Showing posts with label Teori Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Teori Ekonomi. Show all posts

Wednesday, November 5, 2008

MANFAAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

Anggaran sebagai alat manajemen agar semakin banyak bermanfaat perlu memenuhi syarat berikut ini:
- jenis dan mutu data yang dapat disediakan
- sistem akuntansi keuangan dan akuntansi biaya (ekstra atu intra komtabel)
- sikap manajemen dalam menanggapi adanya pengubahan biaya dan harga-harga
- tingkat kewenangan yang diberikan pimpinan pada bawahannya (sentralisasi atau desentralisasi) untuk mengubah anggaran.

A. Tahap-tahap Perkembangan Anggaran download manfat anggaran

Wednesday, October 15, 2008

Teori Pertumbuhan Ekonomi Historik (Austria)

a. Friederich List (1789-1846)
Menurut Frederich List, perkembangan ekonomi dibedakan menjadi 4 masa, yaitu :
• Masa berburu dan mengembara
Pada masa berburu dan mengembara, masyarkat yang hidup menggunakan system ekonomi seperti ini, mengenal suatu bentuk nomaden atau hidup berkelompok dan berpindah-pindah tempat tinggal. Karena seluruh pemenuhan dilakukan dengan cara berburu, maka telah ditemukan berbagai senjata-senjata tradisional seperti tombak, batu runcing dan lain sebagainya.

• Masa beternak dan bertani
Kemudian, dalam tahap selanjutnya, manusia mulai memiliki bentuk kesadaran akan kesulitan-kesulitan yang sering dialami ketika manusia hidup secara nomaden, mulai dari serangan hewan-hewan buas, ataupun yang lainnya hingga masalah pembagian hasil buruan. Hal ini menimbulkan suatu pemikiran untuk hidup dengan pola bertenak dan bertani dan tinggal secara menetap. Selain itu, didalam masyarakat itu sendiri telah ada suatu struktur masyarakat awal.
Download aja Teori Pertumbuhan Ekonomi Historik

Teori Bruno Hildebrand

V. Teori Bruno Hildebrand
Membagi pertumbuhan ekonomi atas 3 tahap berdasarkan alat tukar yang digunakan dalam perdagangan.
1. Masa Pertukaran Barter
Pertukaran masih bersifat kekeluargaan dengan ruang lingkup sempit.
2. Masa Pertukaran (dengan uang)
Ada alat tukar berupa uang yang juga dapat digunakan sebagai tabungan dan investasi.
3. Masa Pertukaran dengan cara Kredit
Pertukaran dengan cara kredit merupakan kemudahan yang diberikan dalam perdagangan. Seseorang dapat memiliki barang yang diinginkannya walaupun belum memiliki uang.
silahkan petik buahnya

Saturday, October 11, 2008

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

A. Pengertian
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi merupakan dua sisi kehidupan yang erat kaitannya dan saling mempengaruhi. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan produk domestik bruto (PDB) dari tahun sebelumnya tanpa melihat persentase pertambahan penduduk. Kenaikan yang terjadi dalam struktur kegiatan ekonomi dapat berupa penambahan sarana dan prasarana transportasi dan perluasan segmen pasar.
Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang menyebabkan terjadinya kenaikan pendapatan per kapita masyarakat dalam suatu struktur soasial ekonomi masyarakat dari yang bercorak tradisional ke modern. Dalam pembangunan ekonomi diupayakan bagaimana mengatasi kesenjangan sosial dengan memperkecil tingkat pengangguran dan mempersempit jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi mempunyai 3 unsur penting, yaitu:
1. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses. Artinya, suatu kegiatan berlangsung secara terus menerus dan mempunyai kaitan dengan bidang-bidang lain.
2. Pertumbuhan ekonomi merupakan usaha untuk menaikkan output per kapita. Dalam hal ini ada dua variabel yang menentukan kenaikan output per kapita, yaitu pendapatan dan jumlah penduduk. Untuk memperoleh kenaikan output per kapita, kenaikan pendapatan harus lebih tinggi daripada kenaikan jumlah penduduk.
3. Kenaikan output per kapita harus terus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, misalnya 10 sampai dengan 20 tahun.
Pertumbuhan ekonomi dipakai sebagai alat untuk mengukur keberhasilan pembangunan. Keberhasilan pembangunan menyebabkan pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi dapat dirumuskan sebagai berikut :

Pertumbuhan ekonomi = PDB^ ( PDB pada tahun A) – PDB yang digunakan sebagai tahun banding.

Teori Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Boediono, teori pertumbuhan ekonomi bias didefeinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Karl Bucher
Pertumbuhan Ekonomi Kal Bucher dibagi berdasarkan lamanya penyaluran barang dari produsen ke konsumen.
1. Rumah Tangga Tertutup
Kehidupan masyarakat berubvah dari yang selalu berpindah menjadi menetap dan hidup berkelompok, belum terjadi pertukaran barang karena tingkat peradaban yang masih sangat rendah.
2. Rumah Tangga Kota
Ruang lingkup kegiatan ekonominya lebih luas, meliputi kota dan desa-desa di sekitarnya. Kota sebagai pusat perdagangan hasil dari desa, sebaliknya hasil industri dan kerajinan yang dihasilkan di kota dijual di desa sehingga antara kota dan desa terjadi pertukaran dan terbentuk suatu kesatuan kegiatan ekonomi.


3. Rumah Tangga Bangsa
Pertukaran makin luas akibat kemajuan teknologi dan produksi barang secara besar-besaran. Terjadi hubungan pengusaha dan buruh sebagai hubungan yang saling menguntungkan, yang merupakan awal dari perdagangan antar bangsa yang saling menguntungkan.
4. Rumah Tangga Dunia
Hubungan perdagangan antara suatu negara dengan negara lain makin mudah karena kemajuan teknologi yang sangat pesat dalam proses produksi. Perekonomian mencakup seluruh dunia sehingga timbul suatu tahap perkembangan kehidupan perekonomian dunia, yaitu negara industri mendapat bahan mentah dari Negara lain dan menjual hasil produksinya ke nagara lain juga.

Teori Friedrich List
Membagi pertumbuhan ekonomi dengan melihat cara manusia memenuhi kebutuhannya dan jenis pekerjaan yang dilakukannya yang terbagi dalam beberapa tahap.
1. Masa Berburu dan Mengembara
Kehidupan manusia masih sangat sederhana, mereka berpindah dari suatu tempat ke tempat lain secara berkelompok. Mereka hanya berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri dengan berburu dan mengambil hasil alam. Belum terjadi pertukaran dan pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin.
2. Masa Beternak dan Bertani
Mereka mulai berpikir untuk hidup menetap karena makin sedikitnya makanan yang ditemui saat mengembara. Mereka mulai beternak dan bercocok tanam, mereka juga mulai menghasilkan karya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Mereka mulai memikirkan system keamanan dan membangun tempat tinggal secara berkelompok yang lambat laun berubah menjadi desa.
3. Masa Bertani dan Kerajinan
Manusia tak hanya bertani namun juga membuat berbagai macam kerajinan yang menunjang pertanian, seperti pandai besi dan pertukangan. Sudah terjadi pertukaran barang, terjadi system pembagian kerja dan daerah pemasaran secara meluas.
4. Masa Kerajinan, Industri dan Perniagaan
Akibat pesatnya kemajuan pada sektor pertanian dan kerajinan sehingga hasilnya dapat dierjualbelikan ke daerah yang lebih luas lagi. Muncul kota-kota sebagai pusat industri dan perdagangan, namun karena banyaknya hasil produksi dan daerah pemasaran yang makin meluas maka timbullah perantara perdagangan dari produsen ke konsumen. Perniagaan tidak lagi antara kota dan desa tetapi sudah meluas dan bersifat nasional dan internasional yang berarti perlu adanya spesialisasi di segala bidang. Hal-hal tersebut terjadi karena kemajuan teknologi, juga makin meluasnya pembagian kerja dan lalu lintas perdagangan.

Teori Walt Whitermint Rostow
Membagi tingkat pertumbuhan eonomi menjadi 5 tahap dan setiap Negara di dunia ini pasti akan mengalami salah satu dari tahapan tersebut.
1. Masyarakat Tradisional
Masyarakat hidup berpegang pada adat istiadat dan tradisi. Kegiatan ekonominya dilakukan secara turun temurun dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupya sendiri dan kelompok. Sifat kehidupan sosialnya berdasarkan turun-temurun.
2. Masa Transisi ( The Precondition for Take Off)
Ada perubahan nilai-nilai seperti perubahan dalam kegiatan social ekonomi,, system politik dan kelembagaan. Masyarakat mulai terbuka terhadap pembaharuan. Adat istiadat mulai bergesar dan terjadi perubahan perekonomian masyarakat dari pertanian ke industri dan perdagangan. Pentingnya pembangunan ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan untuk mencapai kemajuan hidup.
3. Lepas Landas (Take Off)
Keidupan masyarakat telah mengalami perubahan-perubahan yang begitu cepat, baik di bidang politik maupun social ekonomi.Terjadi pembaharuan-pembaharuan, terbentuk pasar-pasar baru, kegiatan ekonomi berlangsung teratur serta terjadi peningkatan penanaman modal produktif 5%-10% dari produk nasional netto. Sektor industri mengalami peningkatan dan tercipta kestabilan polititk dan social sehingga pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut dan keberhasilan tidak lagi harus tergantung pada dunia luar.
4. Gerakan ke arah Kedewasaan (The Driver to Maturity of Economic)
Masyarakat sudah mampu menguasai teknologi produksi yang modern dalam memanfaatkan factor-faktor produksi dan sumber kekayaan alam. Lembaga-lembaga yang bergerak di segala sector kegiatan sudah menjalankan fungsinya dan kegiatan ekopnomi terjadi secara otomatis dan berjkalan sesuai yang direncanakan. Ciri-ciri masyarakat pada tahap ini yaitu:
 Pergeseran peran sector pertanian yg digantikan dengan sector industri yang semakin penting.
 Pengambil kebijakan di sector produksi adalah orang-orang professional dan jabatannya beralih dari pemilik kepada orang-orang yang professional.
 Masyarakat semakin mencintai lingkungan karena bosan dengan dampak negatif yang selalu tercipta dari industrialisasi.

5. Masa Konsumsi Tinggi (The Age of High Mass Consumption)
Masyarakat tidak disibukkan lagi pada masalah produksi. Mereka lebih tertuju pada bagaimana mengkonsumsi dan meningkatkan kesejahteraan karena tingkat pendapatan per kapita yang begitu tinggi akan diikuti dengan peningkatan konsumsi terhadap barang tahan lama dan barang mewah. Masyarakat tidak lagi memikirkan kebutuhan primer dan sekunder.

Teori Werner Sombart
Dibagi atas tiga tahap berdasarkan susunan organisasi dan ideology masyarakat.
1. Masa Perekonomian Tertutup
Perekonomian masyarakat masih tertutup hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Kegiatan ekonomi bersifat feudal dikuasai oleh tuan tanah dalam suatu wilayah kekuasaan tertentu, sedangkan perekonomian desa hanya berlaku untuk satu desa tertentu.
2. Masa Perekonomian Kerajinan dan Pertukangan
Masyarakat tidak hanya berproduksi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Sudah ada pembagian kerja dan pertukaran. Spesialisasi pekerjaan berdasarkan kemampuan yang dimiliki.
3. Masa Perekonomian Kapitalis
Para pemilik modal memegang peranan penting dan perekonomian dibagi menjadi 4 tahap:
• Masa kapitalis purba: kehidupan masyarakat masih statis, bertumpu pd sector pertanian, belum mengenal uang, bekerja utk memenuhi kebutuhan sendiri.
• Masa kapitalis madya: kehidupan masyarakat sudah dinamis, ada pembagian kerja, ada pertukaran, sudah mengenal uang.
• Masa kapitalis raya: individualisme menonjol, struktur ekonomi cenderung ke industri dan perkotaan, produksi secara missal dengan alat modern, perdagangan mengarah ke monopoli, usaha semata-mata mencari keuntungan, kelompok masyarakat dibagi 2 yaitu majikan dan buruh.
• Masa kapitalisme akhir / sosialisme: munculnya aliran sosialisme, ada campur tangan pemerintah dlm kegiatan ekonomi, hilangnya kelompok majikan, mengutamakan kepentingan bersama.

Teori Bruno Hildebrand
Membagi pertumbuhan ekonomi atas 3 tahap berdasarkan alat tukar yang digunakan dalam perdagangan.
1. Masa Pertukaran Barter
Pertukaran masih bersifat kekeluargaan dengan ruang lingkup sempit. Belum ada alat tukar, yang dilakukan adalah barter, menukar barang dengan barang.
2. Masa Pertukaran (dengan uang)
Ada alat tukar berupa uang yang juga dapat digunakan sebagai tabungan dan investasi.
3. Masa Pertukaran dengan cara Kredit
Cara kredit merupakan kemudahan yang diberikan dalam perdagangan. Seseorang dapat memiliki barang yang diinginkannya walaupun belum memiliki uang. Dengan kredit maka dapat mempercepat peningkatan penjualan dan kenaikan investasi.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Para pemikir dari kaum klasik menganut pandangan yang luas tentang kegiatan ekonomi dalam masyarakat.
Teori Adam Smith
Tokoh ekonomi yang memperkenalkan suatu kebijakan yang melarang pemerintah melakukan campur tangan dalam kegiatan ekonomi karena dapat menimbulkan ketidak efisienan perekonomian dan hasil yang diperoleh masyarakat tidak maksimum. Pertumbuhan ekonomi akan tergantung pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan output total dipengaruhi oleh: sumber daya alm, jumlah penduduk, dan jumlah persediaan barang modal.

Teori David Ricardo
Pertambahan laba akan meningkatkan jumlah tabungan dan investasi serta menambah jumlah modal. Di lain pihak, penambahan upah dan perbaikan pada kemajuan teknik produksi berdampak pada perbaikan tingkat hidup masyarakat yang menyebabkan pertumbuhan penduduk yang lebih cepat, sedangkan lahan yang tersedia tetap. Ini berakibat bertambahnya jumlah tenaga kerja dan upah yang diberikan dibatasi, sekaligus menghambat kemajuan teknologi. Lalu laju pertumbuhan penduduk akan menurun kembali sehingga perkembangan ekonomi akan statis. Berarti, ekonomi yang mapan namun tanpa pertumbuhan lebih lanjut. Ricardo menyimpulkan bahwa kemajuan teknologi tidak akan menciptakan suatu tingkat produktivitas yang bertahan lama karena bertambahnya penuduk akan menurunkan tingkat upah dan keuntungan pengusaha.

Teori Ekonomi Neoklasik
Tokoh neoklasik adalah Robert M. Solow. Pandangan neoklasik terhadap pertumbuhan ekonomi tergantung pada perkembangan factor-faktor produksi. Permintaan masyarakat tidak menentukan laju pertumbuhan produksi, yang menentukan adalah penawaran factor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi. Harga factor produksi fleksibel mengikuti keadaan. Bila jumlah tenaga kerja melebihi modal, maka tingkat upah tenaga kerja akan menurun secara nisbi terhadap harga modal, demikian sebaliknya.
Q = f ( K.L.N.t )
Keterangan: Q = output t = perkembangan teknologi
K = modal f = fungsi
L = tenaga kerja
N = sumber daya alam
Output yang dihasilkan tergantung pada perubahan modal dan tenaga kerja yang disertai dengan kemajuan teknologi, sedangkan factor alam menjadi konstan untuk beberapa waktu. Apabila modal, yang digunakan lebih banyak, maka tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit. Kelenturan yang seperti ini menyebabkan perekonomian mempunyai kebebasan untuk menentukan penggabungan modal dan tenaga kerja yag digunakan untuk menghasilkan sejumlah produksi tertentu.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar
Dalam pembentukan modal, peran penawaran dan permintaan merupakan hal utama. Investasi memiliki peran yang sama dalam perekonomian, yaitu mempertinggi kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang produksi. Harrod-Domar menggunakan beberapa asumsi:
• Pada tahap permulaan perekonomian telah tercapai taraf penggunaan tenaga kerja penuh.
• Perekonomian terdiri atas sector rumah tangga dan perusahaan tanpa mengikutsertakan pemerintah dan perdagangan luar negeri.
• Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, berarti besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya pendapatan nasional.
• Besarnya kecenderungan menabung marginal tetap.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Joseph A. Schumpeter
Schumpeter lebih menekankan pada pentingnya peranan para pelaku ekonomi yang memiloki jiwa entrepreneurship di dalam menciptakan perkembangan ekonomi. Mereka terus mengusahakan inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi ini meliputi:
• Memperkenalkan suatu produk baru
• Mempertinggi efisiensi suatu produk
• Mengadakan perluasan pasarsuatu barang
• Mengadakan perubahan dalam organisasi produksi untuk mempertinggi eksistensi memungkinkan timbulnya proses imitasi, dimana pengusaha melakukan pengembangan teknologi baru.
Menurut Schumpeter, makin tinggi tingkat kemajuan perekonomian, maka makin terbatas kemungkinan untuk mengadakan inovasi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan menjadi bertambah lambat dan pada akhirnya akan terjadi keadaan yang tidak berkembang ( stationary state).


Pembangunan Ekonomi
Salah satu sisi dari pembangunan nasional ialah pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi secara garis besarnya dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu pertanian, pertambangan, manufaktur, perdagangan, dan jasa. Pembangunan ekonomi bertujuan meningkatkan kemakmuran masyarakat, mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan menghapus kemiskinan. Di dalam GBHN, dirumuskan sebagai suatu proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan kemajuan dan perbaikan menuju ke arah yang ingin dicapai. Unsur-unsur dalam pembangunan:
 Proses yang terus menerus.
 Membawa kemajuan dan perbaikan dalam berbagai segi kehidupan
 Dilaksanakan berdasarkan rencana-rencana yang terarah.
 Peningkatan mutu SDM.
 Untuk pembangunan bidang ekonomi dalam GBHN dicantumkan tiga misi penting, yang intinya yaitu:
• Pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional.
• Perwujudan otonomi daerah dalam rangkapembangunan daerah dan pemerataan pertumbuhan.
• Perwujudan kesejahteraan rakyat serta memberi perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar.

 Pembangunan di bidang ekonomi mempunyai sasaran sebagai berikut:
a. Terciptanya perekonomian yang mandiri dan handal sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
b. Adanya peningkatan kemakmuran rakyat yg semakin merata dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
c. Adanya stabilitas nasional yang mantab, bercirikan industri yang kuat dan maju, pertanian yang tangguh, dan koperasi yang sehat dan kuat.
d. Adanya perdagangan yang maju dengan system distribusi yang mantab.
e. Adanya pendayagunaan SDA yang optimal yang didukung oleh SDM yang berkualitas, maju, produktif, dan professional.
f. Adanya iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pemeliharaan kelestarian fungsi lingkungan hidup.


 Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Ekonomi
Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh kenaikan pendapatan nasional per kapita. Pendapatan nasional per kapita ditentukan oleh pendapatan nasional dan jumlah populasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yaitu:
 Jumlah dan kualitas penduduk
 Sumber daya modal dan teknologi
 Sistem social dan sikap masyarakat
 Sumber daya alam
 Luas pasar atau pangsa pasar

 Dampak Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi mempunya dampak positif dan negatif bagi kehidupan penduduk, yaitu:
 Dampak positif
Kemajuan – kemajuan (dampak positif) itu adalah:
o Menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.
o Meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan.
o Membawa perubahan pada struktur ekonomi dari agraris menuju ekonomi industri.
o Mengurangi kesenjangan antara golongan masyarakat kaya dan miskin.
o Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 Dampak negatif
Dampak negative yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan yaitu polusi dan kerusakan lingkungan, contohnya:
• Adanya pabrik menimbulkan berupa polusi suara bagi penduduk di sekitarnya.
• Pabrik tersebut juga dapat menimbulkan polusi udara dan limbah yang dapat membawa berbagai macam penyakit.
• Lingkungan industri dapat menimbulkan kerusakan lingkungan, seperti tanah, sumber air tercemar, dll.

Agar tidak menimbulkan kerusakan-kerusakan tersebut, maka dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi, pemerintah mengusahakan berbagi cara dalam rangka pelestarian lingkungan dan pencegahan perusakan lingkungan http://www.ziddu.com/download/2374082/EkonomiALFIremidiulangan.doc.html.

PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan produk domestik bruto (PDB) dari tahun sebelumnya tanpa melihat persentase pertambahan penduduk. Kenaikan yang terjadi dalam struktur kegiatan ekonomi dapat berupa penambahan sarana dan prasarana transportasi dan perluasan segmen pasar.
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi merupakan dua sisi kehidupan yang erat kaitannya dan saling mempengaruhi. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang menyebabkan terjadinya kenaikan pendapatan per kapita masyarakat dalam suatu struktur soasial ekonomi masyarakat dari yang bercorak tradisional ke modern. Dalam pembangunan ekonomi diupayakan bagaimana mengatasi kesenjangan sosial dengan memperkecil tingkat pengangguran dan mempersempit jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi mempunyai 3 unsur penting, yaitu:
a) Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses. Artinya, suatu kegiatan berlangsung secara terus menerus dan mempunyai kaitan dengan bidang-bidang lain.
b) Pertumbuhan ekonomi merupakan usaha untuk menaikkan output per kapita. Dalam hal ini ada dua variabel yang menentukan kenaikan output per kapita, yaitu pendapatan dan jumlah penduduk. Untuk memperoleh kenaikan output per kapita, kenaikan pendapatan harus lebih tinggi daripada kenaikan jumlah penduduk.
c) Kenaikan output per kapita harus terus berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, misalnya 10 sampai dengan 20 tahun.


Pertumbuhan ekonomi dapat dirumuskan sebagai berikut :

Pertumbuhan ekonomi = PDB^ ( PDB pada tahun A) – PDB yang digunakan sebagai tahun banding.

Teori Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Boediono, teori pertumbuhan ekonomi bias didefeinisikan sebagai penjelasan mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan.
I. Teori Pertumbuhan Ekonomi Karl Bucher
Pertumbuhan Ekonomi Kal Bucher dibagi berdasarkan lamanya penyaluran barang dari produsen ke konsumen.
a) Rumah Tangga Tertutup
Kehidupan masyarakat berubvah dari yang selalu berpindah menjadi menetap dan hidup berkelompok.
b) Rumah Tangga Kota
Kota sebagai pusat perdagangan hasil dari desa, sebaliknya hasil industri dan kerajinan yang dihasilkan di kota dijual di desa sehingga antara kota dan desa terjadi pertukaran dan terbentuk suatu kesatuan kegiatan ekonomi.
c) Rumah Tangga Bangsa
Terjadi hubungan pengusaha dan buruh sebagai hubungan yang saling menguntungkan, yang merupakan awal dari perdagangan antar bangsa yang saling menguntungkan.
d) Rumah Tangga Dunia
Perekonomian mencakup seluruh dunia sehingga timbul suatu tahap perkembangan kehidupan perekonomian dunia, yaitu negara industri mendapat bahan mentah dari negara lain dan menjual hasil produksinya ke nagara lain juga.




II. Teori Friedrich List
Ia membagi pertumbuhan ekonomi dengan melihat cara manusia memenuhi kebutuhannya dan jenis pekerjaan yang dilakukannya yang terbagi dalam beberapa tahap.
a) Masa Berburu dan Mengembara
Kehidupan manusia masih sangat sederhana. Mereka hanya berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri dengan berburu dan mengambil hasil alam.
b) Masa Beternak dan Bertani
Manusia mulai beternak dan bercocok tanam, mereka juga mulai menghasilkan karya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
c) Masa Bertani dan Kerajinan
Manusia tak hanya bertani namun juga membuat berbagai macam kerajinan yang menunjang pertanian, seperti pandai besi dan pertukangan.
d) Masa Kerajinan, Industri dan Perniagaan
Muncul kota-kota sebagai pusat industri dan perdagangan, namun karena banyaknya hasil produksi dan daerah pemasaran yang makin meluas maka timbullah perantara perdagangan dari produsen ke konsumen.

III. Teori Walt Whitermint Rostow
Walt Membagi tingkat pertumbuhan eonomi menjadi 5 tahap dan setiap Negara di dunia ini pasti akan mengalami salah satu dari tahapan tersebut.
a) Masyarakat Tradisional
Masyarakat hidup berpegang pada adat istiadat dan tradisi. Kegiatan ekonominya dilakukan secara turun temurun dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupya sendiri dan kelompok.
b) Masa Transisi
Adat istiadat mulai bergesar dan terjadi perubahan perekonomian masyarakat dari pertanian ke industri dan perdagangan.
c) Lepas Landas
Keidupan masyarakat telah mengalami perubahan-perubahan yang begitu cepat, baik di bidang politik maupun social ekonomi. Sektor industri mengalami peningkatan dan tercipta kestabilan polititk dan social sehingga pertumbuhan ekonomi akan terus berlanjut dan keberhasilan tidak lagi harus tergantung pada dunia luar.
d) Gerakan ke arah Kedewasaan
 Masyarakat sudah mampu menguasai teknologi produksi yang modern dalam memanfaatkan factor-faktor produksi dan sumber kekayaan alam. Lembaga-lembaga yang bergerak di segala sector kegiatan sudah menjalankan fungsinya dan kegiatan ekopnomi terjadi secara otomatis dan berjkalan sesuai yang direncanakan.
e) Masa Konsumsi Tinggi
Masyarakat tidak disibukkan lagi pada masalah produksi. Mereka lebih tertuju pada bagaimana mengkonsumsi dan meningkatkan kesejahteraan karena tingkat pendapatan per kapita yang begitu tinggi akan diikuti dengan peningkatan konsumsi terhadap barang tahan lama dan barang mewah. Masyarakat tidak lagi memikirkan kebutuhan primer dan sekunder.

IV. Teori Werner Sombart
Dibagi atas tiga tahap berdasarkan susunan organisasi dan ideologi masyarakat.
1. Masa Perekonomian Tertutup
Perekonomian masyarakat masih tertutup hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
2. Masa Perekonomian Kerajinan dan Pertukangan
Masyarakat tidak hanya berproduksi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Spesialisasi pekerjaan berdasarkan kemampuan yang dimiliki.

3. Masa Perekonomian Kapitalis
Para pemilik modal memegang peranan penting dan perekonomian dibagi menjadi 4 tahap:
• Masa kapitalis purba
• Masa kapitalis madya
• Masa kapitalis raya
• Masa kapitalisme akhir / sosialisme

V. Teori Bruno Hildebrand
Membagi pertumbuhan ekonomi atas 3 tahap berdasarkan alat tukar yang digunakan dalam perdagangan.
1. Masa Pertukaran Barter
Pertukaran masih bersifat kekeluargaan dengan ruang lingkup sempit.
2. Masa Pertukaran (dengan uang)
Ada alat tukar berupa uang yang juga dapat digunakan sebagai tabungan dan investasi.
3. Masa Pertukaran dengan cara Kredit
Pertukaran dengan cara kredit merupakan kemudahan yang diberikan dalam perdagangan. Seseorang dapat memiliki barang yang diinginkannya walaupun belum memiliki uang.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
Para pemikir dari kaum klasik menganut pandangan yang luas tentang kegiatan ekonomi dalam masyarakat.
I. Teori Adam Smith
Tokoh ekonomi yang memperkenalkan suatu kebijakan yang melarang pemerintah melakukan campur tangan dalam kegiatan ekonomi karena dapat menimbulkan ketidak efisienan perekonomian dan hasil yang diperoleh masyarakat tidak maksimum. Pertumbuhan ekonomi akan tergantung pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk.


II. Teori David Ricardo
Ricardo memberikan cirri-ciri perekonomian sebagai berikut:
• Terbatasnya jumlah sumber daya alam.
• Banyak sedikitnya jumlah tenaga kerja tergantung pada tingkat upah yang diberikan. Bila upah yang diberikan di atas upah subsisten, maka tenaga kerja akan meningkat, sebaliknya bila upah tenaga kerja di bawah upah subsisten maka jumlah tenaga kerja akan menurun.
• Modal akan terbentuk jika keuntungan yang diberikan berada di atas keuntungan minimum, karena orang akan berlomba-lomba menanamkan modalnya.
• Terjadinya kemajuan teknologi secara terus-menerus.
• Keberadaan sector pertanian lebih dominan.

Teori Ekonomi Neoklasik
Permintaan masyarakat tidak menentukan laju pertumbuhan produksi, yang menentukan adalah penawaran factor-faktor produksi dan tingkat kemajuan teknologi. Harga factor produksi fleksibel mengikuti keadaan. Bila jumlah tenaga kerja melebihi modal, maka tingkat upah tenaga kerja akan menurun secara nisbi terhadap harga modal, demikian sebaliknya.

Q = f ( K.L.N.t )

Keterangan: Q = output
K = modal
L = tenaga kerja
N = sumber daya alam
t = perkembangan teknologi
f = fungsi

Output yang dihasilkan tergantung pada perubahan modal dan tenaga kerja yang disertai dengan kemajuan teknologi, sedangkan factor alam menjadi konstan untuk beberapa waktu. Apabila modal, yang digunakan lebih banyak, maka tenaga kerja yang dibutuhkan lebih sedikit. Kelenturan yang seperti ini menyebabkan perekonomian mempunyai kebebasan untuk menentukan penggabungan modal dan tenaga kerja yag digunakan untuk menghasilkan sejumlah produksi tertentu.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Harrod-Domar
Dalam pembentukan modal, peran penawaran dan permintaan merupakan hal utama. Investasi memiliki peran yang sama dalam perekonomian, yaitu merupakan bagian dari pengeluaran agregat dan sebagai penambah jumlah barang-barang modal di masyarakat.
a) Pada tahap permulaan perekonomian telah tercapai taraf penggunaan tenaga kerja penuh.
b) Perekonomian terdiri atas sector rumah tangga dan perusahaan tanpa mengikutsertakan pemerintah dan perdagangan luar negeri.
c) Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, berarti besarnya tabungan masyarakat proporsional dengan besarnya pendapatan nasional.
d) Besarnya kecenderungan menabung marginal tetap.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Joseph A. Schumpeter
Para pelaku ekonomi terus mengusahakan inovasi dalam kegiatan ekonomi. Inovasi ini meliputi:
• Memperkenalkan suatu produk baru
• Mempertinggi efisiensi suatu produk
• Mengadakan perluasan pasarsuatu barang
• Mengadakan perubahan dalam organisasi produksi untuk mempertinggi eksistensi memungkinkan timbulnya proses imitasi, dimana pengusaha melakukan pengembangan teknologi baru.
Makin tinggi tingkat kemajuan perekonomian, maka makin terbatas kemungkinan untuk mengadakan inovasi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan menjadi bertambah lambat dan pada akhirnya akan terjadi keadaan yang tidak berkembang ( stationary state).



Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi secara garis besarnya dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu pertanian, pertambangan, manufaktur, perdagangan, dan jasa. Pembangunan ekonomi bertujuan meningkatkan kemakmuran masyarakat, mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan, dan menghapus kemiskinan. Unsur-unsur dalam pembangunan:
a. Proses yang terus menerus.
b. Membawa kemajuan dan perbaikan dalam berbagai segi kehidupan
c. Dilaksanakan berdasarkan rencana-rencana yang terarah.
d. Peningkatan mutu SDM.

Pembangunan di bidang ekonomi mempunyai sasaran sebagai berikut:
i) Terciptanya perekonomian yang mandiri dan handal sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
ii) Adanya peningkatan kemakmuran rakyat yg semakin merata dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
iii) Adanya stabilitas nasional yang mantab, bercirikan industri yang kuat dan maju, pertanian yang tangguh, dan koperasi yang sehat dan kuat.
iv) Adanya perdagangan yang maju dengan system distribusi yang mantab.
v) Adanya pendayagunaan SDA yang optimal yang didukung oleh SDM yang berkualitas, maju, produktif, dan professional.
vi) Adanya iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pemeliharaan kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Dampak Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi mempunya dampak positif dan negatif bagi kehidupan penduduk, yaitu:
a) Dampak positif
Kemajuan – kemajuan (dampak positif) itu adalah:
o Menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.
o Meningkatkan pendapatan masyarakat secara keseluruhan.
o Membawa perubahan pada struktur ekonomi dari agraris menuju ekonomi industri.
o Mengurangi kesenjangan antara golongan masyarakat kaya dan miskin.
o Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
b) Dampak negatif
Dampak negative yang ditimbulkan oleh adanya pembangunan yaitu polusi dan kerusakan lingkungan, contohnya:
c) Adanya pabrik menimbulkan berupa polusi suara bagi penduduk di sekitarnya.
d) Pabrik tersebut juga dapat menimbulkan polusi udara dan limbah yang dapat membawa berbagai macam penyakit.
e) Lingkungan industri dapat menimbulkan kerusakan lingkungan, seperti tanah, sumber air tercemar, dll.

Hal yang paling penting dalam pencegahan dampak negative dari pembangunan yaitu adalah kesadaran para pengusaha untuk ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

A) Pertumbuhan Ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan hasil produksi (output) dalam tingkatan nyata ekonomi, dan diukur melalui angka perubahan hasil produksi setiap tahunnya dalam jangka yang panjang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:
a) Sumber Daya Alam (SDA).
Suatu negara yang sumber daya alamnya melimpah, seperti kesuburan tanah, iklim, cuaca, hasil hutan dan tambang, akan mempunyai kesempatan yang besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang pesat.
b) Modal dan Teknologi.
Modal dan teknologi sangat penting artinya bagi pertumbuhan ekonomi, karena dipergunakan untuk mengolah SDA yang masih bersifat potensial (belum dimanfaatkan) menjadi SDA yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal dan teknologi mampu mempertinggi tingkat efisiensi, membuka penemuan baru, dan meningkatkan kualitas produksi.
c) Sumber Daya Manusia (SDM).
Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia, karena manusia merupakan pelaksana pembangunan ekonomi. Semakin tinggi kualitas SDM dalam suatu negara, maka semakin tinggi pula tingkat produktifitas di negara tersebut
d) Sistem sosial dan sikap masyarakat.
Masyarakat modern akan lebih terbuka dan bersifat positif terhadap perubahan yang secara otomatis ditimbulkan oleh pembangunan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat segera terwujud.
e) Luas pasar atau pangsa pasar.
Barang dan jasa yang akan dijual kepada konsumen membutuhkan daerah pemasaran dan pangsa pasar yang tepat, baik di dalam maupun di luar negeri. Semakin luas daerah pemasaran dan pangsa pasar yang dimiliki, akan semakin besar pula peluang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi.

TEORI TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Teori Tokoh Pokok Pikiran Keterangan
Klasik Adam Smith Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh 3 hal
 Pertumbuhan Grossdomestik Bruto (di pengaruhi oleh SDA, jumlah penduduk, persediaan barang barang)
 Pertumbuhan penduduk
 Sistem persaingan bebas
David Ricardo Pertumbuhan dipengaruhi oleh :
 Sumber daya alam yang terbatas
 Jumlah penduduk yang berkembang
 Kemajuan teknologi
 Sektor pertanian Menurut david ricardo pertumbuhan ekonomi tidak terjadi secara terus menerus , tetapi terdapat stagnansi di dalamnya.
Thomas Robert Malthus Terori pertumbuhan penduduk menyatakan bahwa ” pertumbuhan penduduk menurut deret ukur dan pertumbuhan menurut deret hitung ”, maksudnya jumlah penduduk lebih cepat berkembang dari pada pertumbuhan ekonomi.
Neo Klasik Robert Sollow Pertumbuhan dipengaruhi oleh :
 Pertumbuhan penduduk (SDM)
 Akumulasi modal
 Teknologi modern
Roy Forbes Harrod dan Evsay D. Domar Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh pertambahan modal yang akan meningkatkan modal dan nantinya pendapatan nasional.
Modern Walt Whitman Rostow Ada 5 tahap pertumbuhan ekonomi
 Masyarakat tradisional
 Pra lepas landas
 Lepas landas
 Menuju kedewasaan
 Konsumsi tinggi


TEORI TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
TEORI TOKOH POKOK PIKIRAN tambahan
Austria (history) Werner Sombart 1. Zaman perekonomian tertutup
2. Zaman kerajinan dan pertumbuhan
3. Zaman Kapitalis purba, madya, raya, akhir. Karl Butcher
Pokok pikiran :
Pembangunan di bedakan menjadi :
 Rumah tangga tertutup
 Rumah tangga kota
 Rumah tangga bangsa
 Rumah tangga dunia
Frederik List Pertumbuhan ekonomi dibedakan menjadi :
Masa berburu dan meramu
Masa beternak dan bertani
Masa bertani dan kerajinan
Masa kerajinan dan industri serta niaga.



B) Pembangunan Ekonomi.
Pembangunan ekonomi adalah proses dan langkah-langkah yang dilakukan oleh suatu negara untuk meningkatkan PNB dan pendapatan per kapita penduduknya dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi. Sumber pembiayaan pembangunan ekonomi adalah simpanan domestik, investasi asing, serta bantuan dari luar negeri. Pembangunan ekonomi mempunyai tiga unsur penting, yaitu:
1) Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, yaitu rangkaian kegiatan pembangunan yang dilakukan secara terus menerus dengan maksud mengubah keadaan perekonomian tertentu menjadi keadaan perekonomian yang diinginkan.
2) Pembangunan ekonomi dilakukan untuk meningkatkan PNB dan pandapatan per kapita, sebagai tolok ukur keberhasilan pembangunan ekonomi.

Dampak pembangunan ekonomi:
1) Dampak positif:
a) Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran dan kejahatan.
b) Pendapatan masyarakat bertambah, sehingga kesejahteraan rakyat dapat ditingkatkan.
c) Fasilitas umum dapat terpenuhi, sehingga segala sesuatunya bisa berjalan dengan lancar. Misalnya dengan adanya jalan layang, diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas.


2) Dampak negatif:
a) Meningkatkan urbanisasi, yang disebabkan karena pelaksanaan pembangunan ekonomi di pedesaan tidak merata, sehingga masyarakat di desa lebih memilih untuk berpindah ke daerah perkotaan.
b) Terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan hidup, akibat dari limbah pembangunan.

EKONOMI PRAKLASIK

Zaman Praklasik
Ekonomi baru di akui sebagai ilmu yang bersiri sendiri setelah di susun secara sistematis oleh Adam Smith pada abad 18. Dalam kurun waktu abad 16-17 merupakan awal periode perintisan ilmu ekonomi.Dalam kurun waktu tersebut terdapat aliran merkantilis dan aliran fisiokratis.
1. Aliran Merkantilis
Pada abad 16 logam mulia berfungsi sebgai uang. Semakin banyak logam mulia yang tersedia maka makin makmurlah negara tersebut. Semua persediaan logam mulia di peroleh dari surplus perdagangan luar negeri. Paham (yang semua) seperti ini di sebut aliran merkantilis karena kaum yang berjasa adalah pedagang. Ada dua tokoh yang menjadi pelopor aliran ini, yaitu Thomas Mun ( 1571-1641 ), dan J. Colbert ( 1619-1683 ). Thomas Mun adalah seorang saudagar Inggris sedang Colbert adalah menteri ekonomi dalam pemerintahan raja Louis 16.
Akibat aliran merkantilis yang kurang baik antara lain adalah:
 Timbulnya “Saudagar Elite”
Di negara yang menganut aliran ini terdapat hubungan kerjasama antara pemerintah dengan pedagang. Para pedagang diberi berbagai macam faasilitas untuk meningkatkan produksi mereka. pemberian ini dikarenakan sebagian keuntungan pedangan di berikan kepada pemerintah. Diantaranya terdapat pedagang yang dapat mempengaruhi pemerintahan . akibatnya muncullah saudagar elite tersebut.
 Timbulnya negara jajahan
Untuk meningkatkan usahanya saudagar-saudagar tersebut membentuk organisasi dagang di luar negeri seperti VOC di belanda. Masing-masing mendapat hak monopoli perdagangan luar negeri di pemerintahannya. Perusahaan dagang negara merkantilis di negara lain mempunyai armada kapal yang kuat. Karena masing-masing memiliki armada kapal yang kuat maka riskan terjadi bentrok senjata, bentrokan senjata ini di pengaruhi untuk menguasai daerah yang bersangkutan.

2. Aliran fisiokrasi
Fisiokrasi berasal dari istilah Physis (fisika = ilmu alam) dan cratos (kekuasaan). Dalam ilmu ekonomi, fisiokrasi merupakan aliran yang berpendapat bahwa sumber kemakmuran berasal dari alam, terutama dari usaha pertanian. Aliran tersebut pertama-tama muncul di Prancis sebagai reaksi terhadap politik aliran merkantilis yang menganakemaskan kaum saudagar. Pelopor aliran fisiokrasi yang terkenal ialah Francois Quesnay dan Jacques Furgot.

a. Francois quesnay (1694-1774
F. Quesnay ialah seorang dokter kesehatan yang berjasa dalam pengembangan teknologi bedah. Karena kecerdasannya dia diangkat menjadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan di Paris. Sejak tahun 1750-an, quesnay banyak mencurahkan perhatian pada kehidupan ekonomi khususnya yang menyangkut masalah pertanian. Hasil studinya dituangkan dalam Tableau Economique (1758), yang intnya menguraikan secara jelas tentang “aliran Barang dan Uang dalam Masyarakat”.
Menurut Quesnay, bidang usaha pertanian dianggap sebagai satu-satunya usaha yang produktif, dalam arti dapat mendatangkan produksi neto (product net) atau nilai tambah. Sebab, usaha industri atau kerajinan hanya dianggap mengunah bentuk barang dan usaha perdagangan hanya menyalurkanbarang dari produsen kepada konsumen.
Sehubungan dengan pendapat di atas, Quesnay tidak setuju atas pemberian perlindungan berlebihan kepada industri dan perdagangan, misalnya, dalam bentuk hak monopoli, subsidi, atau kemudahan lain. Perlindungan semacam itu menyebabkan harga barang menjadi mahal. Semboyan quesnay dalam kehidupan ekonomi ialah laissez fair, laissez passer ( berikan kebebasan, semuanya akan berjalan sebagaimana mestinya ).
Menurut Quesnay, product net atau nilai tambah yang diperoleh dari usaha pertanian itulah yang dianggap dapat menambah kemakmuran. Yang dipersoalkan selanjutnya ialah bahwa sebagian besar dari nilai tambah tersebut bukan dinikmati oleh pengusaha pertanian atau buruh tani, melainkan oleh para tuan tanah. Keadaan semacam itu dianggap kurang adil.

b. jacques turgot (1721-1781)
J. Turgot ialah seorang ahli filsafat dan ekonomi yang menjabat Menteri Keuangan Prancis dalam pemerintahan Raja Louis XVI. Pemikirannya tentang ekonomi sejalan dengan F. Quesnay, bahwa sumber kemakmuran berasal dari alam terutama usaha bidang pertanian. Oleh karena itu, J. Turgot memberi dorongan agar usaha pertanian dapat ditingkatkan. Sumbangan pemikiran yang sangat berharga untuk pengembangan ilmu ekonomi tersebut antara lain, (1) teori pembentukan modal dan (2) hukum hasil lebih yang makin berkurang.


1. Teori pembentukan modal
Pada dasarnya teori Turgot selalu bertolak dari usaha pertanian. Nilai tambah yang hakikatnya merupakan awal dari pembentukan modal masyarakat. Nilai tambah tersebut terdiri atas laba pengusaha dan sewa tanah.
(1) Bagian laba yang diperoleh para pengusaha pertanian pada umumnya digunakan untuk menambah modal usaha guna meningkatkan produksi.
(2) Bagian sewa tanah yang diterima oleh pemilik tanah akan merupakan akumulasi modal yang dapat digunakan untuk membangun industri.

2. Teori hukum hasil lebih yang makin berkurang
Tambahan modal untuk meningkatkan usaha pertanian ada batasnya. Menurut pengamatan Turgot, jika di atas sebidang tanah pertanian terus menerus ditambahkan modal, mulai titik tertentu akan diperoleh hasil lebih yang makin berkurang. Gejala tersebut akhirnya dirumuskan menjadi the law of dimishing returns (hukum hasil lebih yang semakin menurun).

EKONOMI SOSIALISME

Sosialisme sebuah ide.
Telah diketahui bersama bahwa sosialisme merupakan hasil pemikiran yang sangat mempengaruhi abad modern, terutama dalam hal perekonomian. Banyak orang memiliki interpretasi yang berbeda atas sosialisme, hal ini disebabkan masih adanya suatu perdebatan dan kerancuan dalam mendefinisikannya, entah definisi bahwa sosialisme adalah ekonomi kerakyatan, entah anti kapitalisme dan banyak hal lainnya, tetapi di dalam berbagai pendapat tadi ada satu hal yang menjadi roh sosialisme, yaitu citca-cita untuk menyejahterakan manusia.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia karangan balai pustaka, sosialisme adalah suatu ajaran atau paham kenegaraan dan ekonomi yang berusaha supaya harta benda, industri, dan perusahaan menjadi milik Negara. Sifat yang terkandung adalah sosialistis, yaitu bersifat memihak kepentingan Negara dan masyarakat.
Jadi merupakan hal yang tepat jika dapat disimpulkan bahwa sosialisme merupakan paham kenegaraan dan perekonomian dengan tujuan menyejahterakan rakyat.
Rakyat menjadi subyek atau pelaku sosialisme, sebagai langkah mencapai kehidupan yang lebih baik.

Marx (1818-1883) : Pikiran untuk rakyat.
Marx lahir dari keluarga yahudi kelas menengah di Trier, Jerman pada tahun 1818. Marx sangat tertarik dengan ide Hegel tentang kemajuan dan perubahan. Maka ia memiliki ide bahwa kondisi ekonomi saat itu yang notabene dikuasai oleh kaum kapitalis adalah kondisi yang tidak ideal dan harus tercipta perubahan. Maka Karl Marx lebih banyak mempelajari operasi dari ekonomi kapitalis dan menganalisis masalah-masalah yang muncul dalam kapitalisme.
Kemudian ia berpendapat bahwa masalah-masalah ini tidak bisa disembuhkan dengan kebijakan ekonomi atau dengan tindakan-tindakan lain secara lebih baik, karena mereka adalah karakteristik esensial dari kapitalisme.
Menurut marx, masalah-masalah ini justru akan berlanjut dengan lebih cepat dan pada akhirnya akan menghancurkan ekonomi kapitalis. Maka tercetuslah sosialisme, yang sangat berpengaruh itu.
Tulisan-tulisan Marx berusaha memahami bagaimana ekonomi kapitalis bekerja, dan di mana tempat kapitalisme dalam sejarah ekonomi manusia. Marx memandang kapitalisme hanya sebagai satu fase proses sejarah ekonomi.
Menurut Marx ada 2 hal yang membuat kapitalisme bisa runtuh:
Yang pertama, kapitalisme mencari kekayaan dan menggunakannya untuk mendapatkan kekayaan yang lebih banyak lagi, hal itulah yang menyebabkan eksploitasi habis-habisan manusia, yang akan menyebabkan pergerakan kaum buruh.
Yang kedua, kapitalisme dicirikan oleh desakan tanpa akhir menuju ke monopoli dan konsentrasi ekonomi, itulah yang menyebabkan pasar dikuasai oleh kaum kaya sedangkan akibatnya adalah matinya perekonomian kecil, seperti pasar tradisional, tingkat kesejahteraan akan menurun dan masyarakat tidak lagi sejahtera dengan demikian para kapitalis tidak memiliki cukup sasaran pasar, dan tak ada lagi sumber daya yang dieksploitasi.
Dan yang terakhir, kekuatan yang akan melenyapkan kapitalisme adalah kecenderungan menurunnya tingkat keuntungan. Tiga unsur yang selalu terkandung dalam kapitalisme ini akan menyebabkan kapitalisme runtuh dan justru akan mengalami pergeseran.
Maka dengan ini sosialisme dengan rakyat sebagai pelakunya menyingkirkan istilah proletar yang dimiliki kapitalisme, dengan demikian tak ada lagi pemilik modal dan alat produksi, karena semua dikelola oleh Negara, untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama.
Pada akhirnya tampak bahwa Marx meremehkan kelenturan dari system kapitalis dan kemampuannya. Tetapi meskipun ada cacat dalam prediksinya, mungkin tak seorangpun yang lebih baik daripada Marx dalam memahami dinamika system kapitalis dan ketegangan yang ditimbulkannya di antara pihak yang terlibat.

Sosialisme dan Abad Komputer.
Saat ini hamper semua mengacu pada pasar, pasar yang menetukan, perlombaan besar-besaran terus berpacu, lalu muncul pertanyaan reflektif, Dimana posisi Sosialisme di masa teknologi ini, yang peredaran uang dapat terus berubah, dalam sepersekian detik?
Hanya kesadaran nyata yang bisa menjawab pertanyaan ini, dengan bertolak pada kenyataan bahwa masih banyak rakyat miskin di seluruh dunia, sedangkan Negara maju terus maju meninggalkan Negara ketiga.
Dapat kita sadari bahwa sosialisme masih dibutuhkan, tetapi aplikasinya akan sangat sulit, karena sekarang uang dan peredarannya sangat cepat, sedangkan alat produksi tidak akan bisa direbut bahkan Negara sekalipun, jika suatu Negara ingin menerapkan sosialisme, maka Negara tersebut harus siap untuk menjadi sangat militer karena untuk memebatasi alat produksi masyarakat akan sangat sulit, tetapi siapa yang tahu 100 tahun kedepan apa yang akan terjadi, dan mungkin sosialisme menjadi pioneer sebagai batu lonjakan untuk menyejahterakan kehidupan masyarakat.



Thursday, August 28, 2008

Pemikiran teori ekonomi

A.Ekonomi Praklasik
Pandangan yang dikemukakan oleh para perintis atau filsuf yunani, kaum gereja, merkantilisme dan fisiokrat
Tokohnya :
1.Plato ( 427 – 347 SM )
Pokok Pemikirannya
a.Penggunaan uang dalam tukar menukar
b.Spesialisasi
c.Mengingatkan kewajiban manusia untuk mengendalikan keinginan secara bertanggung jawab

download aja jika malas mbaca

Saturday, May 24, 2008

The invisible hand

There are two important features of Smith's concept of the "invisible hand". First, Smith was not advocating a social policy (that people should act in their own self interest), but rather was describing an observed economic reality (that people do act in their own interest). Second, Smith was not claiming that all self-interest has beneficial effects on the community. He did not argue that self-interest is always good; he merely argued against the view that self-interest is necessarily bad. It is worth noting that, upon his death, Smith left much of his personal wealth to charity.

On another level, though, the "invisible hand" refers to the ability of the market to correct for seemingly disastrous situations with no intervention on the part of government or other organizations (although Smith did not, himself, use the term with this meaning in mind). For example, Smith says, if a product shortage were to occur, that product's price in the market would rise, creating incentive for its production and a reduction in its consumption, eventually curing the shortage. The increased competition among manufacturers and increased supply would also lower the price of the product to its production cost plus a small profit, the "natural price." Smith believed that while human motives are often selfish and greedy, the competition in the free market would tend to benefit society as a whole anyway. This was later adopted as a universal principle by the laissez-faire economists of the 19th century.

Smith apparently used the phrase "invisible hand" only three times in his work. Later writers, both supporters and detractors, repeated this phrase far out of proportion to Smith's own usage.

Meritocracy
Meritocracy is an important factor in the work. In his book, Smith emphasizes the advancement that one can take based on their will to better themselves. People would want to do things with a strong mindset without the interference of the outside norms. Smith, also, points out the fact that the outside forces lead to infancy in the division of labor, therefore, slowing the economic growth of an economy. Because of the idea of self-improvement is very strong, meritocracy efficiently moves the outcomes of the division of labor, ultimately leading to more efficiency in the economy.

History and significance
The Wealth of Nations was published in 1776, during the Age of Enlightenment. It influenced not only authors and economists, but governments and organizations. For example, Alexander Hamilton was influenced in part by The Wealth of Nations to write his Report on Manufactures, in which he argued against many of Smith's policies. Interestingly, Hamilton based much of this report on the ideas of Jean-Baptiste Colbert, and it was, in part, to Colbert's ideas that Smith wished to respond with The Wealth of Nations.

Many other authors were influenced by the book and used it as a starting point in their own work, including Jean-Baptiste Say, David Ricardo, Thomas Malthus and, later, Karl Marx and Ludwig von Mises. The Russian national poet Aleksandr Pushkin refers to The Wealth of Nations in his 1833 verse-novel Eugene Onegin.

Irrespective of historical influence, however, The Wealth of Nations represented a clear leap forward in the field of economics, similar to Sir Isaac Newton's Principia Mathematica for physics or Antoine Lavoisier's Traité Élémentaire de Chimie for chemistry. The Wealth of Nations is also important in a Scottish linguistic context on account of the fact the book is written in English and not in Scots Language, a somewhat rare occurrence for the time.

Anachronisms
Some commentary on the work suffers from anachronism. This is the result of reading the work as though it were written today. The book is written in modern English, but there are some points to consider:

The term economics was not yet in use.
The term capitalism was not yet in use. Smith talks about a "system of perfect liberty" or "system of natural liberty".
To a certain extent, some form of Feudalism was still dominant in parts of Europe (primarily Eastern Europe and Russia).
The feudal corporations referenced by Smith were very different from modern corporations.

Publishing history
Five editions of The Wealth of Nations were published during Smith's lifetime: in 1776, 1778, 1784, 1786, and 1789. Numerous editions appeared after Smith's death in 1790. To better understand the evolution of the work under Smith's hand, a team led by Edwin Cannan collated the first five editions. The differences were published along with an edited fifth edition in 1904.[1] They found minor but numerous differences (including the addition of many footnotes) between the first and the second editions, both of which were published in two volumes. The differences between the second and third editions, however, are major: In 1784, Smith annexed these first two editions with the publication of Additions and Corrections to the First and Second Editions of Dr. Adam Smith’s Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, and he also had published the now three volume third edition of the Wealth of Nations which incorporated Additions and Corrections and, for the first time, an index. Among other things, the Additions and Corrections included entirely new sections. The fourth edition published in 1786 had only slight differences with the third edition, and Smith himself says in the Advertisement at the beginning of the book, "I have made no alterations of any kind." Finally, Cannan notes only trivial differences between the fourth and fifth editions — a set of misprints being removed from the fourth, and a different set of misprints being introduced into the fifth.

The first work of economics?
Eleven years prior to the publication of The Wealth of Nations, Anders Chydenius, a Swedish priest and economist (living in what is now Finland), published The National Gain (Den Nationnale Winsten). Chydenius's work lays out several key principles of liberalism, free markets and free trade, many of which are also to be found in The Wealth of Nations. This has led some to argue that The Wealth of Nations was not the founding work of the modern school of economics after all, but was instead a kind of runner-up.

It is undoubtedly true (as Smith himself admitted) that The Wealth of Nations was composed, in part, of syntheses and analyses of existing political and economic theories. This is especially so with regard to the book's positions on mercantilism and protectionism (Smith owed much of his work on those subjects to the Physiocrats, for example).

However, it is equally true that The National Gain and works like it, have had nowhere near the international impact that The Wealth of Nations has had. The causes of this state of affairs are outside the scope of this article, but whatever the reasons, Smith's work continues to be canon in the field of economics down to this day, whereas The National Gain was not influential whatsoever outside of Chydenius's homeland.

Thus, while it cannot accurately be said to be the "first" modern work of political economy, The Wealth of Nations must still be termed the "founding" work of economics, as it, and no other work, is the progenitor of almost all modern economic theory. Chydenius and others may have been first in the sense of strict timing, but Smith's work was the first to have a wide influence. It should be noted however that, canonical as Smith's book may be, one is unlikely to find many economists today who have actually read it, given the technical nature of modern economics.

Thursday, May 8, 2008

pokok pemikiran Milton Friedman:

The power of the market

Allocative power: Sistem voluntary excange memungkinkan kerjasama dari jutaan individu dalam produksi barang dan jasa. Friedman menggambarkannya dalam pasar pensil. Tak ada seorang pun yang membayangkan bahwa proses pembuatan pensil membutuhkan kerjasama dalam jumlah besar orang. Pemotong kayu membutuhkan gergaji, truk dan pengungkit untuk merobohkan pohon. Semuanya membutuhkan keterampilan, sementara graphite core-nya harus didatangkan dari tempat lain – mungkin Sri Lanka. Pendeknya sebuah proses yang amat panjang. Kemudian Friedman dengan baik menggambarkan: None of the thousands of person involved in producing pencil performed his task because he wanted a pencil. Some among them never saw a pencil and would not know what it is for. Each saw his work as a way to get the pencil we wanted. Every time we go to the store and buy a pencil, we are exchanging a little bit of our services for the infinitesmall amount of services that each of the thousands contributed toward producing the pencil.

Transmission mechanism:

Yang luar biasa dari contoh pensil di atas adalah bahwa pensil itu dapat diproduksi tanpa butuh sebuah koordinasi negara secara khusus. Tidak dibutuhkan biro-biro pemerintah untuk mempelajari berapa pensil dibutuhkan dan tidak dibutuhkan peraturan berantai untuk menjalankan proses produksi, semua digerakkan dalam ekonomi pasar dengan mekanisme harga. Artinya jika tiap orang mementingkan dirinya sendiri dalam proses produksi dan berusaha menjamin bahwa konsumennya akan puas, maka proses rantai produksi ini akan berjalan.

Removing discrimination

Menarik jika kita kemudian melihat bahwa pasar yang kerap dituduh diskriminatif pun ternyata justru bersikap anti diskriminasi. Friedman menulis dengan baik:

No one buys bread knoms whether the wheat from which it is made grown by a Communist or a Republican, by a constitutionalist or a Facist, or, for that matter by a Negro or a white. This illustrateshow an impersonal market separates economic activities from political views and protects men from being discriminated against in their economic activities for reasons that are irrelevant to their productivity…

Individu yang akan melakukan diskriminasi sebenarnya menghukum dirinya sendiri, karena ia membatasi pilihanyya dalam soal pemasok ataupun konsumennya. Sebagai akibatnya ada disincentive untuk melakukan diskriminasi. Friedman menyebutnya:

A businessman or an entrepreneur who expresses preferences in his business activities that are not related to productive efficiency is at a disadvantage compared to other individuals who do not. Such an individual is in effect imposing higher cost on himself than are other individuals who do not have such preferences. Hence, in a free market they will tend to drive him out

Diversity without disorder

Salah satu keunggulan darim pasar adalah kemampuannya untuk membuat sebuah persetujuan tanpa consensus politik. Padahal dalam political market pilihan-pilihan praktis tidak selalu tersedia. Pemilihan umum tidak dapat dilakukan setiap hari, kita memilih bukan untuk satu kebijakan tertentu tetapi untuk sebuah partai, atau paket program, dan jika satu paket berhasil menarik 15% maka seluruh negara terikat pada itu, bahkan juga untuk mereka yang tidak menyetujuinya.

Friedman menyebutkan: The use of political channels, while inevitable, tends to strain the social cohesion essential for a stable society… Fundamental differences in basic values can seldom if ever be resolved at the ballot box…

Karena itu Friedman menganjurkan: The widespread use of the market reduces the strain on the social fabric by rendering conformity unnecessary with respect to any activities it encompasses. The wider the range of activities covered by the market, the fewer are the issues on which explicitly political decision are required and hence on which is necessary to achieve agreement.

The problem of government power Peran pemerintah yang terbatas menjadi perlu karena system pasar lebih efisien dalam menyediakan barang dan jasa dibandingkan dalam system politik lain. Bagi Friedman kebebasan ekonomi adalah sebuah syarat mutlak untuk kebebasan politik dan pribadi. Ketika pemerintah mengambil alih fungsi aktivitas ekonomi, ada kecenderungan bahwa itu berjalan lebih atas dasar self-interest dari mereka yang menjalankannya ketimbang menfaat bagi mereka yang seharusnya memperoleh manfaat.

Bagi Friedman, kebebasan politik dan ekonomi tidak dapat dipisahkan. Seorang individu yang tidak bisa pergi karena exchange restrictions, orang yang tidak bisa memperoleh pekerjaan karena licensing arrangements, yang tidak dapat mengimport karena adanya quota dan tidak dapat menjual barang pada harga yang ia pilih, jelas tidak dapat dikatakan bebas. Walaupun semua hal itu merupakan ‘ukuran’ ekonomi hal-hal itu hanya bisa diterapkan dengan adanya coercion dan membatasi kebebasan ekonomi.

Selain itu konsentrasi kekuasaan di tangan negara adalah sebuah potensi ancaman untuk kebebasan. Dengan membuat peran negara terbatas maka ekonomi pasar memiliki potensi untuk mengeliminir ancaman itu.

Equality Salah satu kritik yang kerap diajukan kepada kapitalisme adalah soal equality. Pada tuduhan bahwa di dalam ekonomi pasar terdapat inequality yang lebih besar. Friedman memberikan argumen: Benar, bahwa di dalam system pasar, pendapatan amat tersebar tetapi sebagian besar pendapatan dialokasikan untuk jasa manusia ketimbang jasa pemilikan. Selain itu, studi empiris juga membuktikan bahwa perbedaan income di Amerika Serikat ternyata sama buruknya demngan yang terjadi di Rusia, bahkan lebih buruk. Selain itu –alasan klasik–kaum libertarian: yang lebih penting adalah persamaan dalam kesempatan dan bukan kesamaan dalam hasil.

Tinjauan kritis Namun pasar tentu tak sepenuhnya sempurna dan bebas dari cela. Argumen Friedman bahwa pasar tidak diskriminatif sebenarnya memiliki kontradiksi dalam dirinya. Harga, pada dirinya, adalah sesuatu yang diskriminatif. Ia berpihak kepada mereka yang bisa menerima harga itu. Kapitalisme pun seperti terus menerus mensahkan keserakahan.

Kebebasan ini harus dilihat dari dua hal: process dan opportunities. Unfreedom (ketidakbebasan) dapat terjadi karena tidak cukupnya process yang memungkinkan dilakukannya aktifitas untuk memiliki atau memperoleh sesuatu. Contoh yang paling sederhana adalah tidak adanya hak politik masyarakat untuk melakukan fungsinya sebagai individu. Pandangan yang menghubungkan processdengan kebebasan ini tampaknya benyak dipengaruhi oleh pemikiran libertarian, yang memnerikan bobot yang besar sekali pada prosedur yang memungkinkan adanya kebebasan dalam memilih atau melakukan tindakan. Di sisi lain, pembahasan mengenai perluasan set dari kapabilitas tidak akan tercapai. Oleh karena itu pembahasan mengenai perluasan set dari kapabilitas harus memasukkan dua unsur: kebebasan individu dan perbedaan kondisi yang dimiliki oleh tiap individu. Satu kritik Sen bagi pendekatan Libertarian yang banyak dikaitkan dengan pemikiran Robert Nozick adalah bahwa libertarian hanya memfokuskan diri kepada soal equality dalam rights dan mementingkan proses bagaimana sebuah tinadakan atau pilihan dilakukan. Di sini Libertarian telah melupakan soal ‘ketidakberuntungan’ orang akibat kekurangan yang sistematis dari kesempatan yang ada. Sebaliknya kelompok consequentialist lebih memfokuskan diri pada apa akibat dari suatu tindakan, sehingga yang elbih penting adalah opportunities dari sebuah tindakan. Di sini kelompok consequentialist kemudian melupakan bagaimana process yang memungkinkan suatu tindakan dilakukan. Itulah sebabnya pembahasan kebebasan menjadi sangat penting.

Equality Literatur ekonomi mengenai equality berbicara mengenai beberapa kemungkinan equality. Egalitaran bicara mengenai equality dalam kesejahteraan. Tetapi ada persoalan di sini, equality dalam welfare bisa terjadi jika kita bisa membandingkan interpersonal utility antar orang. Dan hal ini nyaris merupakan hal yang mustahil. Selain itu equality dalam welfare juga bisa mengakibatkan rusaknya system insentif. Bagaimana kita dapat menyamakan antara mereka yang bekerja keras dengan yang tidak? Karena itu equality dalam welfare pada akhirnya tidak menghasilkan self respect. Dworkin kemudian muncul dengan ide equality in external resources. Dari sisi ini kesejahteraan orang amat dipengaruhi oleh pilihan pribadi orang dan sumberdaya yang dimilikinya. Satu kritik yang kemudian muncul terhadap konsep ini: equality dalam external resources tidak bicara mengenai equality dalam internal resources seperti bakat, atau cacat yang dimiliki. Dengan begitu Roemer misalnya mengkritik bahwa penerapan ide Dworkin hanya akan membuat mereka yang memiliki handicapped akan menjadi lebih buruk. Pandangan lain mengenai equality juga datang dari Arneson. Arneson menganggap bahwa konsep equality haruslah dilihat dalam konteks equality in opportunity for welfare. Dalam konteks ini, equality harus dilihat dalam konteks karakter individu. Sehingga mereka yang memiliki handicapped misalnya, jelas harus diperlakukan berbeda. Dalam prakteknya, konsep Arneson tidak berbeda dengan ide Dworkin.
Muhammad Chatib Basri

Monday, May 5, 2008

Sosialisme Utopis

Sosialisme Utopis atau Sosialisme Utopia adalah sebuah istilah untuk mendefinisikan awal mula pemikiran sosialisme modern. Para sosialis utopis tidak pernah benar-benar menggunakan ini untuk menyebut diri mereka; istilah "Sosialisme Utopis" awalnya diperkenalkan oleh Karl Marx dan kemudian digunakan oleh pemikir-pemikir sosialis setelahnya, untuk menggambarkan awal kaum sosialis intelektual yang menciptakan hipotetis masa datang dari penganut paham egalitarian dan masyarakat komunal tanpa semata-mata memperhatikan diri mereka sendiri dengan suatu cara dimana komunitas masyarakat seperti itu bisa diciptakan atau diperjuangkan.

Kata utopia sendiri diambil dari kisah pulau Utopia karangan Thomas Moore.

Karena Sosialisme utopis ini lebih merupakan sebuah kategori yang luas dibanding sebuah gerakan politik yang spesifik, maka sebenarnya sulit untuk mendefinisikan secara tepat istilah ini. Merujuk kepada beberapa definisi, desinisi sosialisme utopis ini sebaiknya melihat para penulis yang menerbitkan tulisan-tulisan mereka pada masa antara Revolusi Perancis dan pertengahan 1930-an. Definisi lain mengatakan awal mula sosialisme utopis jauh lebih ke masa lalu, dengan mengambil contoh bahwa figur Yesus adalah salah satu diantara penganut sosialisme utopis.

Walaupun memang terbuka kemungkinan siapapun yang hidup dalam waktu kapanpun dalam sejarah dapat disebut sebagai seorang sosialis utopis, istilah ini lebih sering dipakai terhadap para sosialis utopis yang hidup pada seperempat masa pertama abad 19. Sejak pertengahan abad 19 dan selanjutnya, cabang-cabang sosialisme yang lain jauh melebihi versi utopisnya, baik dalam perkembangan pemikirannya maupun jumlah penganutnya. Para sosialis utopis sangat penting dalam pembentukan pergerakan modern bagi komunitas intentional dan koperasi, techno komunisme.

Istilah "sosialisme ilmiah" kadang digunakan oleh para penganut paham Marxisme untuk menguraikan versi sosialisme mereka, terutama untuk tujuan membedakannya dari Sosialisme Utopis dimana telah terdeskripsi dan idealistis (dalam beberapa hal mewakili suatu yang ideal) dan bukan ilmiah, yaitu, yang dibangun melalui pemikiran dan berdasarkan pada ilmu-ilmu sosial.

Pemikir utama

Robert Owen (1771-1858) adalah seorang pelaku bisnis sukses yang menyumbangkan banyak laba dari bisnis nya demi peningkatan hidup karyawannya. Reputasi dia meningkat ketika dia mendirikan suatu pabrik tekstil di New Lanark, Skotlandia dan memperkenalkan waktu kerja lebih pendek, membangun sekolah untuk anak-anak dan merenovasi rumah-rumah tempat tinggal pegawainya. Ia juga merancang suatu komunitas Owenite yang disebut New Harmony (Keselarasan Baru) di Indiana, AS. Komunitas ini bubar ketika salah satu dari mitra bisnisnya melarikan diri dengan membawa semua laba yang ada. Kontribusi utama Owen bagi pikiran kaum sosialis adalah pandangan tentang dimana perilaku sosial manusia tidaklah tetap atau absolut, dan manusia mempunyai kehendak bebas untuk mengorganisir diri mereka ke dalam segala bentuk masyarakat yg mereka inginkan.

Étienne Cabet (1788–1856) dipengaruhi oleh pemikiran Robert Owen. Di dalam bukunya Travel and adventures of Lord William Carisdall in Icaria (1840) ia memaparkan suatu masyarakat komunal idealis. Usaha nya untuk membuatnya kembali (gerakan Icarian) gagal.

Charles Fourier (1772-1837) sejauh ini adalah seorang sosialis yang paling utopis. Menolak semua tentang Revolusi Industri dan semua permasalahan yang timbul menyertainya, ia membuat berbagai pendapat fantastis tentang dunia yang ideal yang ia impikan. Selain beberapa kecenderungan yang jelas-jelas tidak sosialis, ia tetap memberi kontribusi berarti bagi gerakan sosialis. Tulisan-tulisannya membantu Karl Marx muda dan membantunya memikirkan teori alienasi-nya. Fourier juga seorang feminisme radikal.


Sosialisme Utopis dalam kultur modern
Salah satu yang paling terkenal adalah United Federation of Planets yang dilukiskan pada kisah Star Trek - The Next Generation. Tidak ada kekurangan, tidak ada kemiskinan, tidak ada kejahatan, tidak ada penyakit atau ketidakpedulian di dunia; semua orang bekerja untuk kemajuan bagi semua umat manusia, bukan bagi kekayaan dirinya sendiri, sesuai dengan ketetapan federasi.