari Amerika dan Jepang. Banyaknya pemodal Amerika yang masuk, membawa konsekuensi cara pembukuan sesuai dengan gaya investor, terutama Amerika.

Pengertian Akuntansi:
• Menurut AAA (American Accounting Association) akuntansi adalah proses menidentifikasi, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi sebagai dasar pertimbangan dan pengambilan keputusan para pemakainya.
• Menurut AAICPA (American Institute of Certified Public Accountant) akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam uang, transaksi-transaksi, dan kejadian-kejadian yang setidaknya bersifat keuangan dan penafsiran dari hasil-hasilnya.


B. Proses Kegiatan Akuntansi
Proses kegiatan akuntansi keuangan secara garis besar terdiri atas tahap-tahap sbb.:
1. Tahap Pencatatan
 Transaksi dicatat dalam jurnal
 Pencatatan secara kronologis
 Jurnal diposting (dipindahbukukan) ke buku besar

2. Tahap Pengikhtisaran
 Buku besar dijumlah saldonya
 Saldo Buku Besar disatukan dalam neraca sisa / neraca saldo.
 Membuat jurnal penyesuaian
 Menyusun kertas kerja
 Membuat jurnal penutup
 Membuat neraca sisa setelah penutupan
 Membuat jurnal pembalik

3. Tahap Pelaporan
 Dibuat Laporan Rugi Laba
 Dibuat Laporan Perubahan Modal
 Dibuat Neraca


C. Pemakai Informasi Akuntansi
1. Investor
Investor membutuhkan informasi untu menentukan keputusan dlam membeli, menahan, atau menjual investasi mereka yang berupa saham perusahaan.

2. Karyawan
Karyawan membutuhkan informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.

3. Bank (Pemberi Pinjaman)
Pemberi pinjaman membuhkan informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman dan bunganya pada saat jatuh tempo.

4. Supplier dan Kreditur Usaha lainnya
Supplier dan Kreditur lainnya membutuhkan informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mambayar jumlah utang, apakah dapat tepat waktu saat jatuh tempo.

5. Pelanggan
Pelanggan yang terlibat perjanjian jangka panjang dengan perusahaan membutuhkan informasi untuk menilai tentang kelangsungan usaha perusahaan.

6. Pemerintah
Pemerintah membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, kebijakan pajak, dan sebagai dasar penyusunan statistik pendapatan nasional.

7. Masyarakat
Masyarakat membutuhkan informasi untuk menilai kecenderungan dan perkembangan perusahaan, terutama dalam kaitannya dengan kontribusi perusahaan terhadap perekonomian nasional.

D. Spesialisasi Bidang Akuntansi
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) atau Akuntansi Umum (General Accounting)
Akuntansi keuangan adalah cabang akuntansi yang secara khusus memusatkan perhatian pada pencatatan transaksi perusahaan dan secara periodik menyajikannya dalam laporan keuangan. Pelaksanaannya sesuai denan prinsip-prinsip akuntansi yang ada dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan).

2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
Auditing adalah cabang akuntansi yang menguji dan memeriksa secara bebas kebenaran laporan keuangan sebuah lembaga. Proses pemeriksaan dilakukan untuk meneliti kecermatan dan kewajaran laporan keuangan, dengan didasari oleh obyektivitas dan kebebasan dari pemeriksa (auditor). Sebuah poerusahaan, baisanya memiliki seorang pemeriksa intern (internal auditor). Sedangkan auditor yang dari luar (eksternal auditor) biasanya adalah auditor yang berasal dari akuntan publik. Maka, hendaknya ada keterkaitan antara internal dan eksternal auditor.

3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya merupakan cabang khusus dari akuntansi yang menitik beratkan kegiatannya pada pencatatan dan penyajian informasi biaya. Informasi biaya ini yang akan dijadikan bahan pertimbangan manajemen untuk mengambil keputusan. Akuntansi biaya banyak dipakai dalam perusahaan manufaktur (perusahaan yang memproduksi suatu barang konsumsi).

4. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi manajemen secara khusus mengolah dan menyajikan informasi bagi para manajer dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Informasi dari laporan keuangan akan diolah menjadi rasio-rasio yang secara cepat dapat dijadikan bahan pertimbangan pengambilan keputusan seorang manajer.

5. Akuntansi Pajak (Tax Accounting)
Tugas akuntan dalam hal pajak adalah melaksanakan peraturan perpajakan, perencanaan pajak dan mewakili perusahaan sebagai wajib pajak di hadapan kantor pajak.




6. Akuntansi Internasional (International Accounting)
Akuntansi internasional berkaitan dengan permasalahan perusahaan yang lingkup aktivitasnya mencakup lebih dari satu negara (multinational business), juga untuk perusahaan yang melakukan transaksi relatif rutin dengan perusahaan luar negeri.

7. Akuntansi Lembaga Nirlaba (Non-Profit Accounting)
Akuntansi lembaga nirlaba secara khusus diterapkan pada organisasi-organisasi yang aktivitasnya bertujuan tidak mencari keuntungan seperti yayasan sosial, lembaga pendidikan dan lembaga-lembaga bantuan lain baik nasional, regional maupun internasional.

8. Akuntansi Sektor Publik atau Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)
Akuntansi pemerintah adalah akuntansi yang secara khusus diterapkan pada instansi-instansi pemerintah. Fokus akuntansi sektor publik diantaranya pengelolaan anggaran, baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah (APBD).

9. Sistem Akuntansi (Accounting System)
Sistem akuntansi menitik beratkan pada pembuatan sistem akuntansi. Sistem tersebut dirancang untuk mengendalikan praktik akuntansi perusahaan secara intern, menciptakan suatu arus laporan keuangan yang efisien, dan menyajikan informasi yang berguna bagi para pemakai informasi akuntansi.

10. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Titik berat dari akuntansi anggaran adalah pada perencanaan kegiatan perusahaan. Hasil perencanaan ini menjadi bahan perbandingan antara anggaran yang direncanakan dan hasil kerja yang dicapai.


E. Profesi Akuntan
Profesi seorang akuntan mensyaratkan bahwa selain memiliki ijazah kesarjanaan baik dari universitas maupun sekolah tinggi, juga harus mendapatkan sertifikasi dari ikatan profesi akuntan. Di Indonesia, harus ada sertifikasi dari IAI (Ikatan Akuntan Indonesia).

1. Akuntan Perusahaan (Private Accountant)
Akuntan perusahaan adalah akuntan yang dipekerjakan oleh perusahaan (sebagai karyawan perusahaan) untuk menjalankan fungsi akuntansi pada perusahaan yang bersangkutan. Tugasnya:
a. Menyusun sistem akuntansi
b. Menyusun laporan akuntansi untuk manajemen dan pihak luar perusahaan
c. Menyusun anggaran perusahaan
d. Menangani masalah perpajakan
e. Melakukan pemeriksaan intern

2. Akuntan Publik (Public Accountant)
Akuntan publik adalah akuntan yang bekerja secara independen untuk menjalankan fungsi pemeriksaan terhadap kebenaran laporan keuangan dan proses akuntansi yang dijalankan perusahaan. Seorang akuntan publik akan mendapatkan bayaran atas pekerjaannya, tetapi dia bukanlah karyawan perusahaan. Pendapat seorang akuntan publik akan menunjukkan derajad ketaatan perusahaan dalam menjalankan proses akuntansi dan menyusun laporan keuangannya sesuai Standar Akunansi Keuangan (SAK). Dalam menjalankan kegiatannya, akuntan publik terikat oleh kode etik yang ditetapkan IAI.

3. Akuntan Pemerintah (Government Accountant)
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja sebagai pegawai pemerintah untuk menjalankan fungsi-fungsi akuntansi bagi keperluan pengawasan dan pemeriksanaan keuangan negara. Para akuntan pemerintah ini diantaranya ada dalam BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan BPKP (Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan).



4. Akuntan Pendidik (Instrction Accountant)
Akuntan pendidik adalah akuntan yang meyebarluaskan ilmu akuntansi kepada masyarakat melalui jalur pendidikan. Tugasnya antara lain:
a. Menyusun kurikulum pendidikan akuntansi
b. Mengajar akuntansi untuk semua jenjang pendidikan
c. Melakukan penelitian untuk mengembangkan bidang ilmu akuntansi sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi.


F. Etika Profesi Akuntan
Kodifikasi pedoman dalam menjalankan praktik profedional akuntan di Indonesia pada awalnya ada dalam Norma Pemeriksaan Akuntansi. Selanjutnya adalah Standar Profesional Akuntan Publik, yang dibakukan tanggal 1 Januari 2001. Beberapa pokok aturannya adalah:

1. Standar Auditing
Auditing adalah proses pemeriksaan atas Laporan Keuangan, apakah sudah tersaji sesuai kriteria pelaporan yang ada. Standar auditing terdiri dari:
a. Standar Umum
1) Pelatihan dan keahlian auditor independen
2) Independensi dalam sikap mental
3) Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama dalam pelaksanaan pekerjaan auditor.
b. Standar Pekerjaan Lapangan
1) Perencanaan pekerjaan dan pengawasan terhadap asisten pelaksana
2) Pemahaman terhadap pengendalian intern dan ruang lingkup pengujian yang akan dilakukan
3) Pemerolehan bukti pemeriksaan yang kompeten melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
c. Standar Pelaporan
1) Kesesuaian laporan keuangan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
2) Penjelasan atas inkonsistensi penerapan prinsip akuntansi yag ditemukan dalam penyususunan laporan keuangan
3) Pengungkapan informasi yang memadai dalam laporan keuangan
4) Tugas auditor untuk memeberikan pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan

2. Standar Atestasi
Atestasi adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang kesesuaian pernyataan suatu perusahaan, dalam semua hal yang material dengan kriteria yang telah ditetapkan. Standar atestasi meliputi:
a. Standar Umum
1) Syarat atau kriteria praktisi yang melaksanakan atestasi
2) Sikap mental independen yang harus dipertahankan
3) Tuntutan untuk selalu menggunakan keterampilan profesional
b. Standar Pekerjaan Lapangan
1) Keharusan melaksanakan pekerjaan sebaik-baiknya
2) Kaharusan melakukan pengawasan terhadap asisten
3) Keharusan untuk memperoleh bukti yang cukup
c. Standar Pelaporan
1) Keharusan untuk menyebutkan asersi yang dilaporan
2) Sifat perikatan yag bersangkutan
3) Keharusan untuk menyatakan kesimpulan praktisi mengenai kesesuaian asersi yang disajikan dengan standar

3. Standar Jasa Akuntansi dan Review
Standar jasa akuntansi berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Pengungkapan kompilasi dan review atas laporan keuangan
b. Pelaporan atas laporan keuangan komparatif
c. Laporan kompilasi atas laporan keuangan yang dimasukkan kalam formulir tertentu
4. Standar Jasa Konsultasi
Standar Jasa konsultasi berkaitan dengan standar untuk akuntan sebagai praktisi, yang meliputi hal-hal sbb.:
a. Kecakapan profesional
b. Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama
c. Perencanaan pengawasan
d. Data yang relevan dan memadai
e. Kepentingan klien
f. Kesepakatan dengan klien
g. Komunikasi dengan klien

5. Standar Pengendalian Mutu
Standar pengendaian mutu berkaitan dengan hal-hal sbb.:
a. Peraturan mengenai sistem pengendalian mutu kantor akuntan publik
b. Perumusan kebijakan dan prosedur pengendalian mutu
c. Standar pelaksanaan
d. Pelaporan review mutu
membutuhkan informasi untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mambayar jumlah utang, apakah dapat tepat waktu saat jatuh tempo.
6. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
Etka kompartemen akuntan publik mulai berlaku secara efektif pada 5 Mei 2000, yang secara khusus mengatur hal-hal sbb.:
a. Independensi, integritas, dan obyektivitas
b. Standar umum dan prinsip akuntansi
c. Tanggung jawab kepada klien
d. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
e. Tanggung jawab dan praktik lain

No comments:

Post a Comment