Wednesday, September 10, 2008

Mempekerjakan uang di reksadana

Mempersiapkan masa depan sedini mungkin melalui perencanaan kebutuhan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan saat ini sangat diperlukan. Dengan adanya suatu perencanaan investasi jauh lebih baik daripada tidak ada perencanaan sama sekali. Mengapa orang perlu melakukan investasi? Karena : kebutuhan masa depan, adanya keinginan untuk menambah aset dan melindungi aset yang dimiliki, serta karena inflasi. Melihat kebutuhan pasar yang semakin rumit, setiap orang dimasa yang akan datang tidak cukup memikirkan perlindungan atas kekayaan yang mereka miliki dengan menabung, tetapi juga bagaimana mengembangkan kekayaan yang sudah dimiliki (investasi) sekaligus memikirkan hari tua atau setelah pensiun (asuransi), pada waktu yang bersamaan disinilah pentingnya sebuah investasi.
Banyak orang tidak tertarik pada investasi, karena investasi menciptakan masalah uang bagi keuangan atau dengan kata lain investasi itu penuh risiko. Manusia lebih senang menabung atau mendepositokan uangnya supaya aman dan nyaman, untuk itu mereka akan bekerja keras untuk mendapatkan uang, untuk memenuhi kebutuhan. Tetapi mereka tidak sadar bahwa mereka telah diperbudak dengan uang dan bekerja demi uang dan uang mendikte kebutuhan dan kehidupan mereka. Bukannya berusaha hidup hemat sesuai kemampuan, atau menginvestasikan supaya uang mengikuti sesuatu rencana dan membuat uang bekerja untuk mereka. Mereka berusaha memenuhi kebutuhan dengan cara “menghemat uang”, bukannya dengan berinvestasi untuk keperluan jangka panjang, Investasi itu riskan atau mendapatkan uang harus perlu uang atau tidak punya waktu untuk berinvestasi, manusia serlalu bekerja dengan keras memenuhi kebutuhan, tetapi tidak berusaha bekerja dengan cerdas. Jelas jika tidak melakukan investasi, artinya membiarkan inflasi mengurangi nilai uang setiap saat. Sehingga orang yang tidak melakukan investasi menjalani proses pemiskinan diri. Deposito dan tabungan saat inipun terkikis inflasi, jika bunga netto tabungan dan deposito anda memberikan bunga netto (setelah dipotong pajak) yang diberikan sebesar 7% sementara inflasi riil pada saat itu 8%, maka artinya kekayaan berkurang sebesar -1%.
Orang mengatakan bahwa investasi itu penuh risiko karena mereka tidak ingin belajar dengan perubahan. Sebenarnya yang berisiko itu bukan investasi, tetapi investor,. mengapa investor berisiko? Karena setiap investasi yang sudah menjadi keputusannya akan berdampak pada dirinya sendiri. Jika investasi yang dilakukan oleh investor itu tepat, maka investasi tidak akan berisiko bahkan akan mendapatkan keuntungan (gain ), tetapi jika investasi itu salah maka akan menimbulkan risiko yang berupa kerugian (loss). Dalam berinvestasi perlu adanya suatu perencanaan untuk kebutuhan apa dana yang akan diinvestasikan, berapa lama waktu yang akan dibutuhkan, serta sarana apa yang akan digunakan, lalu bagaimana mengalokasikan hasil investasi. Perlu juga dilakukan evaluasi dan jika terdapat perubahan perlu diambil langkah penyesuaian. Risiko dalan berinvestasi di reksadana tidak dapat dihindari tapi dapat dikelola dengan cara pemilihan investasi yang tepat melalui mempelajari propektus atau laporan keuangan.
Bagaimana mengubah paradigma tentang kebiasaan menabung, dan berinvestasi pada deposito? Menabung dan mendepositokan uang berlangsung karena adanya jaminan terhadap uang yang ditanamkan, dan mereka menolak risiko jika ada kerugian, sehingga terjadi rush jika kondisi sedikit tidak menguntungkan dan kebiasaan berinvestasi saat ini jangka waktunya pendek. Selama ini tabungan dan deposito merupakan alternatif terbanyak yang dipilih masyarakat umum untuk berinvestasi. Karena prosesnya mudah, risiko yang ditanggung investor terbilang amat kecil, meskipun hanya mampu memberikan tingkat suku bunga yang relatif lebih rendah dibandingkan reksadana. Tetapi penurunan suku bunga deposito dan tabungan serta meningkatnya inflasi menyebabkan keuntungan investor menurun cukup signifikan. Hal ini mendorong investor mencari alternatif lain yang mirip dengan tabungan atau deposito yaitu reksadana. Sarana investasi reksadana lebih beraneka macam, sehingga menjanjikan keuntungan yang beraneka pula. Masyarakat saat ini sedang dalam masa transisi yaitu, dari berinvestasi pada tabungan dan deposito ke reksadana. Hanya saja karena pemahaman yang masih kurang, investor sering terjebak seolah-olah reksadana berisiko besar. Dari segi risiko sebenarnya bisa diminimalisir atau dikelola dengan penyebaran risiko, dan pemilihan manajer investasi yang tepat, serta pemahaman tentang membaca dan mempelajari prospektus reksadana yang akurat dan tepat.
Banyak manfaat yang akan diperoleh jika berinvestasi di reksadana. Pertama, modal yang diperlukan relatif cukup kecil, hanya dengan Rp 250.000,00 sudah dapat melakukan investasi. Kedua, pemodal tidak harus memiliki pengetahuan khusu karena semua dapat dilakukan oleh manajer investasi yang professional. Ketiga, Informamsi mengenai dana investor setiap hari dihitung oleh bank custodian. Keempat, pemodal mendapatkan diversifikasi investasi, yang dilakukan oleh manajer investasi.
Untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan hidup dapat melakukan asuransi, .dengan cara berinvestasi pada reksadana kemudian hasil atau return dari reksadana dapat digunakan untuk membayar asuransi.. Jadi biarkanlah uang yang akan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan melakukan investasi pada reksadana. Misalnya membiayai: asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kendaraan, asuransi hari tua, ataupun asuransi pendidikan. Investasi dilakukan pada reksadana sementara hasil dari investasi dari rekasadana digunakan untuk membiayai asuransi, dan kita memilih asuransi yang ada proteksinya, sehingga sisa hasil dari reksadana dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Jenis reksadana apa yang harus dipilih, untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia? Investasi yang terbaik adalah investasi yang sesuai dengan tujuan atau rencana keuangan, yang harus memperhatikan kebutuhan, waktu, dan masalah keuangan calon investor sendiri. Karena produk reksadana dirancang dengan berbagai macam strategi dan profil yang penuh dengan risiko dan keuntungan, maka perlu berpikir cerdas untuk memahami prospektus reksadana. Jika sudah memutuskan untuk berinvestasi di reksadana, maka pemilihan reksadana harus tepat dikaitkan dengan portofolionya, dengan perbandingan investasi dalam efek saham atau hutang. Semuanya akan dikemukakan dalam prospektus. Investor dapat memilih reksadana berdasarkan tingkat risikonya dan tingkat pengembaliannya.
Saat ini banyak manajer investasi yang menerbitkan reksadana, sehingga calon investor harus memilih manajer investasi yang tepat. Untuk itu bisa dilihat profil perusahaan, pengalaman serta kredibilitas manajer investasi, serta bonafiditas lembaga pendukungnya, perilaku manajer investasi dalam meraih target, apakah mau bermain konservatif atau dinamis?, latar belakang perusahaannya, kualitas dan integritasnya, struktur biaya, dan bagaimana prosesnya jika akan melakukan penarikan modal, sehingga investor tidak akan terbebani oleh biaya yang tidak perlu.
Reksadana pasar uang adalah reksadana yang melakukan investasi 100% pada efek pasar uang ( hutang yang berjangka waktu kurang dari satu tahun, deposito, obligasi, SBI ) dengan tingkat risiko paling rendah dan keuntungan yang rendah pula. Hasil investasi reksadana pasar uang umumnya bunganya lebih tinggi dengan suku bunga tabungan dan deposito. Reksadana pasar uang tidak menerapkan biaya pembelian dan biaya penjualan kembali, dan banyak melakukan diversifikasi.Reksadana ini cocok untuk investasi jangka pendek.
Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelola ke dalam efek bersifat hutang (memberikan penghasilan dalam bunga, deposito, SBI, obligasi). Reksadana pendapatan tetap memberikan keuntungan berupa dividen yang dibayarkan secara teratur. Reksadana pendapatan tetap memiliki hasil investasi dan risiko yang lebih besar daripada reksadana pasar uang. karena faktor fluktuasi dari harga obligasi,. Naik turunya harga obligasi dapat menyebabkan naik turunya Nilai aktiva bersih. Reksadana ini cocok untuk tujuan investasi jangka menengah dengan risiko menengah.
Reksadana saham adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelola ke dalam efek saham. Efek saham umumnya memberikan hasil investasi yang lebih tinggi berupa capital gain melalui fluktuasi harga saham dan pembagian dividen. Pasar saham sangat fluktuatif membuat orang harus berpikir lebih cerdas untuk berinvestasi dan ada kecenderungan spekulatif. Reksadana saham memberikan hasil investasi dan risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan kedua jenis reksadana sebelumnya. Reksadana ini cocok untuk tujuan investasi jangka panjang.
Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek saham dan hutang yang alokasinya tidak termasuk dalam reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Melihat fleksibilitasnya, maka reksadana campuran dapat berorientasi ke saham, obligasi bahkan ke pasar uang. Dari sisi pengelolaan investasi dapat dimanfaatkan untuk berpindah-pindah dari saham ke obligasi atau deposito, begitu juga sebaliknya. Hasil investasi dan risiko berada diantara reksadana pendapatan tetap dan reksadana saham. Investor harus benar-benar mengetahui komposisi investasi yang terdapat dalam reksadana campuran, melalui prospektus. Reksadana ini cocok untuk tujuan investasi jangka menengah.
Invetasi reksadana bisa menjadi alternatif bagi investor yang tidak memiliki waktu,selain itu karena pemilihan manajer investasi yang professional. Dengan membeli reksadana kelebihan dana yang menganggur dapat memberikan hasil yang maksimal, setidaknya melebihi suku bunga deposito dan tabungan. Di reksadana modal kecil bersatu dengan modal kecil lainnya sehingga menjadi modal yang besar. Mengenal pola perilaku investasi terhadap siklus ekonomi akan memudahkan investor mengambil keputusan untuk memindahkan aset dari beberapa jenis investasi ke jenis yang lainnya
Investasi di reksadana pada umumnya memiliki tujuan yang terdapat dalam prospektus reksadana. Pada umumnya tujuan investasi di reksadana yang pertama adalah melindungi nilai, agar investasi tidak terkikis oleh inflasi, sehingga tujuan investasi ini dapat dikategorikan tujuan jangka pendek. Kedua, untuk memperoleh pendapatan tetap dan memberikan hasil investasi yang relatif stabil, sehingga tujuan investasi ini dapat dikategorikan tujuan jangka menengah. Ketiga, pertumbuhan jangka panjang, untuk memperoleh kenaikan nilai yang cukup berarti diatas bunga deposito. Kenaikan nilai ini diperoleh dari naiknya nilai saham serta keuntungan (dividen) yang dibagikan. tujuan investasi ini dapat dikategorikan tujuan jangka panjang. Tujuan dan hasil dari investasi menjadi bahan pemikiran dalam pemilihan reksadana (pensiun, biaya pendidikan anak, meningkatkan kekayaan, pendapatan tetap setelah pensiun, simpanan untuk keadaan darurat, dan investasi sementara.), Maka mulailah mengurangi bagian pembelanjaan untuk kegiatan tujuan investasi tersebut. Bagi investor pemula setidaknya alokasikan pendapatan pada reksadana pasar uang dan pendapatan tetap. Investasi di reksadana sebaiknya berdasarkan tujuan, jangan mengandalkan intuisi.,misal untuk yang menyukai potensi pertumbuhan aset reksadana yang sesuai adalah reksadana saham atau campuran, karena potensi saham lebih tinggi daripada reksadana pendapatan tetap
Paling tidak setiap orang harus mempunyai rencana financial agar aman dan nyaman sehingga mampu mendapatkan keuntungan pasif (:keuntungan yang tidak diperoleh dengan bekerja) yang berkelanjutan (suistainable). Tidak ada risiko yang lebih tinggi daripada orang yang tidak memiliki kedua rencana dasar tersebut. Setiap orang hanya terfokus pada pemenuhan kebutuhan jangka pendek atau berpikir pragmatis ,tetapi tidak berpikir untuk jangka panjang. Hanya sedikit orang yang sukses, kebanyakan gagal. Henry Ford pernah mengatakan, “Berpikir adalah pekerjaan tersulit didunia, itu sebabnya hanya sedikit orang yang melakukannya”.
Uang bukan merupakan tujuan akhir dalam bekerja, melainkan sebuah sarana untuk memenuhi kebutuhan, maka untuk mencapai semua kebutuhan manusia yang tidak terbatas diperlukan sarana uang untuk memenuhinya Segala sesuatu mempunyai harga, dan di dunia investasi diukur baik dengan waktu maupun uang. Semakin aman dan nyaman investasinya semakin besar waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan uang. Jangan biarkan emosi dan insting membiarkan mengendalikan seluruh hidup. Investasi yang telah dilakukan harus selalu dipikirkan atau selalu dievaluasi, karena kinerja dalam reksadanapun akan mengalami fluktuasi. Jadi setelah melakukan investasi dalam reksadana bukan serta merta tinggal duduk manis dan mendapatkan keuntungan dari hasil investasinya. Perlu juga dilakukan evaluasi dan jika terdapat perubahan perlu diambil langkah penyesuaian. Ketika bursa efek sedang naik (bullish), sebagian modal diinvestasikan ke dalam saham, tetapi jika sedang turun (bearish), bisa dipindah ke reksadana lain yang menguntungkan seperti obligasi atau deposito. Setelah rencana investasi menjadi aman dan nyaman secara financial dan berada pada jalannya maka investasi yang berkelanjutan akan menghasilkan keuntungan yang lebih baik., sehingga uanglah yang akan bekerja pada kita. Sehingga ada suatu perencanaan untuk hari tua yang lebih baik atau pensiun dini.
Investor akan berinvestasi dengan manajemen, sehingga manajer investasi yang manajemennya baik akan banyak investornya, karena return dari setiap investasinya. Kebahagian sejati tidak diperoleh lewat pemuasan diri, melainkan lewat kesetiaan pada suatu tujuan hidup jangka panjang. Orang sudah tidak mampu lagi mengandalakan jerih payah sendiri (gaji), sehingga harus mengandalakan pemasukan dari bukan gaji,. supaya tetap berenergi untuk menghadapi hari tua bahkan siap untuk pensiun dini ataupun pemutusan hubungan kerja. Teknologi dan biaya hidup (living cost) sangat berpengaruh terhadap perubahan, dan ini merupakan faktor eksternal dari setiap orang. Investasi justru dilakukan ketika orang sedang menikmati penghasilan diri sendiri diluar gaji (passive Income ). Setiap orang harus melakukan investasi yang disisihkan dari bagian pendapatan atau gaji, agar mampu mendapatkan passive income sehingga tercapailah kebebasan keuangan (financial freedom). Untuk memilih investasi dibutuhkan sarana yang harus dipertimbangkan dalam hal biaya, pendapatan, risiko, keterampilan yang diperlukan,dan waktu keterlibatan untuk mendatangkan passive income.
Jika setiap orang mampu mendapatkan, mengerjakan atau membuat passive income, maka sebenarnya orang tersebut telah mempekerjakan uang yang berarti orang itu telah bekerja dengan cerdas dan tidak akan diperbudak uang. Passive income. akan membuat orang berpikiran terbuka, maju mengikuti zaman, dan akan membuat kepuasan tersendiri, karena bukan hanya materi yang berkembang , melainkan secara spiritual, mental dan intelektual orang, serta akan membuat orang selalu belajar seumur hidup (going on concern) . Setiap orang akan merasa aman dan nyaman serta dinamis, karena adanya fungsi perencanaan, evaluasi dan penyesuiaan dalam investasi, daripada uang kita menganggur tidak digunakan lebih baik kita melakukan investasi yang dapat juga menolong orang yang kesulitan modal.
Untuk mendapatkan Passive income harus dilakukan usaha yang tidak membutuhkan waktu atau keterlibatan yang banyak. Pada awalnya diperlukan keterlibatan yang banyak karena faktor pemilihan invetasi, bukankah bahwa yang berisiko itu sebenarnya investor bukan investasi? Setelah pemilihan jenis investasi matang dan mantap, lakukan investasi dan setelah itu uang akan mengalir dengan sendirinya, kita tinggal menikmati hasilnya, tetapi jangan lupa mengevaluasi dari setiap investasi yang pernah dilakukan. Untuk menjawab kebutuhan itu semua maka, kita dapat melakukan investasi dalam reksadana
Uang itu penting, tetapi jangan karena uang semua waktu dan kehidupan dihabiskan untuk mencari uang, daripada bekerja keras mencari uang lebih baik bekerja dengan cerdas agar uang bekerja memenuhi kebutuhan hidup. Pendapatan dari kenaikan nilai aktif-pasif, terus dipertimbangkan harus lebih besar dari biaya hidup dan inflasi. Risiko relatif sedang, itulah yang terjadi pada investasi reksadana. Keterampilan yang diperlukan dalam investasi reksadana adalah untuk memilih manajer investasi yang tepat, analisis sejarah dan pemodalan manajer investasi dan penambahan kosakata tentang reksadana. Kesimpulannya, risiko investasi tidak dapat dihindari tapi dapat dikelola dengan cara pemilihan investasi yang tepat melalui membaca dan mempelajari prospektus. Return harus diperbandingkan dengan risiko. Semakin besar rasio return dengan risiko, semakin baik kinerja reksadana tersebut. Besaran risiko inilah yang sebenarnya harus menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan investasi. Investasi merupakan kunci untuk menjamin agar hidup kemudian hari menjadi lebih aman, lakukan investasi sekarang juga.

No comments:

Post a Comment