Friday, September 19, 2008

Sosialisasi CU Bererod Gratia di Paroki "SP Maria Ratu" Blok Q

Setelah disiapkan selama tiga minggu berturut-turut dengan membagikan flayer
serta tulisan tentang Credit Union dan kesaksian anggota CU di Kalimantan
Barat, akhirnya pada hari Minggu, 4 Mei 2008, di Gedung Loe Soekoto Paroki
SP Maria Ratu Blok Q, dilangsungkanlah sosialisasi CU Bererod Gratia (CUBG).
Sosialiasi ini merupakan Aksi Nyata Paskah 2008 yang hendak menawarkan jalan
kepada umat untuk meningkatkan kesejateraan dan solidaritas.

Sekitar 130 orang dari Paroki Blok Q dan paroki tetangga hadir dalam
sosialisasi ini. Empatpuluh orang di antara sudah menjadi anggota CUBG sejak
CU ini diperkenalkan di Blok Q pada awal 2007. Bapak Purwanto dan Harjono
(Pengurus CUBG) dan Christine Tandibua (Manajer CUBG) hadir sebagai
pembicara.

Dalam sambutan awal, Romo Sumarwan, SJ menempatkan gerak Credit Union dalam
kerangka penghayatan iman. "Ketika membebaskan bangsa Israel dari perbudakan
di Mesir, Allah menjanjikan tanah yang berlimpah susu dan madu!" demikian
Romo Sumarwan menegaskan bahwa Allah menghendaki umat-Nya sejahtera.
Ditambahkannya pula bahwa "Allah menghendaki umat-Nya, khususnya umat yang
miskin, mempunyai hidup yang penuh dan melimpah." (Yoh 10:10) "Credit Union
adalah salah satu usaha kita, bersama-sama dengan Allah, untuk mengubah
nasib, mengupayakan agar kehendak Allah terlaksana," tandasnya.

Dengan tetap mengakui bahwa CU hanyalah satu cara di antara banyak usaha
untuk membantu warga miskin meningkatkan kesejahteraan, Romo Sumarwan
menampilkan sumbangan besar CU bagi peningkatan ekonomi kerakyatan.
Dipaparkannya bahwa hingga akhir 2007 di Kalimantan telah berdiri lebih dari
40 CU dengan total anggota lebih dari 400 ribu orang. Angka ini hampir
setara dengan keseluruhan umat Katolik Keuskupan Agung Jakarta yang
berjumlah 447 ribu orang (data 2004). Asset CU-CU tersebut, yang seluruhnya
dikumpulkan dari anggota, telah mencapai Rp 2 trilyun lebih; Rp 1,7 trilyun
di antaranya telah dipinjam oleh anggota sebagai modal untuk usaha dan
peremajaan kebun karet, maupun untuk membiayai perbaikan rumah,
menyekolahkan anak, membeli motor dan memenuhi kebutuhan lain.

Meskipun CUBG masih kalah jauh dibanding CU-CU besar di Kalimantan, Romo
Sumarwan yakin akan potensi besar dalam CUBG: "Pada akhir Maret 2008
anggota CUBG baru 2.284 orang, tapi telah berhasil mengumpulkan asset Rp
18,1 milyar; Rp 14,3 milyar di antaranya telah dipinjam anggota. Jumlah ini
melebihi total APP KAJ 2007 sebesar Rp 8 milyar yang dikumpulkan dari 60
paroki."

Bapak Purwanto menceritakan bahwa CUBG didirikan pada 15 Mei 2006,
difasilitasi oleh KWI. "Bererod" diambil dari bahasa Betawi yang berarti
beriringan, sementara "Gratia" diambil dari bahasa Latin, berarti rahmat.
Melalui wadah CUBG para anggota berharap dapat secara bersama-sama
memperoleh rahmat.

Tidak seperti CU di Jawa yang biasanya membatasi pelayannnya pada satu
kawasan atau kelompok tertentu, CUBG memang dirancanang untuk menjadi besar.
Dengan Kantor Pusat di KWI Jl Cikini II/10, CUBG kini telah mempunyai Tempat
Pelayanan di Tanjung Priok, Tangerang, Pondok Kelapa, Bintaro, Duren Sawit,
Kampung Sawah, Blok Q dan Pamulang. Wilayah Jawa Tengah, yaitu di Wedi dan
Ambarawa, serta Yogyakarta (Babarsari) pun sudah mulai dirambah.

Bapak Purwanto menjelaskan seluk-beluk CUBG berserta keuntungan yang
diperoleh anggota, misalnya seperti Balas Jasa Simpanan (BJS) Saham dan BJS
Megapolitan yang tinggi sebesar 14% per tahun, tanpa potongan pajak dan
biaya administrasi. Selain dapat meminjam maksimum tiga kali simpanan,
anggota diikutkan asuransi jiwa lewat Jalinan BK3D Kalimantan tanpa harus
membayar premi dengan klaim ahli waris sebesar simpanan (maksimum Rp 25
juta). Apabila seorang anggota meninggalkan atau mengalami kecelakaan
sehingga tak mampu mengembalikan pinjaman, utangnya dilunasi oleh
Jalinan juga.
Yang tak kalah penting, menurut Pak Pur, anggota dididik untuk mengatur
keuangan dengan cermat dan merencanakan masa depan.

Untuk memberi kesempatan bagi peserta mengajukan pertanyaan secara lebih
leluasa, setelah paparan dari pengurus CUBG dan tanya jawab terbatas,
perserta dibagi dalam kelompok. Masing-masing didampingi fasilitator. Sesi
ini juga menjadi kesepatan bagi perserta untuk mendengarkan pengalaman para
anggota CUBG. Pada akhir acara dibagikan formulir anggota. Sembilan belas
orang langsung memutuskan menjadi anggota. Semoga banyak lagi yang menyusul.

http://provindo.org/index.php?option=com_content&task=view&id=138&Itemid=1(Tony)

No comments:

Post a Comment